Doa dan Transformasi

Minggu, 16 Juli 2023

Baca: Mazmur 107:23-36

107:23 Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, yang melakukan perdagangan di lautan luas;

107:24 mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam.

107:25 Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya.

107:26 Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka;

107:27 mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal.

107:28 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,

107:29 dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.

107:30 Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.

107:31 Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.

107:32 Biarlah mereka meninggikan Dia dalam jemaat umat itu, dan memuji-muji Dia dalam majelis para tua-tua.

107:33 Dibuat-Nya sungai-sungai menjadi padang gurun, dan pancaran-pancaran air menjadi tanah gersang,

107:34 tanah yang subur menjadi padang asin, oleh sebab kejahatan orang-orang yang diam di dalamnya.

107:35 Dibuat-Nya padang gurun menjadi kolam air, dan tanah kering menjadi pancaran-pancaran air.

107:36 Ditempatkan-Nya di sana orang-orang lapar, dan mereka mendirikan kota tempat kediaman;

Maka berseru-serulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka. —Mazmur 107:28

Pada tahun 1982, pendeta Christian Führer memulai persekutuan doa setiap hari Senin di Gereja St. Nicholas, Leipzig. Bertahun-tahun lamanya sekelompok orang berkumpul untuk memohon Allah mengaruniakan perdamaian di tengah ancaman kekerasan global dan kekejaman rezim Jerman Timur. Meski pemerintah komunis memberlakukan pengawasan ketat terhadap gereja-gereja, jemaat tadi tidak merasa takut, bahkan ketika persekutuan doa tersebut dibanjiri oleh para peserta sampai ke luar gerbang gereja. Pada tanggal 9 Oktober 1989, tujuh puluh ribu demonstran berkumpul dan berunjuk rasa dengan damai. Enam ribu polisi Jerman Timur sudah bersiap-siap menghadapi provokasi. Namun, demonstrasi tersebut berlangsung dengan damai, dan para sejarawan memandang hari itu sebagai momen bersejarah. Sebulan kemudian, Tembok Berlin pun runtuh. Transformasi masif itu dimulai dengan sebuah persekutuan doa.

Ketika kita berpaling kepada Allah dan mengandalkan hikmat serta kekuatan-Nya, sering kali banyak hal mulai bergeser dan berubah. Seperti Israel, ketika kita berseru-seru “kepada Tuhan dalam kesesakan [kita]”, kita menemukan Allah yang dengan kuasa-Nya sendiri sanggup mengubah keadaan yang paling menyesakkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan kita yang paling menggelisahkan (Mzm. 107:28). Allah membuat “badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang” dan mengubah “padang gurun menjadi kolam air” (ay.29,35). Pribadi yang mendengarkan doa kita itu sanggup mendatangkan pengharapan dari tengah keputusasaan dan keindahan dari apa yang telah hancur. 

Namun, hanya Allah yang mengerjakan transformasi tersebut (dalam waktu-Nya, bukan waktu kita). Lewat doa, kita turut serta terlibat dalam karya transformasi yang dilakukan-Nya. —Winn Collier

WAWASAN
Kitab Mazmur terbagi menjadi lima “jilid”, dengan tema utamanya masing-masing. Penyusunan Kitab Mazmur ini dilakukan oleh para rabi Yahudi sebelum kelahiran Kristus. Jilid Pertama (Mazmur 1–41) dan Kedua (Mazmur 42–72) memuat sebagian besar mazmur Daud dan sarat dengan nyanyian ratapan. Jilid Ketiga (Mazmur 73–89) menggambarkan kisah bangsa Israel dari masa keemasan Salomo hingga masa pecahnya kerajaan Israel dan masa pembuangan. Jilid Keempat (Mazmur 90–106) mengisahkan penawanan dan perbudakan atas bangsa Israel. Setiap jilid diakhiri dengan pernyataan ucapan syukur dan berkat. Mazmur 107 adalah mazmur pembuka dari Jilid Kelima (Mazmur 107–150). Mazmur ini merayakan pembebasan dan kembalinya bangsa Israel dari pembuangan, seperti jelas terlihat dalam Mazmur 107:2-3. Kelima jilid dari Kitab Mazmur juga mencerminkan kelima kitab Taurat (Kejadian–Ulangan). —Bill Crowder

Doa dan Transformasi

Kapan kamu pernah melihat Allah melakukan transformasi? Apa hubungan antara doa-doa kita dan perbuatan-Nya?

Ya Allah, ada hal-hal dalam hidupku yang hanya dapat berubah oleh kuasa-Mu. Berkaryalah, karena aku membutuhkannya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 16-17; Kisah Para Rasul 20:1-16

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. ritha
    ritha says:

    Sangat diberkati oleh renungan pagi ini dmn doa ku pagi ini terbersit dipikiranku ada kah kuasa dr doa2 yg kupanjatkan ini Tuhan?,doa untuk mengubahkan hati seseorang,doa pengharapan dr suatu permohonan,,dan ketika aku hendak membaca saat teduh pagi ini sangat terkesan seolah Tuhan berbicara, bahwa Tuhan pasti bertindak memberi transformasi dr setiap doa2 kita.Aminn.

  2. elvridawaty
    elvridawaty says:

    selamat hari minggu saudara terkasih,Tuhan Yesus Memberkati kita🙏🥰

  3. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *