Kepercayaan yang Membahagiakan

Rabu, 20 Maret 2024

Baca: Mazmur 40:1-5

40:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (40-2) Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.

40:2 (40-3) Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,

40:3 (40-4) Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.

40:4 (40-5) Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!

40:5 (40-6) Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.

Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan. —Mazmur 40:5

Linda menyelamatkan seekor anjing bernama Rudy dari tempat penampungan hewan beberapa hari sebelum Rudy “ditidurkan”, dan anjing itu pun menjadi sahabatnya. Selama sepuluh tahun, Rudy selalu tidur tenang di samping ranjang Linda, tetapi suatu kali ia tiba-tiba melompat ke atas ranjang dan mulai menjilati wajah Linda. Linda memarahinya, tetapi Rudy tetap mengulangi kebiasaan itu setiap malam. “Kemudian ia suka melompat ke pangkuanku dan menjilati wajahku setiap kali aku duduk,” ujar Linda.

Ketika Linda bermaksud membawa Rudy ke sekolah anjing, ia mulai terpikir bagaimana Rudy selalu bersikeras menjilati titik yang sama pada rahang Linda. Meski kurang yakin, Linda memutuskan untuk pergi ke dokter, yang kemudian menemukan sebuah tumor yang sangat kecil (kanker tulang). Sang dokter berkata, seandainya saja Linda menunda lebih lama, kanker itu bisa saja merenggut nyawanya. Linda bersyukur telah mempercayai insting Rudy.

Kitab Suci berulang kali memberi tahu kita bahwa mempercayai Allah menuntun kepada hidup dan sukacita. “Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan,” kata pemazmur (40:5). Terjemahan lain mengatakan demikian, “Diberkatilah orang yang menjadikan Tuhan keyakinannya” (ay.4 AYT). Di dalam mazmur, ungkapan berbahagialah mengandung arti kelimpahan—suatu sukacita yang meluap-luap.

Saat kita mempercayai Allah, hasil akhirnya adalah kebahagiaan yang mendalam dan sejati. Kepercayaan tersebut mungkin tidak terjadi dengan mudah, dan hasilnya mungkin tidak seperti yang kita bayangkan. Namun, saat kita mempercayai Allah, kita akan berbahagia karenanya. —Winn Collier

WAWASAN
Kita tidak mengetahui latar belakang apa pun tentang Mazmur 40 selain kata-kata yang terdapat pada keterangan pembukanya. Namun, dalam isi mazmur itu sendiri, kita melihat dua tema yang dominan—penderitaan dan pertolongan. Mazmur ini dibuka dengan pujian atas pertolongan Allah di masa lalu (ay. 2-4). Pujian tersebut kemudian melatari harapan Daud untuk menerima pertolongan lebih lanjut di masa mendatang dari masalah-masalah yang dihadapinya sekarang (ay. 12-17). Di antara kedua aspek itu, sang pemazmur mengundang pendengarnya untuk juga meneguhkan kepercayaan mereka kepada Allah dan belas kasihan-Nya (ay. 5-11). Bagian akhirnya (ay. 18) memberikan gambaran mengenai keputusasaan Daud dan keyakinannya pada pemeliharaan Allah ketika ia menegaskan, “Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat!” Tema-tema ini, khususnya mengenai harapan akan pertolongan Allah, sering ditemukan dalam mazmur-mazmur Daud dan dapat memberikan penguatan yang luar biasa bagi kita yang sedang menghadapi pergumulan besar. —Bill Crowder

Kepercayaan yang Membahagiakan

Apa yang membuat kamu sulit mempercayai Allah? Perubahan apa yang mungkin akan terjadi jika kamu sungguh-sungguh meyakini bahwa mempercayai Allah akan menuntun kamu kepada kebahagiaan?

Allah terkasih, aku ingin mengalami kebahagiaan yang hanya mungkin kuterima dari-Mu. Namun, tidak mudah bagiku untuk percaya. Sudilah kiranya Engkau menolongku.

Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 4-6; Lukas 1:1-20

Bagikan Konten Ini
41 replies
  1. Annyn
    Annyn says:

    Saya selalu dan selalu bertanya tanya kapan saya bisa seperti orang orang yang sudah memiliki kehidupan yang baik, namun disisi lain juga berpikir kehidupan baik yang saya maksud itu bagaimana, karena sejatinya kita hidup di jalan terbaik kita pada masanya, orang orang hanya mengidealkan kehidupan orang lain untuk menjadi comparation, membandingkan nya dengan hidupnya, sampai sering lupa berucap syukur atas apa yang sudah dia dapatkan dan dia lalui sejauh ini.

    “Allah terkasih, aku ingin mengalami kebahagiaan yang hanya mungkin kuterima dari-Mu. Namun, tidak mudah bagiku untuk percaya. Sudilah kiranya Engkau menolongku.”

    Amin….

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  3. Angela
    Angela says:

    terimakasih atas penyertaanMu yang masih boleh pribadiku rasakan dan terima ya Bapa. ajarkan hambaMu ini untuk boleh selalu menaruh harapan setiap detik didalam hidupnya hanya kepadaMu 🙏🏻 terimakasih Bapa terimakasih, amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *