Menjaga Ketajaman Rohani Kita

Rabu, 22 Mei 2024

Baca: 2 Tawarikh 16:1-9

16:1 Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa, raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Ia memperkuat Rama dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda.

16:2 Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan:

16:3 “Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku.”

16:4 Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel. Dan mereka memukul kalah Iyon, Dan, Abel-Maim dan segala tempat perbekalan kota-kota di Naftali.

16:5 Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama; ia menghentikan usahanya itu.

16:6 Tetapi raja Asa mengerahkan segenap orang Yehuda, yang harus mengangkat batu dan kayu yang dipergunakan Baesa untuk memperkuat Rama itu. Ia mempergunakannya untuk memperkuat Geba dan Mizpa.

16:7 Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: “Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu.

16:8 Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya.

16:9 Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan.”

Mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. —2 Tawarikh 16:9

Film-film Rocky mengisahkan seorang petinju yang tidak berpengalaman tetapi pantang menyerah. Berkat kegigihannya, ia berhasil mengatasi berbagai rintangan yang sangat sulit dan meraih sabuk juara kelas berat. Namun, dalam Rocky III, dikisahkan bagaimana Rocky yang sudah sukses menjadi silau dengan pencapaiannya sendiri. Pekerjaan mengisi iklan televisi mengganggu jadwal latihannya. Sang juara itu pun jadi lembek, hingga ia dipukul KO oleh seorang penantang. Sisa film tersebut kemudian memperlihatkan upaya Rocky untuk mendapatkan kembali ketajamannya dalam bertarung.

Raja Asa dari Yehuda telah kehilangan ketajaman rohaninya. Padahal di awal pemerintahannya, ia pernah mengandalkan Allah dalam menghadapi tantangan yang besar. Ketika bangsa Etiopia yang perkasa ingin memerangi mereka, Asa berdoa: “Tolonglah kami ya Tuhan, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini” (2Taw. 14:11). Allah menjawab doanya, dan pasukan Yehuda pun mengalahkan serta mencerai-beraikan musuhnya (ay.12-15).

Bertahun-tahun kemudian, Kerajaan Yehuda kembali mendapat ancaman. Namun, kali ini, alih-alih meminta pertolongan Allah, Asa yang lengah justru meminta bantuan kepada raja Aram (16:2-3). Awalnya semua berjalan mulus, tetapi Allah tidak berkenan. Nabi Hanani lalu memperingatkan Asa bahwa ia telah berhenti mempercayai Allah (ay.7-8). Mengapa sekarang Asa tidak mengandalkan Allah seperti yang ia lakukan dahulu?

Allah kita selalu dapat diandalkan. Mata-Nya “menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia” (ay.9). Ketika kita menjaga ketajaman rohani kita—dengan terus bersandar sepenuhnya kepada Allah—kita akan mengalami kuasa-Nya. —Mike Wittmer

WAWASAN
Sebelum Israel masuk ke tanah perjanjian, Allah memberikan perintah khusus kepada raja-raja mereka. Dalam Ulangan 17:14-17, Yahweh melarang para penguasa Israel mengumpulkan kuda dari Mesir, menikahi banyak istri, dan menimbun banyak emas. Ini mungkin daftar larangan yang janggal, tetapi itulah cara-cara yang digunakan raja-raja asing untuk melindungi negeri mereka. Kuda untuk berperang, istri asing untuk membangun aliansi, dan emas untuk menyuap musuh.
Namun, Raja Asa bertindak lebih jauh dari itu semua. Ia tidak hanya menyuap Ben-Hadad dengan emasnya sendiri; ia mengosongkan perbendaharaan perak dan emas di Bait suci (2 Tawarikh 16:2-3). Ia tidak lagi mempercayai bahwa Tuhan—bukan emas—yang akan melindungi rakyatnya. —Jed Ostoich

Menjaga Ketajaman Rohani Kita
 

Seiring bertambahnya usia, apakah kamu merasa makin mudah atau justru makin sulit untuk mempercayai Allah? Apa alasannya? Bagaimana Allah dapat menguatkan iman kamu?

Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk semakin mengandalkan-Mu dari hari ke hari.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 16-18; Yohanes 7:28-53

Bagikan Konten Ini
36 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaanTetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  2. Jo Dear
    Jo Dear says:

    Terimakasih Bapa, Ajar aku selalu mengandalkan Engkau di setiap langkah hidupku🙏

  3. Firstin Sarungu
    Firstin Sarungu says:

    amin, aku minta doanya teman² biar rasa malas belajar di diriku hilang setiap mau berusaha rajin belajar ada saja rintangannya🙏🏻

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *