Melangkah dengan Gegabah

Jumat, 27 September 2024

Baca: Amsal 14:7-16

14:7 Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya.

14:8 Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.

14:9 Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.

14:10 Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya.

14:11 Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah orang jujur akan mekar.

14:12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

14:13 Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.

14:14 Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.

14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

14:16 Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.

Orang bebal merasa aman sehingga melangkah dengan gegabah. —Amsal 14:16 tsi

Lindisfarne, yang juga dikenal sebagai Pulau Suci, adalah sebuah pulau pasang surut di Inggris yang terhubung dengan daratan oleh sebuah jalan sempit. Dua kali sehari, air laut akan menutupi jalan tersebut. Rambu-rambu sudah dibuat untuk memperingatkan para pengunjung tentang bahaya menyeberang saat laut pasang. Meski demikian, banyak wisatawan mengabaikan peringatan tersebut. Akibatnya, mereka sering kali harus duduk di atas kap mobil yang terendam atau berenang ke pondok-pondok yang tinggi agar bisa diselamatkan. Pasang surut air laut sudah dapat diperkirakan, sama seperti waktu matahari terbit. Rambu peringatan juga terdapat di mana-mana, sehingga orang tidak mungkin melewatkannya. Namun, seperti kata seorang penulis, Lindisfarne adalah “tempat orang-orang gegabah mencoba berlomba mengalahkan air pasang.”

Kitab Amsal memberi tahu kita bahwa “orang bebal merasa aman sehingga melangkah dengan gegabah” (Ams. 14:16 tsi). Orang yang gegabah tidak menghargai hikmat atau nasihat yang bijaksana. Mereka juga tidak berhati-hati atau peduli kepada orang lain (ay.7-8). Sebaliknya, menggunakan hikmat berarti mendengarkan dan mempertimbangkan dengan hati-hati, sehingga kita tidak terbawa emosi sesaat atau gagasan yang setengah matang (ay.16). Hikmat mengajar kita untuk mengajukan pertanyaan yang benar dan mempertimbangkan dampak dari tindakan kita. Orang bebal melangkah maju tanpa mempedulikan orang lain, konsekuensi, atau bahkan kebenaran, sementara “orang yang bijak memperhatikan langkahnya” (ay.15).

Meski kadang-kadang kita perlu bertindak dengan tegas atau cepat, kita dapat menjauhi sikap gegabah. Saat kita menerima dan menerapkan hikmat Allah, Dia akan memberikan bimbingan yang kita perlukan saat kita membutuhkannya. —Winn Collier

WAWASAN
Kitab Amsal termasuk dalam bagian Alkitab Perjanjian Lama yang dikenal sebagai Literatur Hikmat. Sebagaimana Amsal berfokus pada hikmat sehari-hari, Kitab Yakobus—yang menurut ahli disebut sebagai kitab yang paling bersifat Yahudi dalam Perjanjian Baru—memiliki fokus yang serupa. Dalam pasal 3, Yakobus mengkontraskan “hikmat” dari dunia (ay.14-16) dengan “hikmat yang dari atas” (ay.17).

Hikmat yang berasal dari Allah itu “murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik” (ay.17). Sebagaimana Galatia 5:22-23 menjabarkan buah dari karya Roh dalam hidup kita, bisa dikatakan bahwa Yakobus menggambarkan buah dari hikmat yang diterapkan dalam hidup sehari-hari. —Bill Crowder

Melangkah dengan Gegabah

Di mana kamu pernah melihat orang menjalani hidup yang gegabah? Bagaimana kamu dapat menjauhi hidup seperti itu?

Ya Allah, kami tinggal di dunia yang bertindak gegabah dan semaunya. Tolonglah aku untuk hidup dengan bijak dan benar.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 3-4; Galatia 6

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *