Posts

Just Trust Him, You’ll be Fine

Oleh Afriliana Hadja Weo, Kupang

Judul artikel ini sama seperti penggalan lirik lagu yang dinyanyikan oleh salah satu aktor dan musisi asal Amerika Serikat, Joe Keery, dalam lagunya yang berjudul “End of Beginning” yakni just trust me, you’ll be fine. Yang akan aku soroti bukan mengenai makna dari lagu tersebut, tetapi makna dari penggalan lirik pada lagu tersebut. Just Trust Me, You’ll be Fine, mungkin ini juga yang selalu diungkapkan oleh Tuhan pada kita. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kita sering mengabaikan ini.

Beberapa minggu yang lalu, aku mengalami masalah yang cukup berat, dan sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku mendapatkan sebuah masalah. Tapi, yang kali ini benar-benar berat dan membuatku stres selama sekitar dua minggu. Aku overthinking, susah tidur, menangis-nangis setiap malam tanpa diketahui semua orang… dan aku selalu khawatir akan semua kemungkinan yang akan terjadi dari masalah tersebut.

Sampai pada akhirnya, aku sadar kalau aku lupa untuk berdoa. Sudah hampir dua minggu aku terlalu berfokus dan terpuruk dengan keadaan, sampai membuat aku stres sendiri. Saat itu, kuputuskan untuk menghubungi salah satu teman pelayananku dari SMA, Maya namanya. Aku memintanya untuk berdoa bersamaku lewat telepon. Namun, saat itu aku malu dengan Tuhan. Dalam hati aku berpikir: aku sudah lama tidak berkomunikasi intim dengan Tuhan, lalu ketika ada masalah, aku datang untuk meminta bantuan? Aku terlalu munafik. Maya menanggapiku, katanya, “Kalau belum siap, tenangin diri dulu. Kalau sudah tenang baru kita doa.” Jadi, aku memutuskan untuk menunda dulu sesi berdoa bersamanya dan mencoba untuk tenangkan diri. Namun, ternyata aku lupa lagi sampai pada minggu berikutnya.

Karena merasa sudah tidak mampu, akhirnya aku kembali meminta Maya untuk berdoa bersama. Maya memulai dengan penyembahan. Keadaanku saat itu sedang menangis, tapi aku berusaha untuk ikut menyembah. Posisi kamar asrama saat itu ribut, sedangkan aku berada di sisi paling pojok dan sembunyi-sembunyi karena aku tidak ingin semua orang di kamar tahu aku sedang menangis. Kuceritakan semuanya pada Tuhan. Tidak ada yang aku tutupi dan tidak ada satu pun cerita yang aku lewatkan. Setelah doa, kami sempat berdiskusi tentang apa yang ingin Tuhan sampaikan. Kata Maya, “Tuhan mau dengar kamu, tapi aku tidak tahu maksud-Nya secara spesifik apa. Entah Dia mau dengar suara kamu, pengakuan kamu, atau permintaan kamu.”  Aku juga bingung dan masih belum paham soal ini. Singkat cerita, kami lanjut berdiskusi dan saling sharing, tapi aku belum juga paham. Pada akhir dari diskusi kami, aku berkata, “Aku akan berusaha mencari tahu maksud Tuhan.”

Dua hari pun berlalu. Jumat malam adalah jadwal ibadah wajib dari asrama kampus. Sebenarnnya aku tidak terlalu memperhatikan tema ibadah malam itu. Aku mengira mereka akan membahas sesuatu mengenai musik lagi, seperti minggu kemarin. Tetapi, setelah masuk ke dalam khotbah, aku baru sadar bahwa tema yang diberikan oleh asrama malam itu cukup spesial: “Embracing Jesus Invitation to True Rest”, yang menyatakan bahwa Tuhan itu tempat peristirahatan sejati. Pembicara malam itu adalah salah satu dorm parent di asrama fakultas kami. Beliau mengatakan, “Kristus adalah damai bagi kita, Ia memberikan perhentian yang sejati itu.” Aku mulai berpikir akan maksud Tuhan dari doa dua hari kemarin. Sambil mendengarkan beliau berkhotbah, aku berpikir apakah ada yang salah. Dan, sampailah pada satu titik di mana beliau mulai menguraikan inti khotbahnya.

“Apakah kita digerogoti oleh kesibukan kita, kehidupan kita, dan harapan yang sia-sia, hingga akhirnya kita merasa lelah secara fisik dan mental? Pada saat itulah harusnya kita sadar bahwa hanya Yesus yang memiliki perhentian yang sejati itu. Dia mengundang kita untuk hadir dalam hadiratnya.”

Dalam Matius 11:28-30, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

Ada 3 undangan yang Yesus berikan lewat ayat ini:

  1. Datang kepada-Nya
  2. Mengenakan kuk yang disediakan-Nya
  3. Mengikut Dia

Setelah aku mendengar uraian khotbah ini, aku tersadar dan mulai paham akan maksud Tuhan. Ternyata, kemarin aku salah. Aku terlalu khawatir akan setiap masalah yang aku hadapi hingga kekhawatiran itu melebihi imanku sendiri. Aku ragu akan Tuhan. Aku lupa untuk berserah dan mengomunikasikan masalah ini dengan Dia. Aku terlalu berfokus pada masalahku dan lupa bahwa aku punya Tuhan yang lebih besar daripada masalah yang aku hadapi.

Aku menceritakan ini pada Maya dan dia berkata, “Kamu memilih keputusan yang bijak untuk berdoa. Ingat bahwa Tuhan selalu menolong kamu tepat waktu. Dia sudah menunjukkan itu sejak dahulu, dan semoga dari peristiwa iman yang kamu hadapi ini kamu dapat hal berharga yang bisa kamu pelajari. Dan, ingatlah bahwa Dia selalu ada di sampingmu dan tidak akan pernah meninggalkanmu.”

Aku senyum-senyum sendiri dan kagum dengan apa yang terjadi. Ternyata Tuhan ingin aku datang pada-Nya dan berserah kepada Dia, karena Dia ingin aku tahu bahwa hanya Dia yang dapat memberikan kelegaan itu, hanya Dia tempat peristirahatan yang sejati. Dengan berserah kepada-Nya, maka kita akan mendapatkan ketenangan, dan masalah yang kita hadapi pun akan menjadi mudah untuk dilewati, walaupun masalah itu tidak hilang.

“Just Trust Him, You’ll be Fine”, hanya Dia yang dapat memberikan rasa tenang dan kelegaan, karena hanya Dia peristirahatan yang sejati itu. Just trust Him, everything will be fine. Cukup kamu percaya kepada-Nya, menerima undangan-Nya untuk masuk ke dalam hadirat-Nya, ceritakan semuanya kepada Dia lewat Doa, dan berserah pada-Nya, maka kamu akan menjadi pemenang atas setiap permasalahanmu. Semua masalahmu akan selesai, dan semua kekuatiranmu akan hilang, karena kamu punya Tuhan yang lebih besar dari semua masalah yang kamu hadapi. Semoga terberkati!

Kamu diberkati oleh artikel ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu ♥

Yang bikin kamu capek sekarang, tapi sebenernya bermanfaat banget

Waktu ngelakuinnya emang cape, bahkan mungkin kita suka motivasi diri sendiri buat memulainya. Tapi, capenya itu gak seberapa kalo kita tau manfaatnya dalam hidup kita.

Firman Tuhan juga bilang: “Oleh sebab itu, Saudara-saudara yang tercinta, hendaklah kalian kuat dan teguh. Bekerjalah terus untuk Tuhan dengan sungguh-sungguh, sebab kalian mengetahui bahwa semua yang kalian kerjakan untuk Tuhan, tidak akan percuma.”  (1 Korintus 15:58 BIS).

Hal-hal apa lagi nih yang bikin kamu ngerasa cape ngelakuinnya, tapi sebenarnya bermanfaat banget buat kamu? Yuk share.

Kamu diberkati oleh ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu