Pencipta yang Dapat Kita Percaya

Kamis, 2 Mei 2024

Baca: Yohanes 3:10-17

3:10 Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?

3:11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.

3:12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?

3:13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.

3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,

3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. —Yohanes 3:16

Makhluk yang disebut “Monster” dalam novel Frankenstein karya Mary Shelley adalah salah satu tokoh dalam dunia sastra yang paling dikenal dan paling menggugah imajinasi pembaca. Namun, penggemar novel tersebut berargumen bahwa monster sesungguhnya yang dimaksudkan Shelley adalah tokoh bernama Victor Frankenstein, ilmuwan delusional yang menciptakan makhluk tadi. Setelah menciptakan makhluk cerdas itu, Victor menolak memberikan bimbingan, pendampingan, atau harapan untuk meraih kebahagiaan apa pun kepada si “monster”. Tindakan Victor hampir pasti menyeret makhluk itu kepada keputusasaan dan kemarahan besar. Kepada Victor, makhluk itu meratap, “Kau, penciptaku, telah mencabik-cabik diriku.”

Kitab Suci mengungkapkan betapa berbedanya sosok dalam novel tersebut dengan Pencipta sejati dari segala sesuatu. Allah memperlakukan makhluk ciptaan-Nya dengan kasih yang tak berubah dan tak berkesudahan. Dia tidak mencipta tanpa alasan, melainkan karena didorong oleh kasih, untuk menjadikan suatu dunia yang indah dan “sungguh amat baik” (Kej. 1:31). Bahkan saat umat manusia berpaling dari-Nya dan memilih jalan kejahatan yang mengerikan, komitmen dan kasih Allah kepada kita tidak berubah.

Seperti ucapan Yesus kepada Nikodemus, kasih Allah yang begitu besar akan dunia ini membuat Dia rela mengaruniakan apa yang paling berharga bagi-Nya—“Anak-Nya yang Tunggal” (Yoh. 3:16)—agar dunia dapat diselamatkan. Yesus mengorbankan diri-Nya sendiri, menanggung akibat dari dosa kita, “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (ay.15).

Kita memiliki Pencipta yang dapat kita percayai dengan segenap hati dan hidup kita. —Monica La Rose

WAWASAN
Di Yohanes 3:10, kita merasakan kefrustrasian Yesus terhadap Nikodemus, seorang Farisi berpendidikan (“pengajar Israel,” demikian Kristus menyebutnya) yang seharusnya memahami Kitab Suci dengan lebih baik. Nikodemus juga merupakan anggota dewan pemuka agama, Sanhedrin (ay. 1), yang bersekongkol untuk menangkap dan menghukum mati Yesus. Namun, kita harus menghargai Nikodemus atas beberapa hal penting. Pertama, ia mendatangi Kristus dengan pertanyaannya sendiri (ay. 4,9). Kedua, percakapannya dengan Yesus tentu begitu mempengaruhi hatinya, karena di kemudian hari ia membela Kristus ketika rekan-rekannya mendesak penangkapan-Nya (7:50-51). Ketiga, ia dengan berani mengakui diri sebagai pengikut Juruselamat—pada saat para murid melarikan diri dalam ketakutan—saat bekerja sama dengan Yusuf dari Arimatea untuk menurunkan mayat Yesus dari salib dan menguburkan Dia dengan hormat menurut adat Yahudi (19:38-42). —Tim Gustafson

Pencipta yang Dapat Kita Percaya

Bagaimana komitmen Allah kepada ciptaan-Nya mempengaruhi kamu? Bagaimana kamu dapat merespons kasih-Nya bagi kamu?

Ya Allah, terima kasih, karena Engkau adalah Penciptaku yang baik dan dapat kupercayai.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 12-13; Lukas 22:1-20

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. Handayani Puji Lestari
    Handayani Puji Lestari says:

    Aku diciptakan karena Tuhan mengasihiku dan memiliki tujuan tertentu untuk hidupku

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen.

  3. Michelle.
    Michelle. says:

    Puji Tuhan, biarlah kita di kuatkan semua 🙏🏻
    Min hanya mau kasih tau sedikit hal dan memberikan saran, untuk poster / flyer di akhir renungkan, bila ada tulisan Allah ataupun Tuhan, di tulis dengan A besar atau T besar, supaya bisa menjadi pembeda dan pembaca lebih memahami nya dengan baik 🙏🏻 terimakasih banyak min, God bless you full 🙏🏻

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *