Melihat dengan Iman

Sabtu, 25 November 2023

Baca: Ibrani 11:1-8

11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

11:2 Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.

11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.

11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.

11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

11:7 Karena iman, maka Nuh–dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan–dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. —Ibrani 11:1

Suatu pagi, saat sedang berjalan santai, saya melihat sinar matahari menerpa permukaan Danau Michigan dari sebuah sudut yang sempurna sehingga menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Saya meminta teman saya untuk berhenti dan menunggu sebentar sembari saya memposisikan kamera untuk mengambil foto. Karena posisi matahari tadi, saya tidak dapat melihat layar ponsel saya sebelum memotret. Namun, karena pernah melakukan ini sebelumnya, saya merasa hasil fotonya nanti akan bagus. Saya mengatakan kepada teman saya, “Kita memang tidak bisa melihatnya sekarang, tapi hasil foto seperti ini pasti bagus.”

Berjalan dengan iman di sepanjang kehidupan sering kali seperti mengambil foto tadi. Meski kamu tidak selalu dapat melihat detailnya pada layar kamera, bukan berarti foto yang dihasilkan tidak bagus. kamu tidak selalu bisa melihat Allah bekerja, tetapi kamu dapat percaya bahwa Dia sedang berkarya dengan cara-Nya. Inilah yang dikatakan oleh penulis Kitab Ibrani, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (11:1). Dengan iman, kita meletakkan keyakinan dan jaminan kita di dalam Allah—terutama saat kita tidak dapat melihat atau memahami apa yang sedang Dia lakukan.

Meski kita tidak melihat, tetapi dengan iman, kita tetap melangkah. Mungkin itu justru membuat kita lebih sungguh berdoa dan mencari arahan Allah. Kita juga dapat mengandalkan pengetahuan kita tentang apa yang pernah terjadi dalam hidup orang-orang di masa lalu yang telah berjalan dengan iman (ay.4-12) maupun dalam kisah hidup kita sendiri. Apa yang pernah Allah lakukan sebelumnya, dapat dilakukan-Nya lagi. —Katara Patton

WAWASAN
Kitab Ibrani ditulis untuk menguatkan orang-orang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Mereka menghadapi penganiayaan (Ibrani 10:32-35) yang mengancam mereka untuk mundur dan kembali menganut Yudaisme. Penulis yang tidak disebutkan namanya mendorong mereka untuk hidup oleh iman dan bertekun (ay. 36-39), lalu menjelaskan artinya hidup beriman (11:1). Penulis menyebutkan teladan dari banyak orang yang hidup dengan iman seperti itu, untuk menggambarkan bahwa inilah satu-satunya cara menyenangkan Allah: “Barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (ay. 6).

Orang-orang percaya yang setia ini beriman kepada Allah sekalipun mengalami kesulitan dan kekecewaan karena belum “memperoleh apa yang dijanjikan itu” (ay. 39). —K.T. Sim

Melihat dengan Iman

Apa yang kamu percaya akan Allah lakukan meski mungkin kamu tidak melihatnya dengan jelas saat ini? Kelepasan seperti apa yang pernah Allah kerjakan bagi kamu atau keluarga kamu di masa lalu?

Bapa Surgawi, terima kasih untuk segala karya-Mu dalam memeliharaku di masa lalu. Tolonglah aku melangkah dengan iman meskipun aku tak dapat melihat semua yang sedang Engkau lakukan.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 24-26; 1 Petrus 2

Bagikan Konten Ini
24 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *