Kekuatan Suara

Sabtu, 17 Juni 2023

Baca: Yeremia 1:4-9

1:4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:

1:5 “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

1:6 Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.”

1:7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.

1:8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”

1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.

Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. —Yeremia 1:9

Sering kali, para orator paling hebat dalam sejarah adalah pemimpin-pemimpin yang telah menggunakan suara mereka untuk membawa perubahan positif. Orang-orang seperti Frederick Douglass, yang pidatonya mengenai abolisi dan kebebasan memicu gerakan yang mendorong diakhirinya praktik perbudakan di Amerika Serikat. Bayangkan apa yang terjadi jika ia memilih diam? Kita semua memiliki kapasitas untuk menggunakan suara kita untuk menginspirasi dan membantu orang lain, tetapi rasa takut untuk angkat bicara dapat melumpuhkan kita. Saat rasa takut menguasai, kita dapat memandang kepada Allah, sumber hikmat dan pengobar semangat kita.

Ketika Yeremia dipanggil Allah untuk menjadi nabi bagi bangsa-bangsa, ia langsung meragukan kemampuannya sendiri. Ia berseru, “Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda” (Yer. 1:6). Namun, Allah tidak membiarkan ketakutan Yeremia menghalangi panggilan ilahinya untuk menginspirasi sebuah generasi melalui suaranya. Sebaliknya, Dia memerintahkan sang nabi untuk mempercayai-Nya dengan menyampaikan dan melakukan apa pun yang Dia perintahkan (ay.7). Selain meneguhkan Yeremia, Allah juga memperlengkapinya. “Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu” (ay.9), firman-Nya untuk meyakinkan Yeremia.

Ketika kita meminta Allah untuk menunjukkan bagaimana Dia ingin memakai kita, Dia akan memampukan kita untuk memenuhi tujuan hidup kita. Dengan pertolongan-Nya, kita dapat dengan berani menggunakan suara kita untuk membawa dampak positif bagi orang-orang di sekitar kita. —Kimya Loder

WAWASAN
Kisah Allah memanggil Nabi Yeremia (Yeremia 1:4-10) menekankan bahwa Allah sajalah yang memanggil dan memampukan kita. Allah menekankan bahwa Yeremia telah dipanggil untuk pelayanan kenabiannya bahkan sebelum ia dibentuk dalam rahim ibunya (ay.5). Demikian pula, Rasul Paulus menyebut Allah telah memanggilnya untuk melayani jauh sebelum ia dilahirkan (Galatia 1:15). Cara Yeremia menjawab panggilan Allah mirip dengan Musa (Keluaran 4:10), dengan mempertanyakan apakah ia memang cocok untuk panggilan itu (Yeremia 1:6). Sama seperti terhadap Musa, Allah menuntut ketaatan Yeremia dan meyakinkannya bahwa kuasa-Nya akan menyertainya (ay.4-8). Kemudian, Allah “menjamah mulut [Yeremia],” kemungkinan untuk menyucikannya, dan menaruh perkataan-Nya sendiri ke dalam mulut Yeremia (ay.9). Akhirnya, Allah memberi tahu Yeremia tentang fokus unik dari pelayanan kenabiannya, yaitu untuk “mencabut dan merobohkan” (ay.10). —Monica La Rose

Kekuatan Suara

Pernahkah kamu merasa takut menggunakan suara kamu? Bagaimana kamu dapat mengandalkan kekuatan dan hikmat Allah untuk angkat bicara?

Bapa Surgawi, berilah aku kekuatan untuk menggunakan perkataanku demi membawa kebaikan bagi orang-orang di sekitarku.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 7-9; Kisah Para Rasul 3

Bagikan Konten Ini
34 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *