Menghimpun Kekuatan di dalam Allah

Minggu, 19 November 2023

Baca: 2 Korintus 12:2-10

12:2 Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau–entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya–orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.

12:3 Aku juga tahu tentang orang itu, –entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya–

12:4 ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

12:5 Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.

12:6 Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.

12:7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

12:8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.

12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. —2 Korintus 12:9

Grainger McKoy adalah seniman yang mempelajari dan memahat patung burung, dengan tujuan mengabadikan keanggunan, kelemahan, serta kekuatan hewan itu. Salah satu karyanya, yang diberi judul Recovery, menampilkan selembar sayap kanan dari seekor bebek pintail yang menjulang tinggi dalam posisi vertikal. Di bawahnya, terdapat sebuah plakat yang menjelaskan bahwa kepak sayap burung ke atas merupakan “momen terlemah seekor burung selama terbang di udara, sekaligus juga momen bagi burung tersebut untuk menghimpun kekuatan yang dibutuhkannya agar terus maju.” Grainger juga mencantumkan ayat ini: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” (2Kor. 12:9).

Rasul Paulus menuliskan kata-kata tersebut kepada jemaat di Korintus. Saat kewalahan dengan begitu banyaknya pergumulan pribadi, Paulus pernah memohon kepada Allah untuk menyingkirkan apa yang ia gambarkan sebagai “suatu duri di dalam dagingku” (ay.7). Penderitaannya mungkin berupa penyakit jasmani atau pergumulan rohani. Seperti Yesus di taman Getsemani pada malam sebelum Dia disalibkan (Luk. 22:39-44), Paulus berulang kali meminta Allah untuk melepaskannya dari penderitaan itu. Roh Kudus menjawab dengan meyakinkannya bahwa Allah akan memberikan kekuatan yang ia butuhkan. Paulus belajar, “Sebab jika aku lemah, maka aku kuat” (2Kor. 12:10).

Alangkah banyaknya duri yang kita alami dalam kehidupan ini! Seperti seekor burung menghimpun kekuatan untuk melanjutkan perjalanannya, kita dapat menghimpun kekuatan Allah untuk menghadapi apa pun yang ada di depan kita. Dalam kekuatan-Nya, kita menemukan kekuatan kita sendiri. —Elisa Morgan

WAWASAN
Paulus sengaja memegahkan berbagai penglihatannya yang menakjubkan (2 Korintus 12:1-7; lihat Kisah Para Rasul 9:1-9; 16:6-10) untuk menyanggah para guru palsu yang mengatakan bahwa dirinya bukan rasul sejati karena tidak mempunyai pengalaman rohani yang hebat. Meski Paulus tidak suka memegahkan diri seperti itu (2 Korintus 12:1,5), ia percaya itu patut dilakukannya untuk menentang kerohanian yang salah kaprah dan kesombongan dari lawan-lawannya. Kepadanya telah diberikan “suatu duri di dalam daging[nya]” (ay. 7) supaya kuasa Kristus dapat diberitakan (ay. 5-10). Kata duri dipakai untuk menyatakan apa saja yang berbentuk runcing, seperti sula, ujung runcing dari kail ikan, atau serpih kayu. Hal ini menyiratkan bahwa Paulus menanggung rasa sakit yang parah. Kita tidak tahu apa duri tersebut. Beberapa orang berpendapat Paulus menderita gangguan mata (lihat Galatia 4:15; 6:11) atau suatu penyakit kronis. Namun, kita tahu maksud di balik “duri” itu, yaitu agar ia “jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu” (2 Korintus 12:7). —K.T. Sim

Menghimpun Kekuatan di dalam Allah

Dalam area mana kamu merasa lemah hari ini? Bagaimana kamu, dalam kelemahan tersebut, dapat menghimpun kekuatan Allah untuk terus melangkah?

Ya Bapa, tolonglah aku menghimpun kekuatanku dari-Mu untuk menghadapi apa pun yang ada di depanku hari ini.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 11-13; Yakobus 1

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *