Pengajaran yang Mencengangkan

Rabu, 25 September 2024

Baca: Amsal 3:1-12

3:1 Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,

3:2 karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.

3:3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

3:4 maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.

3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

3:6 Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

3:7 Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;

3:8 itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.

3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,

3:10 maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

3:11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.

3:12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

Hai anakku . . . biarlah hatimu memelihara perintahku. —Amsal 3:1

Sophia Roberts pertama kali menyaksikan operasi bedah jantung saat ia berusia sekitar 11 tahun. Meski mungkin kelihatannya terlalu awal bagi seorang anak untuk menyaksikan prosedur medis seperti itu, kamu perlu tahu bahwa ayahnya, dr. Harold Roberts Jr., adalah seorang ahli bedah jantung. Pada tahun 2022, Sophia—dalam usia 30 tahun dan seorang dokter bedah residen—bekerja sama dengan ayahnya dan berhasil melakukan tindakan penggantian katup jantung. Harold berkata, “Adakah yang lebih baik dari ini? Dulu saya mengajarinya bersepeda. . . . Sekarang, dapat mengajarinya membedah jantung manusia adalah sesuatu yang sangat mencengangkan.”

Meski tidak banyak dari kita akan mengajarkan keterampilan bedah kepada seorang anak, Salomo mengutarakan pentingnya mengajar generasi mendatang untuk menghormati Allah dan jalan-jalan-Nya. Raja yang bijak itu dengan penuh semangat meneruskan kepada anaknya apa yang telah dipelajarinya dalam hubungannya dengan Allah: “Hai anakku, . . . percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu” (Ams. 3:1,5), “takutlah akan Tuhan” (ay.7), “muliakanlah Tuhan” (ay.9), dan “jangan engkau menolak didikan Tuhan” (ay.11). Salomo tahu bahwa Allah mengasihi dan menyayangi anak-anak-Nya yang rela menerima didikan dan bimbingan-Nya (ay.12).

Marilah mengajar generasi penerus kita tentang arti dari sikap percaya kepada Allah, takut akan Dia, menghormati Dia, dan kerelaan hati untuk dibentuk oleh Allah kita yang dahsyat dan menakjubkan. Bergandengan tangan dengan-Nya dalam memberikan pengajaran tersebut adalah sebuah hak istimewa yang sangat penting, dan pastinya sangat mencengangkan! —Tom Felten

WAWASAN
Ketika berhadapan dengan “pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat” (Kejadian 2:9,17), Hawa melihat bahwa buahnya “menarik hati karena memberi pengertian” (3:6), jadi ia pun memakannya. Pengertian atau hikmat yang diperoleh manusia dalam pemberontakannya membuat mereka berhadapan langsung dengan Allah. Memang, sekarang manusia dapat memutuskan sendiri apa yang baik dan buruk, tetapi bukan berarti mereka memiliki persepsi yang akurat tentang dunia.

Kitab Amsal—khususnya pasal 3—mengubah orientasi manusia, dengan mengatakan bahwa hikmat manusia tidak akan pernah cukup. Dalam ayat 5-6, penulis menekankan bahwa kita akan menemukan jalan yang benar ketika kita lebih mempercayai Allah dibanding pengertian kita sendiri. Hanya dengan mempercayai Dia, jalan kita akan menjadi lurus. Di Eden, kita memperoleh hikmat duniawi; hanya dengan percaya dan tunduk kepada Allah, kita dapat belajar menggunakannya dengan baik. —Jed Ostoich

Pengajaran yang Mencengangkan

Mengapa penting bagi kamu untuk meneruskan apa yang sudah kamu pelajari tentang Allah kepada generasi mendatang? Apa yang akan kamu ajarkan kepada mereka hari ini?

Ya Allah, tolonglah aku hari ini untuk meneruskan jalan-jalan kasih-Mu kepada sesamaku, baik tua maupun muda.

Bacaan Alkitab Setahun: Kidung Agung 6-8; Galatia 4

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  2. Frontier Immanuel
    Frontier Immanuel says:

    Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

    16:9 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;

    16:10 sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

    16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

    Amiiinnnn… 🙏🏿

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *