Dilema dan Iman Yang Makin Teguh

Jumat, 14 Juni 2024

Baca: Markus 5:21-34

5:21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,

5:22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya

5:23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”

5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.

5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.

5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.

5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

5:28 Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”

5:31 Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”

5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.

5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.

5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”

 

Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. —Markus 5:34

Dalam sebuah kelompok pendalaman Alkitab di akhir pekan, seorang ayah menceritakan kebingungannya karena putri tercintanya yang pernah kabur dari rumah sekarang telah kembali ke kota mereka. Namun, perilaku anak itu membuat sang ayah merasa tak nyaman untuk menyambutnya pulang. Anggota kelompok yang lain merasa kurang enak badan sebagai akibat dari penuaan dan juga penyakit yang telah lama dideritanya. Ia sudah berobat ke banyak dokter, tetapi hanya mengalami sedikit kemajuan. Sekarang ia merasa putus asa. Dalam rencana Allah, hari itu kelompok mereka mempelajari Markus 5. Setelah membahas bagian itu, tampak jelas ada harapan dan kegembiraan pada wajah mereka.

Di Markus 5:23, Yairus, ayah dari seorang anak yang sakit, memohon, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati.” Dalam perjalanan untuk menemui anak tersebut, Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang tidak disebutkan namanya dari penyakit yang telah lama dideritanya. Dia berkata, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau” (ay.34). Karena didorong oleh iman kepada Yesus, baik Yairus maupun perempuan tersebut mencari Dia dan tidak dikecewakan. Namun, sebelum bertemu Yesus, situasi mereka masing-masing sempat memburuk sebelum akhirnya membaik.

Persoalan hidup dapat dialami oleh siapa pun. Terlepas dari jenis kelamin atau usia, ras maupun tingkat sosial, kita semua menghadapi situasi yang membingungkan dan mendesak kita untuk mencari jawaban. Alih-alih membiarkan tantangan menjauhkan kita dari Yesus, marilah berupaya agar hal tersebut membawa kita semakin teguh beriman kepada-Nya. Ketika kita menjamah Yesus, Dia merasakannya (ay.30) dan juga sanggup menyembuhkan kita. —Arthur Jackson

WAWASAN
Keempat kitab Injil mencatat banyak mukjizat yang Yesus lakukan selama pelayanan-Nya di dunia. Kitab Markus sering disebut “Injil penuh aksi” karena berfokus pada tindakan-tindakan Kristus. Kitab Markus menceritakan lebih banyak mukjizat dibanding kitab-kitab Injil lainnya. Markus 5 menunjukkan otoritas Yesus terhadap roh jahat (ay.1-20), kematian (ay.21-24,35-43), dan penyakit (ay.25-34). Mukjizat-mukjizat-Nya juga menunjukkan otoritas-Nya atas alam dan disabilitas. Yohanes menulis, “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.” (Yohanes 21:25). —Alyson Kieda

dilema dan Iman yang makin teguh
 

Situasi apa yang saat ini mendesak kamu untuk mencari Yesus? Apa yang kamu doakan dengan sungguh-sungguh hari ini?

Tuhan Yesus, Engkau tahu setiap situasi menyakitkan yang pernah kualami dalam hidupku. Kumohon, teguhkanlah imanku, terutama di saat situasi memburuk.

Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 9-10; Kisah Para Rasul 1

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. Anonymous
    Anonymous says:

    Saat ini kami hanya bisa bergantung pada mujizat Tuhan dalam hidup kami. Karena tidak ada yang bisa kami lakukan selain menunggu mujizatMu. Semoga segala doa dan pengharapan kami dijawab oleh Bapa yang memiliki segala mujizat

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *