Sauh Pengharapan Kita

Selasa, 17 Oktober 2023

Baca: Ibrani 6:16-20

6:16 Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan.

6:17 Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,

6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.

6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita. —Ibrani 6:19

Saya mengangkat sebuah gambar yang memperlihatkan orang-orang yang tidur di bawah lembaran karton pada gang remang-remang. Lalu saya bertanya kepada murid-murid kelas enam di sekolah Minggu, “Apa yang mereka butuhkan?” “Makanan,” jawab seorang murid. “Uang,” kata yang lain. “Tempat berlindung,” kata seorang anak laki-laki. Lalu seorang gadis berkata: “Harapan.”

“Harapan berarti menanti-nantikan terjadinya hal-hal baik,” gadis itu menjelaskan. Sungguh menarik bahwa ia berbicara tentang “menanti-nantikan” hal-hal baik ketika, karena dengan tantangan-tantangan yang ada, mudah sekali bagi kita untuk tidak lagi menanti-nantikan hal-hal baik terjadi dalam hidup ini. Kendati demikian, Alkitab berbicara tentang harapan seperti yang dikemukakan murid saya tadi. Jika “iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan” (Ibr. 11:1), kita yang beriman kepada Yesus dapat menanti-nantikan hal-hal baik untuk terjadi.

Apa kebaikan utama yang dapat dinanti-nantikan oleh orang percaya dengan penuh keyakinan? Itulah “janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya” (4:1). Bagi orang percaya, perhentian Allah mencakup damai sejahtera-Nya, kepastian keselamatan, kekuatan-Nya yang menopang, dan jaminan kediaman surgawi di masa depan. Jaminan Allah dan keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus adalah alasan mengapa pengharapan dapat menjadi sauh yang menjaga kita tetap aman pada saat dibutuhkan (6:18-20). Dunia juga sangat membutuhkan pengharapan: kepastian yang benar dan pasti dari Allah, bahwa dalam masa-masa yang baik maupun tidak baik, Dialah penentu segalanya yang tidak akan mengecewakan kita. Saat kita percaya kepada-Nya, kita tahu bahwa Dia akan menjadikan segalanya baik bagi kita pada waktu-Nya. —KAREN HUANG

WAWASAN
Identitas penulis Kitab Ibrani yang sebenarnya tidak pernah terungkap. Para ahli berpendapat bahwa penulisnya bisa jadi Paulus, atau bahkan Barnabas, Lukas, Klemens, atau Apolos. Hal itu tidak menjadi masalah, karena penulisnya jelas memahami bahwa para pembacanya perlu bertekun menghadapi beragam pencobaan dan penganiayaan. Sepanjang kitab itu, para pembaca didorong untuk bertahan dan berpegang teguh kepada Kristus (2:1-4; 3:7–4:13; 5:11–6:2). Kemudian, di 10:39, mereka diingatkan bahwa sebagai umat percaya, mereka “bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan beroleh hidup.” Kemudian di pasal 11, yang dikenal sebagai “Galeri Saksi-Saksi Iman,” penulis memuji tokoh-tokoh Alkitab, laki-laki dan perempuan, yang telah hidup dengan iman, bahkan ada yang mati karenanya. Karena kesaksian dan teladan mereka, orang percaya diingatkan untuk “berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi [mereka]” (12:1). Ia pun meneguhkan mereka dengan janji Allah: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (13:5). —Alyson Kieda

Sauh Pengharapan Kita

Bagaimana Alkitab memberikan penguatan serta harapan dan keyakinan bagi kamu? Hal-hal apa saja yang dapat kamu syukuri di hadapan Allah?

Ya Allah, aku tahu pengharapanku di dalam Engkau teguh dan aman, bukan karena imanku kuat, melainkan karena Engkau setia melakukan apa yang telah Engkau janjikan.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 50?52; 1 Tesalonika 5

Bagikan Konten Ini
38 replies
  1. ADI SIANTURI
    ADI SIANTURI says:

    Syalom… Terimakasih admin sudah membagikan renungan yang selalu menguatkan iman saya. Tuhan Yesus memberkati

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  3. Handoko Lie
    Handoko Lie says:

    saat seseorang dalam kondisi mengantuk, bagaimanaborang tsb dpt fokusvkpd pengharapan? orang tsb hrs tidur dahulu UNTUK dapat fokus kpd pengharapannya yg telah dijanjikan kpd Tuhan! -permohonan adalah sebuah janji kpd Tuhan oleh krn Dia PASTI mendengar setiap doa dr anakNya, & doa tsb merupakan awal dr sebuah proses yg kehidupan sebagai hamba yg akan menerima upah sebagai jawaban utk pernohonannya; sadarkah km Han!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *