Bergumul dengan Allah
Jumat, 5 Juli 2024
Baca: Kejadian 32:22-32
32:22 Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok.
32:23 Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.
32:24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
32:26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
32:27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
32:30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
32:31 Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.
32:32 Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha, karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. —Kejadian 32:24
Seorang teman lama mengirimkan sebuah pesan setelah suami saya meninggal dunia: “[Alan] adalah . . . seorang yang bergumul dengan Allah. Ia seorang Yakub sejati dan alasan kuat saya menjadi orang Kristen hari ini.” Tidak pernah terpikir oleh saya untuk membandingkan pergumulan Alan dengan tokoh Yakub dalam Alkitab, tetapi perbandingan itu sangat tepat. Sepanjang hidupnya, Alan bergumul dengan dirinya sendiri dan juga dengan Allah untuk mendapatkan jawaban. Ia mengasihi Allah tetapi adakalanya ia berjuang untuk memahami kebenaran bagaimana Dia sungguh mengasihinya, mengampuninya, dan mendengar doa-doanya. Meski begitu, kehidupannya dipenuhi berkat dan telah memberi dampak positif bagi banyak orang.
Kehidupan Yakub begitu sarat dengan perjuangan dan pergumulan. Ia berkomplot untuk mendapatkan hak kesulungan saudaranya, Esau. Ia melarikan diri dari rumah dan berjuang bertahun-tahun menghadapi paman dan ayah mertuanya, Laban. Kemudian ia melarikan diri dari Laban. Ia sendirian dan sangat takut bertemu dengan Esau. Namun, ia justru mengalami perjumpaan surgawi: “Bertemulah malaikat-malaikat Allah dengan dia” (Kej. 32:1), dan ini mungkin pengingat akan mimpi yang pernah diterima Yakub dari Allah (28:10-22). Kini Yakub mengalami perjumpaan yang lain: sepanjang malam ia bergulat dengan “seorang laki-laki”, Allah dalam wujud manusia, yang menamainya Israel, karena ia “bergumul melawan Allah dan manusia, dan [ia] menang” (32:28). Di dalam semuanya itu, Allah tetap menyertai dan mengasihi Yakub.
Kita semua menghadapi pergumulan dalam hidup ini. Namun, kita tidak sendirian, karena Allah menyertai kita dalam setiap pencobaan. Mereka yang percaya kepada-Nya dikasihi, diampuni, dan dijanjikan kehidupan kekal (Yoh. 3:16). Kita dapat berpegang teguh kepada-Nya. —ALYSON KIEDA
WAWASAN
Pertandingan gulat Yakub dengan seorang asing, yang ternyata adalah Allah dalam wujud manusia (Kejadian 32:24-30), menandai titik balik dalam hidupnya dan suatu peristiwa yang menjelaskan asal usul nama bangsa Israel. Nama Israel dapat diterjemahkan “orang yang bergumul dengan Allah” atau “Allah yang bergumul.” Israel adalah kombinasi kata Ibrani sarah (“memerintah”, “bersaing”, atau “bergumul”) dan El, nama Ibrani untuk Allah. Tempat perjumpaan Yakub dengan Allah yang mengubah hidupnya itu dinamainya Peniel, yang berarti “wajah Allah.” —Monica La Rose
Pernahkah kamu bergumul dengan Allah? Bagaimana kamu merasa tenang saat mengetahui bahwa Allah selalu hadir dalam pergumulan-pergumulan kamu?
Ya Allah, tolonglah aku untuk membawa segala pertanyaan dan kegalauan hatiku kepada-Mu, karena aku yakin Engkau mendengarnya. Suatu hari kelak, semua pertanyaanku akan terjawab sempurna.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 30-31; Kisah Para Rasul 13:26-52
amin
Amin
Tuhan ajar kami seperti Yakub,
Dan biarlah setiap pergumulan kami engkau lebih tahu ya Tuhan. Amin
Amin
Amin
Allah menolong kita dalam segala pergumulan yang kita hadapi. Amin.
Amin
😇 🙏 AmiN 🙏 😇 God Bless
🙏🙏
Amin🌟
Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen
Amin
amin
Shallom Amen 🙏🏻
Amin.
Amin 🙏😇
Amin 🙏😇
Amin
Amin
Amin
Ammmiiinnnnn….. 🙏🏿
aminn
Amin
Amin
🤍🤍🤍
Amin
Amin…
Amin
Amin
amin