Kasih Sekarang Juga

Kamis, 5 September 2024

Baca: 1 Korintus 13:4-13

13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.

13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

 

[Kasih] tidak memaksa orang lain untuk mengikuti kemauannya sendiri, tidak juga cepat tersinggung. —1 Korintus 13:5 bimk

Pada jam istirahat kerja yang singkat, saya dan teman saya, Jerrie, bergegas ke sebuah restoran cepat saji untuk makan siang bersama. Dalam waktu hampir bersamaan, enam orang pemuda masuk tepat di depan kami. Mengingat kami tidak punya banyak waktu, kami pun menggerutu dalam hati. Para pemuda itu bergerombol di dua meja kasir yang ada agar mereka dapat memesan lebih dulu. Lalu, saya mendengar Jerrie bicara sendiri, “Tunjukkan kasih sekarang juga.” Wow! Tentu saja, mengizinkan kami dilayani lebih dahulu pasti menyenangkan, tetapi saat itu saya diingatkan untuk memikirkan kebutuhan dan kemauan orang lain, bukan hanya mengikuti kemauan saya sendiri.

Alkitab mengajarkan bahwa kasih itu sabar, murah hati, dan tidak mementingkan diri sendiri; kasih “tidak juga cepat tersinggung” (1Kor. 13:5 bimk). “Sering kali [kasih] . . . lebih mengutamakan kesejahteraan, kepuasan, dan keuntungan orang lain, daripada dirinya sendiri,” tulis penafsir Matthew Henry. Kasih yang berasal dari Allah akan mendahulukan orang lain.

Di dunia yang gampang membuat kita jengkel, kita diberikan kesempatan berulang kali untuk meminta pertolongan dan kasih Allah, agar kita dapat bersikap sabar dan bermurah hati kepada orang lain (ay.4). Amsal 19:11 menambahkan, “Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.”

Itulah perbuatan kasih yang membawa kemuliaan bagi Allah, dan Dia bahkan dapat memakai perbuatan kita untuk mengingatkan orang lain pada kasih-Nya.

Dengan kekuatan dari Allah, marilah kita menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk menunjukkan kasih sekarang juga. —Anne Cetas

WAWASAN
Dalam suratnya kepada suatu jemaat yang terpecah dan kekurangan kasih, Paulus mengajar orang-orang percaya di Korintus tentang kasih kepada satu sama lain dan bentuk dari kasih sejati (1 Korintus 13:4-13). Yesus juga mengajarkan bahwa kasih adalah syarat bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Mengasihi Allah dan sesama kita adalah perintah-perintah yang terutama sebab “seluruh hukum agama yang diberikan oleh Musa dan ajaran para nabi berdasar pada kedua perintah itu” (Matius 22:40 BIMK). Dengan mendasarkan pada standar asli dari perintah “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ay.39), Kristus menetapkan standar yang lebih tinggi, yang mengikuti teladan kasih-Nya yang rela berkorban. Dia ingin kita “saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yohanes 13:34). Dengan menyebutnya sebagai perintah yang baru, Yesus menyatakan bahwa kasih menjadi tanda pengenal dari orang-orang yang percaya kepada-Nya (ay.35). Mengasihi sesama adalah bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah yang telah mengalami kasih-Nya (1 Yohanes 4:7-12,19-21). Sim K.T.

Kasih Sekarang Juga
 

Apa saja yang perlu kamu lakukan agar tidak melampiaskan kejengkelan yang kamu rasakan? Bagaimana Allah dapat menolong kamu dalam situasi-situasi tersebut?

Aku butuh pertolongan-Mu, ya Allah. Ada banyak hal yang bisa membuatku jengkel, tetapi aku ingin dipenuhi dengan kasih-Mu yang melimpah.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 146-147; 1 Korintus 15:1-28

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *