Karena Kristus, Bukan Keberuntungan

Minggu, 25 Februari 2024

Baca: Kolose 1:15-20

1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.

1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,

1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Sebelum segala sesuatu ada, Kristus sudah terlebih dahulu ada. Dan karena Dialah juga maka segala sesuatu berada pada tempatnya masing-masing. —Kolose 1:17 bis

Majalah Discover menyebutkan bahwa kemungkinan di alam semesta ini terdapat 700 kuintiliun planet (angka 7 diikuti dua puluh angka nol), tetapi tidak ada satu pun planet yang seperti bumi. Astrofisikawan Erik Zackrisson mengatakan bahwa salah satu syarat bagi sebuah planet untuk dapat mendukung kehidupan adalah bahwa planet itu harus mengorbit di dalam zona “Goldilocks”, suatu zona dengan suhu yang tepat dan persediaan air. Dari 700 kuintiliun planet yang ada, tampaknya Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kondisi laik huni tersebut. Zackrisson menyimpulkan bahwa Bumi seakan telah mendapatkan “keberuntungan”.

Rasul Paulus meyakinkan jemaat di Kolose bahwa alam semesta itu ada bukan karena keberuntungan, melainkan karena karya Tuhan Yesus. Sang rasul menampilkan Kristus sebagai pencipta dunia ini: “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu” (Kol. 1:16). Yesus bukan hanya pencipta yang berkuasa atas dunia ini, tetapi “karena Dialah juga maka segala sesuatu berada pada tempatnya masing-masing” (ay.17 bis). Ini termasuk dunia kita, yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, tetapi sangat pas untuk mendukung keberadaan manusia. Tuhan Yesus menopang apa yang telah diciptakan-Nya dengan hikmat-Nya yang sempurna dan kuasa-Nya yang tidak terbatas.

Saat kita menikmati keindahan alam ciptaan dan mengambil bagian di dalamnya, biarlah kita tidak menganggap semua itu sebagai keberuntungan, tetapi memilih untuk mengagungkan segala maksud, kedaulatan, kekuasaan, dan kasih Dia yang memiliki “seluruh kepenuhan Allah” (ay.19). —Marvin Williams

WAWASAN
Yang menjadi fokus dari Kolose 1:15-20 (kemungkinan sebuah himne Kristen kuno) adalah keutamaan Yesus, Anak Allah yang terkasih (ay.13). Dalam pujian atas keunggulan Kristus yang tiada bandingannya itu terdapat istilah “sulung” (ay.15,18). Kata ini tidak merujuk kepada urutan kelahiran, seolah-olah Kristus adalah yang pertama dalam urutan makhluk ciptaan. Sebaliknya, kata ini berbicara mengenai Dia—”gambar Allah yang tidak kelihatan” (ay.15)—sebagai kepala (sumber) dan penguasa atas segala sesuatu (ay.16-19). Paulus bukanlah saksi tunggal dari kebenaran luar biasa ini. Yohanes menyebutkan, “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Yohanes 1:3). Penulis kitab Ibrani juga menguatkan hal ini: “Pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta” (1:2). —Arthur Jackson

Karena Kristus, Bukan Keberuntungan

Apa dampak dari mengetahui bahwa Tuhan Yesus memegang kendali atas alam raya dan juga kehidupan kamu sendiri? Apa yang akan kamu lakukan hari ini untuk menunjukkan penyerahan diri kamu kepada-Nya?

Tuhan Yesus, aku bersyukur karena dengan penuh kasih dan makna, Engkau telah menciptakan dan terus menopang ciptaan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 12-14; Markus 5:21-43

Bagikan Konten Ini
13 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami ,Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  2. Angela
    Angela says:

    terimakasih Tuhan atas segala yang boleh terjadi di dalam hidupku, kiranya Engkau boleh selalu menyertai dan membimbing pribadi lepas pribadi yang datang kepadaMu ya Bapa. terimakasih, amin 🙏🏻

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *