Mengingat Pengorbanan-Nya

Minggu, 25 Juni 2023

Baca: 1 Korintus 11:23-28

11:23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti

11:24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”

11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”

11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

11:27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

Setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. —1 Korintus 11:26

Setelah mengikuti ibadah gereja di Minggu pagi, tuan rumah saya di Moskow mengajak saya makan siang di restoran di luar kompleks Istana Kremlin. Setiba di sana, kami melihat barisan pasangan pengantin baru berbusana lengkap menghampiri Makam Pahlawan Tak Dikenal di luar tembok Kremlin. Di hari pernikahan mereka, mereka mengambil waktu khusus untuk mengenang pengorbanan orang-orang yang telah memungkinkan mereka merayakan hari bahagia itu. Sungguh pemandangan yang mengharukan saat melihat pasangan-pasangan itu berfoto di depan tugu peringatan tersebut dan meletakkan bunga pengantin di kaki tugu.

Kita semua memiliki alasan untuk bersyukur atas orang-orang yang telah berkorban demi membawa kebahagiaan tertentu dalam hidup kita. Setiap pengorbanan itu penting, tetapi tak satu pun dari pengorbanan-pengorbanan itu adalah yang terpenting. Hanya di kaki salib Kristus kita menyaksikan pengorbanan yang Yesus perbuat bagi kita dan mulai mengerti betapa kita berutang seluruh hidup kita kepada Sang Juruselamat.

Saat menghampiri meja Tuhan untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan pengorbanan Yesus, yang dilambangkan dengan roti dan anggur. Paulus menulis, “Setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1Kor. 11:26). Kiranya waktu-waktu kita menikmati Perjamuan Kudus mengingatkan kita untuk hidup setiap hari dengan ingatan dan ucapan syukur atas segala sesuatu yang telah Tuhan Yesus lakukan di dalam dan bagi diri kita. —Bill Crowder

WAWASAN
Dalam bahasa Yunani, kata epaineo berarti “memuji, memberi penghargaan, sanjungan, pujian”. Kata itu muncul enam kali dalam Perjanjian Baru; yaitu empat kali dalam 1 Korintus 11, tempat kata itu diterjemahkan menjadi “memuji” (ay.2,17,22 [2x]). Paulus “memuji” jemaat di Korintus karena mereka tetap mengingatnya dan berpegang teguh pada ajarannya (ay.2-16), tetapi ia tidak memuji cara mereka melakukan Perjamuan Tuhan (ay.17-34). Pemuasan diri yang egois di antara mereka menunjukkan ketidakpedulian dan membahayakan kesatuan jemaat (ay.18-22). Seharusnya mereka memperingati pengorbanan diri yang telah Yesus lakukan, tetapi mereka malah melupakan hal itu. Ironi dan ketidakkonsistenan seperti itu mendorong Paulus untuk menulis, “Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan” (ay.20). Yang diperingatkan oleh Paulus, baik bagi jemaat Korintus maupun bagi kita, adalah bahwa mereka yang turut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus tanpa mengingat Kristus dan sesama, telah melakukannya dengan cara yang tidak layak. —Arthur Jackson

Mengingat Pengorbanan-Nya

Saat mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, bagaimana kamu memandang makna yang terkandung di dalamnya? Bagaimana kamu dapat menjadikannya sebagai kesempatan untuk mengucap syukur atas pengorbanan Kristus bagi kamu?

Allah Mahakasih, tak ada yang dapat membalas kasih tak ternilai yang dinyatakan lewat pengorbanan Putra-Mu, Yesus, di kayu salib. Tolonglah aku menunjukkan rasa syukurku atas karya-Nya bagiku.

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 3-4; Kisah Para Rasul 7:44-60

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *