Posts

Doa Yabes: Doa Setinggi Langit yang Dikabulkan

Lagu Doa Yabes mungkin udah gak asing lagi kita dengar. Namun mengejutkannya, doa Yabes yang begitu lantang itu Tuhan kabulkan!

Ada makna mendalam pada tiap permohonan yang Yabes doakan.

Untuk selengkapnya, kamu bisa baca artikelnya: Doa Yabes: Doa Setinggi Langit yang Dikabulkan.

Kamu diberkati oleh konten ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu ♥

5 Tokoh Alkitab yang Jarang Dibahas~ Yuk Cek!

Lima penulis di WarungSaTeKaMu bikin artikel spesial loh, guys! Isinya tentang insight dari tokoh-tokoh Alkitab yang mungkin jarang kita denger.

Yuk simak!

Baca tentang Yabes di sini.

Baca tentang Mordekhai di sini.

Baca tentang Barnabas di sini.

Baca tentang Epafroditus di sini.

Baca tentang Hur di sini.

Kamu diberkati oleh ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu

Doa Yabes: Doa Setinggi Langit yang Dikabulkan

Oleh Jessie

Kalau urusan tahu-menahu tokoh-tokoh Alkitab, orang Kristen terbagi ke tiga tipe:

Kubu #1 isinya orang-orang yang tahu semua tokoh; kubu #2 isinya mereka yang tahu sebagian; dan kubu #3 isinya orang yang tidak tahu sama sekali! Aku sendiri mungkin masuk ke kubu #2 karena kalau ditanya nama dari beberapa tokoh, ada saja yang aku lupa, meskipun aku mengakui diri sudah pernah membaca keseluruhan Alkitab.

Nah, entah kamu masuk kubu berapa, hal yang penting dan menarik adalah semua kisah di Alkitab ditulis dengan tujuan. Alkitab ditulis memang oleh manusia, tetapi kita percaya bahwa penulisannya 100% diilhamkan oleh Allah dan dipimpin penuh oleh Roh Kudus (2 Timotius 3:16), sehingga semua cerita yang tercatat memiliki arti penting yang ingin Tuhan sampaikan pada umat-Nya.

Di artikel ini, aku ingin mengangkat kisah Yabes yang tercatat pada 1 Tawarikh. Ada poin-poin penting tentang tokoh ini yang mungkin banyak orang sering ketinggalakan karena saking singkat teks bacaannya.

1 Tawarikh 4:9-10

4:9 Yabes lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.”

4:10 Yabes berseru kepada Allah Israel , katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.

Sekian… hanya begitu saja kisahnya.

Ya! Cerita Yabes hanya ditulis dalam dua kalimat dan tidak tercatat lagi di kitab mana pun. Namun, sampai hari ini kita akrab dengan Yabes karena istilah “Doa Yabes”. Doa yang sangat singat dan tanpa basa-basi atau cerita yang njelimet, dan Tuhan mengabulkannya.

Mari kita kulik dua ayat ini. Pada kalimat pertama (ayat 9), kita diperkenalkan secara singkat siapa Yabes. Dari terjemahan bahasa Ibrani, nama Yabes artinya penderitaan. Ketika nama Yabes dipilih oleh sang ibu, dia seolah ingin mengasosiasikan kelahiran Yabes dengan penderitaan yang dihadapinya atau pun keluarganya. Penderitaan yang seperti apa tidak disebutkan secara rinci; apakah dikarenakan kesakitan ibunya saat melahirkan Yabes? Atau adanya kesulitan yang dihadapi keluarganya disaat Yabes dilahirkan?

Ada beberapa peneliti Alkitab yang berspekulasi bahwa keluarga Yabes sedang menghadapi kesusahan secara finansial, karena kalau membaca doa Yabes di ayat berikutnya, doanya tidak terdengar seperti doa yang akan diminta oleh orang yang memiliki banyak harta. Kalau kita memahami konteks kitab Tawarikh di pasal ini, Israel memang sedang ada pada masa peperangan. Kesehatan dan tingkat kelangsungan hidup (survival) merupakan kekhawatiran utama di waktu tersebut, sehingga banyak keluarga orang-orang Israel yang mengalami kesulitan, salah satunya termasuk keluarga Yabes. Adapun kemungkinan lainnya, ayah Yabes meninggal saat berperang, maka sangat mungkin jika ibu Yabes sedang mengalami kesedihan karena ditinggalkan sang suami. Apa pun alasannya, nama ini memberikan kesan yang tentunya diingat si anak semasa hidupnya.

Yabes lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya (1 Tawarikh 4:9a).

“Dimuliakan” di sini, secara terjemahan bahasa Ibrani, artinya penting atau berpengaruh. Umumnya, jika kata ini digunakan, maka penulisnya ingin menyampaikan pesan bahwa orang ini wajib diperhatikan. Patut diketahui bahwa kitab Tawarikh ditulis bukan semasa hidup Yabes, tapi tahun-tahun setelahnya. Oleh sebab itu, penulisan biografi singkat mengenai Yabes merupakan kesimpulan dari kisah hidupnya: Yabes “lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya”. Namun, tahukah kalian bahwa dia memiliki awal cerita hidup yang sederhana cenderung susah? (nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan”).

Mari kita jelajahi frasa demi frasa dalam Doa Yabes.

1. …memberkati aku berlimpah-limpah

Kalau denger isi doa Yabes, mungkin banyak warganet di zaman itu yang bakalan komen, “Doa ga kurang lantang, Pak.”

Memang doa Yabes cukup ambisius untung seorang yang sangat sederhana. Ada empat hal yang Yabes ajukan. Yang pertama, berkat itu sendiri. Bukan hanya berkat saja, namun berkat yang “berlimpah-limpah.” Berkat atau blessing merupakan sesuatu yang sangat signifikan dan berharga bagi bangsa Israel. Semua kaum Israel selalu berharap akan berkat yang datangnya dari janji Tuhan itu sendiri (Ulangan 28). Akan tetapi, berkat yang diminta oleh Yabes sedikit berbeda, karena terdengar seperti sebuah petisi yang memberikan nuansa doa permohonan berkat yang penuh ambisi. Dengan meminta berkat yang berlimpah-limpah, Yabes sesungguhnya meminta sebuah kehormatan atau yang Dr. Charles Swindoll katakan sebagai divine ennoblement

2. …memperluas daerahku

Yang kedua, Yabes mengajukan agar daerahnya diperluas (divine expansion). Mungkin ini terdengar doa konyol tanpa sebuah alasan atau pertimbangan yang jelas, seperti saat kita berdoa meminta uang 10 milyar ke akun bank kita karena kita pengen kaya saja. Namun, jangan salah paham! Doa Yabes tidak meminta kekayaan secara material semata.

Di zaman kuno, “daerah” tidak dapat diartikan langsung sebagai tanah ataupun uang; kekayaan yang ditujukan bukan hanya sekedar kekayaan finansial, namun mencakup kekayaan dalam diri seperti kuasa dan tanggung jawab. Dalam konteks budaya serta janji Tuhan pada orang Ibrani semasanya, permintaan perluasan daerah berarti meminta bagian yang lebih besar dari covenant atau perjanjian Allah. Sehingga, doa Yabes bukanlah doa yang muncul begitu saja, tapi didasari oleh pengetahuannya akan janji Allah (Ulangan 28).

Kalau kita membaca perjanjian Allah di kitab Ulangan pasal 28, maka kita tahu bahwa perjanjian Allah bukan hanya yang manis-manis saja. Allah menjanjikan berbagai berkat untuk mereka yang taat dan berbagai kutukan untuk mereka yang tidak taat. Oleh sebab itu, saat Yabes meminta porsi berkat yang lebih atau dengan bahasanya perluas”, itu artinya dia mengerti aturan main Tuhan bahwa dia akan menerima konsekuensi yang lebih juga jika dia gagal melaksanakan aturan Tuhan. Allah melihat ini sebagai suatu permintaan yang mulia.

3. …kiranya tangan-Mu menyertai aku

Dalam konteks Perjanjian Lama, tangan Tuhan adalah simbolisasi dari kekuatan, kuasa, dan keahlian. Di Alkitab, seluruh kejadian yang melibatkan intervensi kedaulatan Tuhan berkaitan dengan frasa “tangan Tuhan.” Yabes dalam doanya, memohon agar ada campur tangan Tuhan dalam setiap momen kehidupannya. Dr. Swindoll menyebut poin ketiga dari doa permohonan Yabes ini sebagai divine empowerment. Boleh disimpulkan bahwa Yabes seolah ingin berbicara: jika nanti Tuhan menepati janji berkat tersebut, dimana dia akan menerima juga kekayaan secara material, Yabes menginginkan agar tangan Tuhan terus memimpinnya supaya dia tetap setia bersandar pada Tuhan serta berjalan bersama-Nya. Yabes tidak menginginkan kesuksesan material membuatnya menjauh dari Tuhan. Uniknya permohonan ini diletakkan setelah dia memohon agar Tuhan “memperluas daerah”nya. Hal ini memberikan kesan kerendahan hati Yabes agar Tuhan tetap dekat dengannya bahkan setelah dia sukses nanti. Karena sesungguhnya, tidak ada satu kesuksesan pun yang akan menjamin keamanan kita tanpa penyertaan Tuhan.

4. …melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku

Di kalimat permohonannya yang terakhir, Yabes meminta agar kekuatan Tuhan bukan hanya ada bersamanya, tapi juga berperan aktif untuk melindunginya dari marabahaya. Lagi-lagi, perlindungan dari Tuhan juga merupakan bagian dari janji Allah untuk umat-Nya, dan Yabes hanya “meng-klaim” apa yang sudah menjadi bagiannya. Sedikit tambahan di ujung kalimat Yabes yang bunyinya, “sehingga kesakitan tidak menimpa aku”, membuat doa ini menjadi lebih personal. Ia menggunakan kata “kesakitan,” kata yang digunakan ibunya saat melahirkannya dan menamakannya. Dengan ini, Yabes memohon agar nasibnya jauh dari arti namanya.

Allah mengabulkan permintaannya

Allah mengabulkan permintaannya, guys! Ini bukan doa-ngalor-ngidul-yang-penting-minta-dulu; ini doa singkat yang penuh iman dan pengharapan serta relasi yang baik bersama Tuhan yang dilandaskan pemahaman akan karakter Allah. Tidak ada salahnya jika kita mengikuti teladan Yabes untuk berdoa… dan tentunya dengan iman dan pengharapan. Karena tidak peduli seperti apa latar belakang atau awal cerita kita, seluruh umat yang percaya dijanjikan berkat yang sama, di mana berkat terbesar kita yang hidup dalam zaman anugerah telah diwujudkan dalam Kristus Yesus (Efesus 1:3). Lalu, ingat selalu untuk bersandar pada penyertaan Tuhan, karena hanya penyertaan Tuhan yang senantiasa ada bersama kita.

Sekian dari cerita panjangku mengenai doa pendek Yabes, semoga meninggalkan kesan yang berarti bagi kalian semua.

Kamu diberkati oleh artikel ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu ♥