Puji-pujian yang Tidak Direncanakan

Selasa, 28 Mei 2024

Baca: Kisah Para Rasul 16:16-26

16:16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.

16:17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."

16:18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.

16:19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.

16:20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,

16:21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya."

16:22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.

16:23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.

16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.

16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.

16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

Kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. —Kisah Para Rasul 16:25

Dalam suatu pelayanan misi singkat ke Etiopia, kelompok kami mendampingi kelompok lain dari suatu lembaga pelayanan lokal untuk melayani sejumlah pemuda yang hidupnya terpuruk dan kini tinggal dalam gubuk-gubuk di tempat rongsokan. Para pemuda itu adalah orang-orang yang menyenangkan! Kami saling bertukar kesaksian, mengucapkan pesan yang menguatkan, dan berdoa bersama. Salah satu momen favorit saya malam itu adalah ketika seorang anggota pelayanan lokal tersebut tiba-tiba memainkan gitar dan kami pun menyanyikan puji-pujian bersama kawan-kawan baru kami di bawah terang bulan. Sungguh momen yang indah! Meski kondisi mereka sangat sulit, para pemuda itu memiliki pengharapan dan sukacita yang hanya dapat ditemukan di dalam Tuhan Yesus.

Dalam Kisah Para Rasul 16, kita membaca tentang sebuah puji-pujian lain yang tidak direncanakan. Peristiwanya terjadi di dalam penjara di kota Filipi. Paulus dan Silas ditahan, dipukuli, dicambuk, dan dikurung karena pelayanan mereka. Alih-alih menyerah dalam keputusasaan, mereka memilih untuk menyembah Allah dengan “berdoa dan menyanyikan puji-pujian” di dalam sel penjara mereka. “Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua” (ay.25-26).

Kepala penjara itu sempat berniat untuk bunuh diri, tetapi saat ia menyadari bahwa tidak ada penghuni penjara yang melarikan diri, ia menjadi takjub kepada Allah, dan keselamatan pun dialami oleh keluarganya (ay.27-34).

Allah senang mendengar kita memuji nama-Nya. Mari menyembah-Nya dengan setia, dalam suka maupun duka. —Nancy Gavilanes

WAWASAN
Di Kisah Para Rasul 16:12, kita melihat bagaimana Paulus berurusan dengan seorang hamba perempuan yang melakukan tenung di kota Filipi. Setelah Paulus mengusir roh jahat dari gadis itu, para pemiliknya kesal karena mereka tidak bisa lagi memanfaatkannya (ay. 18-19). Ketika menyeret Paulus dan Silas dengan tuduhan palsu, mereka memberikan pernyataan yang bersifat rasis, “Mereka orang Yahudi, dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya” (ay. 20-21). Ironisnya, Paulus dan Silas adalah warga negara Romawi, sebuah fakta yang disinggung Paulus ketika mereka akan dilepaskan dari penjara (ay. 37-39). —Tim Gustafson

Puji-pujian yang Tidak Direncanakan

Bagaimana Allah telah memampukan kamu memuji dan menyembah-Nya, bahkan pada masa-masa yang sulit? Bagaimana cara Allah mengungkapkan diri-Nya dengan luar biasa ketika kamu memuji-Nya?

Ya Allah, tolonglah aku untuk memuji-Mu, apa pun yang sedang kuhadapi.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 4-6; Yohanes 10:24-42

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *