Ada Pertanyaan?

Minggu, 17 September 2023

Baca: Lukas 18:35-43

18:35 Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis.

18:36 Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: “Apa itu?”

18:37 Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.”

18:38 Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”

18:39 Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”

18:40 Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya:

18:41 “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!”

18:42 Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!”

18:43 Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.

 

Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu? —Lukas 18:41

Ann menemui seorang ahli bedah mulut untuk menjalani pemeriksaan awal. Ia sudah mengenal dokter itu selama bertahun-tahun. Ketika dokter itu bertanya, “Ada pertanyaan?” Ann menjawab, “Ada, dok. Apakah dokter pergi ke gereja hari Minggu lalu?” Pertanyaan Ann tidak dimaksudkan untuk menghakimi lawan bicaranya, melainkan hanya untuk memulai percakapan tentang iman.

Dokter itu memiliki pengalaman kurang mengenakkan dengan gereja semasa remaja, dan setelah itu ia tidak pernah pergi ke gereja lagi. Pertanyaan Ann dan percakapan mereka membuat sang dokter memikirkan kembali peran Yesus dan gereja dalam hidupnya. Ketika Ann memberinya sejilid Alkitab dengan namanya tercetak pada sampulnya, sang dokter menerimanya dengan penuh haru.

Terkadang kita takut menghadapi konfrontasi atau tidak ingin terlihat terlalu agresif dalam membagikan iman kita. Namun, ada cara yang elok untuk bersaksi tentang Yesus, yaitu dengan mengajukan pertanyaan.

Sungguh menarik, sebagai seorang manusia yang juga Allah yang Mahatahu, Yesus justru mengajukan banyak pertanyaan. Meski kita tidak mengetahui maksud-Nya, tetapi jelas pertanyaan-pertanyaan-Nya mendorong orang lain untuk menjawab. Dia bertanya kepada Andreas, murid-Nya, “Apakah yang kamu cari?” (Yoh. 1:38). Dia bertanya kepada Bartimeus yang buta, “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” (Mrk. 10:51; Luk. 18:41). Dia bertanya kepada seorang lumpuh, “Maukah engkau sembuh?” (Yoh. 5:6). Setelah menjawab Yesus, perubahan hidup pun terjadi atas diri mereka masing-masing.

Adakah seseorang yang ingin kamu ajak bicara tentang masalah iman? Mintalah kepada Allah agar Dia memberi kamu pertanyaan-pertanyaan yang tepat untuk diajukan. —Dave Branon

WAWASAN
Penyembuhan seorang pengemis buta oleh Yesus (Lukas 18:35-43) merupakan penggenapan nyata dari tujuan kedatangan yang disebutkan-Nya sendiri, yaitu “untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; . . . dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (4:18-19; lihat juga Yesaya 58:6; 61:1-3). Kisah penyembuhan tersebut ditempatkan langsung setelah kisah kegagalan para murid untuk memahami gambaran gamblang dari Yesus tentang penderitaan dan kematian yang akan dialami-Nya (Lukas 18:31-34). Kedua kisah tersebut kemungkinan dihubungkan oleh tema penderitaan dan kerendahan hati Kristus (ay. 14). Para murid maupun orang banyak tidak mampu memahami adanya Juruselamat yang rela menderita demi anggota masyarakat yang paling hina dan terabaikan, seperti si orang buta (ay. 35). Namun, meski mereka tetap buta secara rohani terhadap tujuan dan kerinduan hati Yesus, orang buta tadi justru mau mempercayai-Nya dan menerima penglihatannya dengan penuh sukacita (ay. 43). –—Monica La Rose

Seperti Yesus
 

Mengapa pertanyaan dapat menjadi pembuka percakapan yang lebih baik daripada pernyataan langsung? Pertanyaan apa saja yang dapat kamu ajukan kepada mereka yang membutuhkan bantuan rohani?

Yesus terkasih, tolonglah aku untuk menjangkau orang lain dengan cara yang dapat mendatangkan perubahan.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 27-29; 2 Korintus 10

Bagikan Konten Ini
15 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *