Mengendap-endap dengan Dosa

Rabu, 19 Juli 2023

Baca: Amsal 28:13-18

28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

28:14 Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.

28:15 Seperti singa yang meraung atau beruang yang menyerbu, demikianlah orang fasik yang memerintah rakyat yang lemah.

28:16 Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.

28:17 Orang yang menanggung darah orang lain akan lari sampai ke liang kubur. Janganlah engkau menahannya!

28:18 Siapa berlaku tidak bercela akan diselamatkan, tetapi siapa berliku-liku jalannya akan jatuh ke dalam lobang.

Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. —Amsal 28:13

Anjing kami Winston tahu bahwa ia tidak boleh menggigit sepatu. Jadi ia pun menggunakan siasat, yaitu mengendap-endap. Jadi, kalau Winston sudah mengincar sepatu yang tidak bertuan, ia akan berjalan santai mendekati sepatu itu, menyambarnya, lalu terus berjalan. Mengendap-endap. Seolah tidak terjadi apa-apa. Bahkan terus melenggang ke luar jika tidak ada yang memperhatikan. Anak saya yang menyadarinya akan berujar, “Ma, Winston baru saja mengendap-endap dengan sepatu Mama ke luar rumah.”

Adakalanya kita mengira dapat “mengendap-endap” dan menyembunyikan dosa kita dari pandangan Allah. Kita cenderung berpikir bahwa Allah tidak akan tahu. Kita bahkan berdalih bahwa itu bukan masalah besar, apa pun yang kita maksudkan dengan “itu”. Namun, seperti Winston, kita sebenarnya tahu. Kita tahu pilihan-pilihan kita itu mendukakan Allah.

Seperti Adam dan Hawa di Taman Eden, kita mungkin mencoba bersembunyi karena malu dengan dosa kita (Kej. 3:10) atau berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa. Namun, Kitab Suci mengundang kita untuk melakukan sesuatu yang sangat berbeda, yaitu menghampiri belas kasihan dan pengampunan Allah. Amsal 28:13 mengatakan, “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”

Kita tidak perlu mencoba untuk mengendap-endap dengan dosa kita dan berharap tidak ada yang memperhatikan. Ketika kita jujur dengan pilihan-pilihan kita—kepada diri sendiri, kepada Allah, kepada teman yang dapat dipercaya—kita akan terbebas dari rasa bersalah dan malu karena memendam dosa yang tersembunyi (1Yoh. 1:9). —Adam R. Holz

WAWASAN
Fokus utama dalam Amsal 28 adalah tentang dampak pemimpin yang baik dan jahat terhadap pengikut mereka. Orang akan berkembang di bawah pemimpin yang saleh, tetapi akan tertekan ketika para pemimpin tidak menghormati Allah (ay.12,15-16,28). Fokus lain adalah soal tidak menutup-nutupi dosa (ay.13-14,17-18). Salomo (25:1) menjelaskan bahwa menyembunyikan dosa dan tidak mengakuinya bukanlah tindakan seorang pemimpin yang saleh. Ia mungkin sedang memikirkan Daud, ayahnya, saat menyatakan ini: “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi” (28:13). Dalam Mazmur 51, Daud menulis tentang kesulitan dan kekacauan dalam hidupnya ketika ia menyembunyikan dosanya. Selama satu tahun setelah melakukan perzinahan dan pembunuhan, ia menolak untuk mengakui dosanya. Disiplin yang dijatuhkan Allah membuatnya menderita secara fisik, dan tersiksa secara mental. Menanggapi kecaman Natan (2 Samuel 12), Daud pun bertobat dan mengakui dosa-dosanya. —K.T. Sim

Mengendap-endap dengan Dosa

Apakah kamu kadang-kadang tergoda untuk menyembunyikan dosa kamu? Apa saja yang menghalangi kamu untuk mengakui dosa kamu?

Bapa, terima kasih, karena dosa tidak lagi berkuasa atasku. Tolonglah aku untuk mengingat, bahwa saat aku jujur kepada-Mu dan kepada orang lain, aku pasti menerima belas kasihan dan pengampunan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 23-25; Kisah Para Rasul 21:18-40

Bagikan Konten Ini
29 replies
  1. Ferdianta Bangun
    Ferdianta Bangun says:

    Terimakasih Atas renungan nya
    Thanks God Sampai saat ini engkau Masi sayang padaku dan pada orang yang selalu datang kepadamu ❤️

  2. Michelle Emmanuelle Clara
    Michelle Emmanuelle Clara says:

    A little reminder dr renungan hr ini: Salah satu yang menghalangiku untuk bisa mengakui dosa yaitu ada rasa \”malu\”. Yes bener terkadang kita masih suka menyembunyikan setiap dosa di hadapan Tuhan karena alasan \”malu\” buat mengakui dosa kita (seperti Adam dan Hawa). Tapi, aku juga perlu belajar kalo ku tidak perlu sembunyikan / memendam dosa dan juga perlu belajar untuk bisa jujur dihadapan Allah tanpa rasa malu ☺️✨

  3. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *