Makanan Bagi yang Lapar

Kamis, 24 Oktober 2024

Baca: Yesaya 58:3-9

58:3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.

58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.

58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?

58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,

58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.

58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,

Bagilah makananmu dengan orang yang lapar, terimalah orang-orang gelandangan di rumahmu. —Yesaya 58:7 bimk

Selama bertahun-tahun, kawasan Tanduk Afrika dilanda kekeringan parah yang merusak tanaman, mematikan ternak, dan mengancam nyawa jutaan jiwa. Situasi tersebut lebih tragis bagi mereka yang paling tidak berdaya—seperti para pengungsi yang melarikan diri dari konflik dan penindasan untuk tinggal di Kamp Kahuma di Kenya. Laporan terkini memberitakan tentang seorang ibu muda yang membawa bayinya kepada petugas kamp. Bayi tersebut menderita kekurangan gizi yang parah, sehingga “rambut dan kulitnya . . . kering dan rapuh.” Wajah bayi itu pucat dan ia tidak mau makan. Tubuhnya yang mungil semakin melemah. Untungnya, para ahli gizi bergerak cepat untuk memberikan pertolongan. Meski masih ada kebutuhan yang sangat besar, infrastruktur telah dibangun untuk menjawab berbagai kebutuhan yang mendesak dan menyelamatkan hidup banyak orang.

Kepada tempat-tempat yang sulit seperti itulah umat Allah dipanggil untuk memancarkan terang dan kasih-Nya (Yes. 58:8). Ketika orang-orang menderita kelaparan, sakit, atau terancam hidupnya, Allah memanggil umat-Nya untuk menjadi yang terdepan dalam menyediakan makanan, obat-obatan, dan perlindungan—dengan melakukan semuanya itu demi nama Yesus. Nabi Yesaya menegur bangsa Israel yang mengira bahwa mereka sudah setia karena rajin berpuasa dan berdoa, padahal mereka mengabaikan karya kasih yang sesungguhnya dibutuhkan pada saat krisis: “Bagilah makananmu dengan orang yang lapar, terimalah orang-orang gelandangan di rumahmu. Berilah pakaian kepada orang telanjang” (ay.7 bimk).

Allah ingin mereka yang lapar diberi makan—secara jasmani maupun rohani. Dia mau bekerja di dalam dan melalui diri kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut. —Winn Collier

WAWASAN
Dalam memperingatkan Israel akan dosa mereka, Yesaya diperintahkan Allah: “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala” (58:1). Kata yang diterjemahkan sebagai “sangkakala” mengacu pada alat musik yang terbuat dari tanduk domba jantan, yang digunakan untuk memanggil seluruh warga untuk mendengarkan pengumuman penting. Bangsa itu telah menjadikan kegiatan keagamaan mereka sebagai sarana untuk melayani diri sendiri dan berharap mendapatkan keuntungan pribadi dari Allah, bahkan dengan memeras orang-orang yang lebih lemah dari mereka (ay. 3-4). Ini adalah kegagalan yang sangat serius, sehingga harus disingkapkan dengan suara sangkakala. Untuk dapat melayani Allah dengan setia, sang nabi menyatakan, mereka harus “membuka belenggu-belenggu kelaliman” (ay. 6). Gagal melakukannya adalah suatu “pelanggaran” (ay. 1). —Monica La Rose

Makanan Bagi yang Lapar

Kelaparan seperti apa yang kamu temukan di sekitar kamu? Kepada siapa dan di mana Allah menggerakkan kamu untuk menawarkan bantuan?

Ya Allah, tolonglah aku mengambil bagian dalam karya kasih-Mu untuk membagikan makanan, kasih, dan penghiburan kepada mereka yang lapar dan bersusah hati.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 3-5; 1 Timotius 4

Bagikan Konten Ini
30 replies
  1. Fredy Rombelayuk
    Fredy Rombelayuk says:

    Ingin menjadi saluran berkat bagi sesama. bukan hanya dgn materi namun ingin sekali kehadiran ku dpt membawa sukacita bagi orang banyak

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  3. Frontier Immanuel
    Frontier Immanuel says:

    Ketika kita melangkah maju di dalam iman, Tuhan Yesus Kristus, akan melakukan bagian selanjutnya. Amiiinnnnn 🙏🏿

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *