Bertekun dalam Doa

Senin, 15 Juli 2024

Baca: Kolose 4:2-6,12-13

4:2 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.

4:3 Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.

4:4 Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.

4:5 Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.

4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

4:12 Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.

4:13 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis.

Bertekunlah dalam doa. —Kolose 4:2

“Aku telah mendoakanmu selama 50 tahun,” kata seorang wanita lanjut usia kepada teman saya, Lou. Lou menatap wanita itu dengan rasa syukur yang mendalam. Ia sedang mengunjungi suatu desa di Bulgaria tempat ayahnya tumbuh besar hingga remaja. Wanita yang beriman kepada Yesus itu tinggal di sebelah rumah kakek-nenek Lou. Begitu mendengar kelahiran Lou di belahan dunia yang lain, wanita itu mulai mendoakannya. Kini, lebih dari setengah abad kemudian, Lou mengunjungi desa itu dalam sebuah perjalanan bisnis, dan sementara berada di sana ia bersaksi kepada sekelompok orang mengenai imannya. Lou baru percaya kepada Tuhan Yesus saat ia hampir berusia 30 tahun, dan ketika wanita tadi menghampirinya setelah kesaksiannya, Lou pun terpikir tentang dampak dari ketekunan doa beliau terhadap keputusannya untuk percaya kepada Tuhan.

Kita tidak akan pernah tahu seluruh dampak dari doa-doa kita di dunia ini. Namun, Kitab Suci memberikan nasihat berikut: “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur” (Kol. 4:2). Ketika Paulus menuliskan kata-kata tersebut kepada jemaat di kota Kolose, ia sendiri juga minta didoakan agar Allah “membuka pintu” untuk pemberitaan Injil yang dilakukannya ke mana pun ia pergi (ay.3).

Terkadang kita mungkin berpikir, Saya tidak memiliki karunia rohani untuk berdoa. Namun, dari semua karunia rohani yang tertulis dalam Alkitab, doa memang tidak termasuk di dalamnya. Ini mungkin karena Allah rindu setiap dari kita berdoa dengan penuh iman dan ketekunan, supaya kita akan melihat hasil yang hanya dapat dicapai oleh Allah sendiri. —James Banks

WAWASAN
Paulus menutup suratnya kepada jemaat di Kolose dengan mendorong orang-orang percaya: “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur” (Kolose 4:2). Pakar Alkitab N. T. Wright memberikan penafsiran berikut: “Hubungannya dengan ucapan syukur di sini mungkin menunjukkan adanya rangkaian dari tiga ritme: berdoa syafaat, ‘menantikan’ jawaban doa, dan ucapan syukur ketika muncul jawaban.” Selain doa untuk kehidupan mereka sendiri dan kehidupan orang-orang di sekitar mereka, Paulus juga meminta doa untuk dirinya sendiri dan rekan-rekan sepelayanannya, agar pintu bagi pesan mereka dapat dibukakan dan agar mereka dapat mewartakan kabar baik tentang Kristus (ay.3-4). Akhirnya, Rasul Paulus meyakinkan jemaat Kolose betapa ia mengasihi mereka dengan mengingatkan mereka bahwa Epafras “selalu bergumul dalam doanya untuk kamu” (ay.12). JR Hudberg

Bertekun dalam Doa

Bagaimana kamu telah merasakan berkat dari doa-doa orang lain? Siapa yang sedang kamu doakan hari ini?

Ya Bapa, terima kasih, karena Engkau berkenan mendengarkanku! Tolonglah aku untuk menghargai kesempatan berbicara dengan-Mu dan berdoa untuk sesamaku setiap hari.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 13-15; Kisah Para Rasul 19:21-41

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. Hosea
    Hosea says:

    Terima kasih banyak atas renungan hari ini. Saya sadar sekarang betapa ajaibnya kuasa dari Doa dari kisah Lou dalam renungan ini

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *