Posts

4 Pelajaran dari Rasul Paulus tentang Berdoa

Diterjemahkan dari ReclaimToday

Sebagai seorang rasul mula-mula, Paulus memberikan sejumlah instruksi kepada gereja di abad pertama yang masih bisa diterapkan dalam kehidupan saat ini. Namun, instruksi Paulus lebih dari sekadar kumpulan aturan atau harapan. Tulisan-tulisannya juga adalah surat cinta—untuk Allah, gereja, saudara-saudarinya dalam Kristus dulu dan sekarang. Dalam semangat kasih inilah Paulus mengajari kita beberapa pelajaran penting tentang bagaimana kita dapat terhubung dengan Bapa di dalam doa.

1. Berdoa dengan tidak jemu-jemu

“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:16-18).

Paulus mengingatkan kita bahwa setiap momen dalam setiap hari bisa jadi sebuah undangan buat berdoa. Doa-doa ini bisa jadi lebih spesifik. Semisal, kamu bersyukur sebelum makan, atau meminta pertolongan Tuhan dalam keadaan tertentu. Namun, untuk berdoa secara terus-menerus seperti yang Paulus katakan, mungkin doa-doa yang kita ucapkan jadi terasa kurang formal. Tapi, ingatlah bahwa bagian terpenting dari doa adalah belajar untuk terus mencari dan terbuka pada Tuhan. Jadi, doa-doa kita bisa saja terdengar seperti obrolan singkat dengan Tuhan tentang sesuatu yang kamu perhatikan dalam perjalananmu ke kampus, atau tentang seseorang yang kamu lihat di coffee shop.

2. Mintalah segala sesuatu

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Fiilipi 4:6-7).

Paulus berkata supaya kita tidak ragu meminta apa pun kepada Tuhan. Tidak peduli seberapa besar atau kecilnya permintaan kita, Tuhan mau kita menyatakan apa pun isi hati kita kepada-Nya. Meskipun Allah mungkin tidak selalu menjawab doa kita dengan cara yang kita harapkan, kita bisa meyakini Dia bekerja untuk kebaikan kita dan kebaikan dunia. Ketika kita tidak melihat kebaikan dalam kondisi kita saat ini, Paulus mendorong kita berpegang teguh pada janji bahwa Allah dapat memberikan damai sejahtera kepada kita, bahkan di saat yang tidak kita duga.

3. Roh Kudus menolong kita

“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” (Roma 8:26).

Bahkan di saat-saat ketika kita merasa kehilangan, lemah, kewalahan, atau patah hati, kita dapat mempersembahkan semua perasaan ini kepada Tuhan dalam doa. Waktu kita berdoa, ada kalanya kita sulit menemukan kata-kata yang tepat, merasa tak ingin berdoa, atau bahkan tak tahu apa yang mesti didoakan. Inilah saat-saat di mana kita dapat mengandalkan syafaat dari Sang Penolong, Roh Kudus, untuk menaikkan kebutuhan kita kepada Allah Bapa atas nama kita. Kita dapat berkomunikasi dengan Allah, bahkan jika itu dalam keheningan. Kita percaya bahwa Dia mengetahui dan memenuhi setiap kebutuhan kita.

4. Gunakanlah Alkitab untuk berdoa

“Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertia yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” (Kolose 1:9-14).

Sebagai pemimpin dalam komunitas Yahudi, Paulus mengetahui benar isi Kitab Suci. Kita bisa mengetahuinya dari ratusan referensi Perjanjian Lama yang disertakan dalam surat-suratnya. Menyelaraskan isi hati kita dengan Kitab Suci tak cuma bisa membantu kita belajar lebih banyak tentang karakter dan kisah Allah, tapi juga akan memberikan kata-kata yang indah dan relevan untuk disampaikan pada Allah dalam doa. Beberapa orang menemukan kedamaian yang luar biasa ketika berdoa meneladani kitab Mazmur, di mana terdapat kata-kata untuk perayaan dan ratapan. Orang lain mungkin mendapatkan berkat dan doa yang juga Paulus tuliskan dalam surat-suratnya (seperti dalam ayat di atas!) sebagai kata-kata yang bermakna untuk diucapkan dalam situasi saat ini. Jika kamu tertarik untuk berdoa meneladani kata-kata Paulus, lihatlah banyak kata yang dia gunakan untuk membuka dan menutup surat-suratnya, seperti 2 Tesalonika 1:11-12 dan Filipi 1:9-11.

Kamu diberkati oleh artikel ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu ♥