Kota yang Benar

Minggu, 31 Desember 2023

Baca: Ibrani 13:14-21

13:14 Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.

13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

13:18 Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.

13:19 Dan secara khusus aku menasihatkan kamu, agar kamu melakukannya, supaya aku lebih lekas dikembalikan kepada kamu.

13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,

13:21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

Kiranya Allah memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya. —Ibrani 13:21

Pada malam Tahun Baru tahun 2000, para pejabat kota Detroit dengan hati-hati membuka sebuah kapsul waktu yang sudah berumur seratus tahun. Di dalam kotak tembaga itu terdapat prediksi penuh harap dari sejumlah pemimpin kota yang mengungkapkan bayangan akan tercapainya kemakmuran. Namun, sang wali kota justru menawarkan pandangan berbeda. Dalam pesannya, ia menulis, “Izinkan kami mengungkapkan satu harapan yang lebih unggul daripada segala impian . . . supaya kita menyadari bahwa sebagai suatu negara, bangsa, dan kota, kita telah bertumbuh dalam kebenaran, karena itulah yang meninggikan derajat bangsa.”

Lebih dari kesuksesan, kebahagiaan, atau kedamaian, sang wali kota berharap warga di masa depan akan sungguh-sungguh bertumbuh dalam keadilan dan kejujuran. Bisa jadi beliau mendapatkan pemikiran tersebut dari Yesus, yang menyebut berbahagia mereka yang merindukan kebenaran-Nya (Mat. 5:6). Masalahnya, begitu mudah kita berkecil hati ketika memikirkan standar Allah yang sempurna.

Namun, puji Tuhan, kita tidak harus mengandalkan usaha kita sendiri untuk bertumbuh. Penulis Kitab Ibrani mengatakannya demikian: “Allah damai sejahtera . . . kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus” (Ibr. 13:20-21). Kita yang ada di dalam Kristus memang disucikan oleh darah-Nya pada saat kita percaya kepada-Nya (ay.12), tetapi Dia terus aktif berkarya menumbuhkan buah kebenaran dalam hati kita di sepanjang hidup ini. Meski akan sering tersandung di tengah perjalanan, kita terus menantikan “kota yang akan datang” tempat kebenaran Allah akan berkuasa (ay.14). —Karen Pimpo

WAWASAN
Seorang penulis tanpa nama menulis kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada Yesus, yang sedang menderita di bawah tekanan penganiayaan. Ia mendorong mereka untuk bertekun di dalam iman dan rela menanggung penderitaan demi nama Kristus, untuk “menanggung kehinaan-Nya” (Ibrani 13:13). Orang percaya sanggup bertekun, sebagaimana yang diingatkan penulisnya, “sebab di bumi tidak ada tempat tinggal yang kekal untuk kita; kita mencari tempat tinggal yang akan datang” (ay. 14 BIS). Penulis menyebutkan teladan orang-orang percaya yang dalam iman (psl. 11) memilih untuk menderita demi Kristus, karena mereka mengharapkan kediaman yang kekal di surga. Abraham “menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah” (ay. 10). Musa “menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah. . . . Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan” (ay. 26-27). —K.T. Sim

Kota yang Benar

Manakah sifat-sifat seperti Kristus yang kamu ingin orang kenali dalam diri kamu? Bagaimana kamu dapat mendorong orang lain untuk mencari dahulu kebenaran Allah?

Ya Allah, bekerjalah di dalam diriku agar aku berkenan kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Maleakhi 1-4; Wahyu 22

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Redandi Tarigan
    Redandi Tarigan says:

    amen, Semoga Sifat-Sifat Yesus Kristus Bisa Tertanam dalam diri kita hari Ini hingga hari terakhir Kita di dunia. Selamat Tinggal Tahun 2023 tahun yang menyedihkan semoga tahun 2024 Tahun yang membawa Rezeki Dari Tuhan Happy new Year for all🙏🙏

  2. Handoko Lie
    Handoko Lie says:

    terima kasih Tuhan utk firmaMu shg aq dapat bertahan dalam perjuangan ku utk memperoleh apa yg aq impikan. Amin.

  3. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  4. rico art
    rico art says:

    Terima kasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, terpujilah NamaMu kekal selamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *