Perjamuan Malam Terakhir

Rabu, 27 Maret 2024

 

14:1 Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat,

14:2 sebab mereka berkata: “Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat.”

14:3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

14:4 Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: “Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?

14:5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.” Lalu mereka memarahi perempuan itu.

14:6 Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.

14:7 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.

14:8 Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.

14:9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”

14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.

14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

14:12 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: “Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?”

14:13 Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: “Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia

14:14 dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku?

14:15 Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!”

14:16 Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.

14:17 Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas murid itu.

14:18 Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku.”

14:19 Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?”

Paskah adalah hari raya penting yang dirayakan oleh orang-orang Yahudi untuk memperingati penyertaan Tuhan yang membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir (Keluaran 12-13). Pada masa Perjanjian Baru, perayaan Paskah umumnya mencakup praktik meminum empat cangkir anggur di antara waktu makan, untuk mengingat kembali janji Allah di Keluaran 6:5-7. 

Cangkir anggur pertama mengingatkan mereka akan janji penyertaan Allah: “Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir” (ayat 5). Cangkir kedua mengingatkan mereka akan bagaimana Allah memerdekakan mereka dari belenggu: “…[Aku] melepaskan kamu dari perbudakan mereka” (ayat 5). Cangkir ketiga mengingatkan mereka tentang bagaimana Allah membenarkan mereka: “[Aku] akan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat” (ayat 5). Cangkir terakhir mengingatkan mereka tentang bagaimana Allah menjadikan mereka kepunyaan-Nya: “Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu” (ayat 6).

Ketiga Injil sinoptik mencatat peristiwa ketika Yesus dan para murid meminum cangkir-cangkir anggur dalam peristiwa yang kita kenal sebagai Perjamuan Malam Terakhir. Ini bukan acara makan-makan biasa. Ini jamuan makan yang dilakukan dalam konteks merayakan Paskah, untuk memperingati bagaimana Allah menyelamatkan Israel dari perbudakan di Mesir dan tulah kematian jasmani. Namun, dalam Perjanjian Baru, pentingnya makna perjamuan ini bukan karena fakta historis yang menyertainya, melainkan apa yang jadi perintah Yesus kepada para murid. 

Markus 14:22 menjelaskan bagaimana Yesus mengambil roti, memecah-mecahkannya, lalu memberikannya kepada para murid. Menurut praktik kuno, peristiwa ini terjadi di antara prosesi meminum cangkir anggur kedua dan ketiga. Saat memecah-mecah roti, Yesus sedang menyiratkan bahwa makna dari roti itu adalah tubuh-Nya, dan cangkir anggur adalah darah-Nya yang ditumpahkan bagi banyak orang. 

Setelah meminum cangkir anggur ketiga, Yesus memberitahu para murid bahwa Dia tidak akan meminum lagi hasil pokok anggur sampai kerajaan-Nya datang (ayat 25). Mereka lalu menutup perjamuan malam itu dengan menyanyikan pujian dan pergi ke Bukit Zaitun (ayat 26). Yesus dengan sengaja menyudahi perjamuan makan itu tanpa meminum cangkir ke-empat. Apa artinya? 

Dengan menekankan bahwa Dia akan meminum cangkir anggur terakhir hanya ketika Dia datang kembali, Yesus menunjukkan bahwa janji ke-empat hanya akan digenapi pada kedatangan-Nya yang kedua. Seluruh ciptaan masih menanti hari akhir itu, ketika Allah mengambil orang-orang dari segala suku dan bangsa untuk menjadi umat kepunyaan-Nya.

Saat kita ikut serta dalam Perjamuan Kudus hari ini, kita tidak hanya melihat pada karya Yesus di kayu salib yang telah tuntas, tetapi juga pada kedatangan-Nya yang kedua. Kita mengingat kata-kata Paulus: “Sebab, setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (1 Korintus 11:26).

Kiranya kita selalu siap sedia menyambut kedatangan Kristus yang kedua. Maranatha!

REFLEKSI

1. Bagaimana pemahaman yang lebih dalam tentang liturgi Paskah dapat membantumu menghargai Perjamuan Kudus?

2. Apa artinya bagimu untuk berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus di gerejamu hari ini? Bagaimana kamu menyatakan kematian Tuhan Yesus, sampai Dia datang kembali?

 

DOA:

Allah yang hidup, baharuilah kami dengan Roti Hidup dari surga yang menguatkan iman kami, menyalakan harapan kami, dan memperdalam kasih kami kepada-Mu. Kiranya kami selalu setia untuk menyatakan kematian Kristus, sampai Dia datang kembali. Dalam nama Kristus, amin.


Lihat Juga:


Menilik Relevansi “Ritual” Kristen dalam Realisasinya di Kehidupan Kita

Apa yang kamu bayangkan ketika membaca kata “ritual”? Apakah gambaran yang muncul di dalam benakmu adalah imam yang mempersembahkan korban bakaran di atas altar?

 



Bagikan Konten Ini
1 reply

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *