Langkah Baru

Sabtu, 24 Agustus 2024

Baca: 1 Petrus 2:9-12

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

2:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.

2:12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.

Kamu . . . sekarang telah menjadi umat-Nya. —1 Petrus 2:10

Tepuk tangan bergema saat siswa-siswi terbaik sebuah sekolah menerima piagam penghargaan atas prestasi akademik mereka. Namun, acara tersebut belum selesai. Penghargaan berikutnya diberikan bukan untuk yang “terbaik”, melainkan untuk mereka yang paling banyak meraih kemajuan. Siswa-siswi ini telah bekerja keras memperbaiki nilai mereka, mengubah perilaku yang buruk, atau berkomitmen untuk meningkatkan kehadiran di kelas. Orangtua mereka tampak berseri-seri dan bertepuk tangan, sebagai pengakuan bahwa anak-anak mereka telah berkembang menjadi lebih baik. Mereka tidak lagi melihat kekurangan anak-anak itu di masa lalu, melainkan memuji langkah mereka yang baru.

Pemandangan yang menggugah hati itu sekilas menggambarkan bagaimana Bapa Surgawi memandang kita—Dia tidak lagi melihat kehidupan kita yang lama, melainkan yang baru, sebagai anak-anak-Nya di dalam Kristus. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya,” tulis Yohanes (Yoh. 1:12).

Sungguh sebuah cara pandang yang diwarnai kasih! Rasul Paulus mengingatkan orang-orang yang baru percaya bahwa mereka “dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa [mereka]” (Ef. 2:1). Namun, sekarang, “kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya” (ay.10).

Demikian pula, Rasul Petrus menulis bahwa kita ini “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya [kita] memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil [kita] keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib,” dan kita sekarang adalah “umat Allah” (1Ptr. 2:9-10). Di mata Allah, kehidupan yang lama tidak lagi menguasai kita. Marilah memandang diri kita sebagaimana Allah memandangnya, dan melangkah dalam kehidupan yang baru. —PATRICIA RAYBON

WAWASAN
Ketika Petrus menyebut tentang “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus” (1 Petrus 2:9), ia memberikan semangat kepada para pembacanya dengan mengingatkan mereka akan kisah dalam Kitab Suci tentang pemilihan Allah atas Abraham dan kemudian atas bangsa Israel guna menunjukkan kehendak-Nya kepada dunia (Kejadian 12:1-3; 18:19; Yesaya 41:8). Meski para pembaca 1 Petrus pada umumnya adalah orang-orang non-Yahudi, Petrus meyakinkan mereka bahwa oleh karena Yesus, rencana penebusan Allah telah diperluas untuk mencakup mereka juga: “Dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya” (1 Petrus 2:10). Melalui Kristus, mereka sekarang menjadi bagian dari rencana penebusan Allah yang terus berlanjut atas dunia. Mereka menjadi anggota keluarga-Nya, dipilih untuk mengungkapkan diri-Nya kepada dunia. Identitas baru ini dapat mengubah cara hidup mereka (ay.11-12), terutama saat menghadapi penderitaan (ay.21-25). – —Monica La Rose

Langkah Baru

Bagaimana Allah memandang diri kamu? Bagaimana seharusnya kamu hidup di dalam Dia?

Bapa yang baik, di hari yang baru ini, tunjukkanlah kepadaku cara-Mu memandang diriku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 116-118; 1 Korintus 7:1-19

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Lisu
    Lisu says:

    Yesus telah menebus segala dosa2 dan kesalahanku di masa lalu dan memberkati masa sekarang dan masa depan ku harusnya saya menghargai dan mengasihi Yesus lebih lagi melebihi kasih terhadap diri sendiri. Saya harus membalas segala kebaikan Tuhan kepadaku dengan belajar untuk melayaniNya dan mai bergaul karib dg Yesus drngan cara selalu berdoa dan merenungkan firmanNya siang dan malam. Amin

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *