Bukan Lagi Orang Asing

Senin, 23 September 2024

Baca: Efesus 2:8-13,19-22

2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu–sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, —

2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Kalian bukan lagi termasuk orang asing atau orang luar. Kalian sekarang adalah sama-sama warga umat Allah. . . . anggota-anggota keluarga Allah. —Efesus 2:19 bimk

“Kamu tidak diterima di sini.” Hati seorang gadis berusia delapan tahun hancur mendengar perkataan itu, dan lukanya terus membekas di hati. Keluarga si gadis datang dari kamp pengungsi perang ke sebuah negara yang baru, dan pada kartu identitasnya tercantum kata “orang asing”. Gadis itu merasa tertolak.

Setelah dewasa, gadis yang sudah beriman kepada Yesus itu masih merasa terasing. Ia sering dihantui perasaan bahwa dirinya orang luar yang tidak diinginkan. Saat membaca Alkitab, ia menemukan janji-janji Allah dalam Efesus 2. Di ayat 12 ia menemukan kata yang telah lama menghantuinya—orang asing. “Pada waktu itu kalian tidak bersatu dengan Kristus, kalian adalah orang asing yang tidak termasuk umat pilihan Allah. Kalian tidak termasuk dalam ikatan perjanjian yang dibuat Allah dengan umat-Nya. Kalian hidup dalam dunia ini tanpa harapan dan tanpa Allah” (BIMK). Namun, saat terus membaca, ia mendapati bagaimana pengorbanan Kristus telah mengubah statusnya. Gadis itu pun merasa ayat 19 berbicara langsung kepadanya, “Kalian bukan lagi termasuk orang asing atau orang luar.” Ia “sama-sama warga” dengan jemaat Allah yang lain. Begitu menyadari bahwa dirinya adalah warga negara surga, gadis itu sangat bersukacita. Ia sama sekali bukan orang luar lagi, karena Allah telah menerimanya dan membawanya masuk ke dalam keluarga-Nya.

Dosa telah membuat kita terpisah dari Allah. Namun, kita tidak perlu terus seperti itu. Tuhan Yesus sudah datang membawa damai bagi semua orang yang “jauh” (ay.17), sehingga semua yang percaya kepada-Nya dijadikan warga kerajaan-Nya yang kekal—bersatu sebagai satu tubuh Kristus. —Dave Branon

WAWASAN
Sebagai orang percaya, kita memegang janji Yesus bahwa kita bukan lagi orang asing di hadapan-Nya: “Kalian sekarang adalah sama-sama warga umat Allah . . . anggota-anggota keluarga Allah” (Efesus 2:19 BIMK). Dia begitu peduli kepada kita sehingga pada saat ini juga, Dia sedang menyiapkan sebuah tempat bagi kita untuk tinggal bersama-Nya selamanya! Kristus berkata: “Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” (Yohanes 14:3). Ketika kita tiba di kediaman kekal kita, kita akan berada dalam hadirat-Nya selamanya. —Bill Crowder

Bukan Lagi Orang Asing

Dalam hal apa kamu merasa terasing? Apa artinya bagi kamu mengetahui bahwa Allah sudah memanggil semua anak-Nya untuk bersatu dengan-Nya?

Bapa Surgawi, terima kasih, karena Engkau telah memungkinkanku untuk mengalami persekutuan dengan-Mu dan sesamaku yang juga mengasihi dan mempercayai-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Kidung Agung 1-3; Galatia 2

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  2. Frontier Immanuel
    Frontier Immanuel says:

    “Kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah” (Rm. 11:17). Saat kita beriman kepada Kristus, kita dicangkokkan kepada-Nya dan menjadi bagian dari keluarga Allah. “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” (Yoh. 15:5).

    Seperti pohon-pohon yang mengalami pencangkokan, saat kita beriman kepada Yesus Kristus, kita pun menjadi ciptaan baru dan dapat berbuah banyak. —Nancy Gavilanes

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *