Memberi Dengan Kebesaran Hati

Minggu, 9 Juni 2024

Baca: 2 Korintus 9:6-11

9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."

9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya. —2 Korintus 9:7

Dalam suatu klub pembaca Alkitab yang dilayani istri saya, Sue, seminggu sekali, anak-anak diajak memberikan persembahan kasih untuk membantu anak-anak Ukraina yang dilanda perang. Kira-kira seminggu setelah Sue memberi tahu cucu perempuan kami yang berusia 11 tahun, Maggie, tentang proyek tersebut, kami menerima sepucuk amplop lewat pos darinya. Isinya uang sejumlah $3,45 (sekitar Rp55.000) yang disertai catatan: “Hanya ini yang sekarang kupunya untuk membantu anak-anak di Ukraina. Akan kukirim lagi nanti.”

Sue tidak pernah mengajak Maggie untuk ikut terlibat, tetapi rasanya Roh Kudus yang mendorong cucu kami itu. Maggie, seorang anak yang mengasihi Tuhan dan rindu untuk hidup bagi-Nya, menanggapi dorongan tersebut.

Ada banyak yang dapat kita pelajari saat merenungkan tentang pemberian sederhana dari hati yang rela itu. Pemberian tersebut mencerminkan sejumlah instruksi mengenai pemberian yang Paulus sampaikan dalam 2 Korintus 9. Pertama, sang rasul mendorong kita agar menabur “banyak” (ay.6) atau dengan murah hati. Pemberian Maggie tadi adalah wujud kemurahan hatinya. Paulus juga menyatakan bahwa pemberian kita hendaknya diserahkan dengan sukacita seturut pimpinan Allah dan kemampuan kita sendiri, bukan “karena paksaan” (ay.7). Ia juga menyebutkan perlunya kita “memberikan kepada orang miskin” (ay.9) dengan mengutip Mazmur 112:9.

Ketika terbuka kesempatan untuk memberi, marilah bertanya tanggapan apa yang Allah ingin kita berikan. Saat kita menyerahkan pemberian kita dengan rela hati dan sukacita kepada mereka yang membutuhkan seturut dengan petunjuk Allah, kita telah memberi dengan cara yang “membangkitkan syukur kepada Allah” (2Kor. 9:11). Itulah artinya memberi dengan kebesaran hati. —Dave Branon

WAWASAN
Konteks dari kata-kata Paulus dalam 2 Korintus 9 sungguh menarik. Lebih dari setahun sebelumnya, sang rasul telah memulai proses mengumpulkan donasi untuk mendukung jemaat Yerusalem yang sedang berada dalam kesulitan. Awalnya jemaat Korintus sangat bersemangat untuk terlibat (8:10), dan Paulus menularkan antusiasme itu untuk menyemangati gereja-gereja di Makedonia agar juga memberi dengan rela dan murah hati (9:1-2).

Meski pernah bersemangat, mereka kemudian lalai dalam pengumpulan tersebut, sehingga sang rasul khawatir bahwa mereka tidak akan memenuhi komitmen mereka. Oleh karena itu, Paulus membesarkan hati mereka dengan janji dari Mazmur 112:9 bahwa Allah lebih dari mampu untuk memperkaya mereka dan memampukan mereka memberi dengan murah hati (2 Korintus 9:8-11). Bagi Paulus, penting sekali orang-orang percaya memenuhi janji mereka dengan antusiasme yang sama seperti saat mereka memulainya. Mereka juga dapat mengimani bahwa Allah akan memampukan mereka untuk melakukannya. —Jed Ostoich

Memberi dengan kebesaran hati

Apa yang memotivasi kamu untuk memberi dengan murah hati kepada orang lain? Bagaimana kamu berusaha memenuhi kebutuhan mereka yang sesungguhnya?

Ya Allah, bimbinglah aku menjadi seorang yang murah hati dalam memberi, seperti yang Engkau rindukan, dengan mencerminkan kemurahan hati-Mu sendiri.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 32-33; Yohanes 18:19-40

Bagikan Konten Ini
15 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  2. Anonymous
    Anonymous says:

    Terkadang saya memberi tanpa kerelaan hati, krn dipaksa oleh keadaan. Tp alm mama saya selalu memberi krn hatinya tersentuh oleh kesedihan orang lain. Hati mama saya memang hal terindah yg tdk akan pernah saya lampaui. Terima kasih atas ciptaanMu. Biarlah aku mampu memberi dengan kerelaan hati seperti yang dicontohkan mama ku

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *