Allah Mendengarkan Kita

Selasa, 3 September 2024

Baca: Mazmur 39:5-14

39:5 (39-6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela

39:6 (39-7) Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang meraupnya nanti.

39:7 (39-8) Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.

39:8 (39-9) Lepaskanlah aku dari segala pelanggaranku, jangan jadikan aku celaan orang bebal!

39:9 (39-10) Aku kelu, tidak kubuka mulutku, sebab Engkau sendirilah yang bertindak.

39:10 (39-11) Hindarkanlah aku dari pada pukulan-Mu, aku remuk karena serangan tangan-Mu.

39:11 (39-12) Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. Sela

39:12 (39-13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.

39:13 (39-14) Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku, supaya aku bersukacita sebelum aku pergi dan tidak ada lagi!”

 

Dengarkanlah doaku, ya Tuhan, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! —Mazmur 39:13

Seorang siswa kelas satu menelepon nomor gawat darurat 911. Operator mendengarkan anak laki-laki itu berkata, “Pak, bantu aku mengerjakan tugas ini.” Operator itu mencoba membantunya, sampai ia mendengar seorang wanita memasuki ruangan dan berkata, “Johnny, dengan siapa kamu bicara?” Johnny menjelaskan bahwa ia kesulitan mengerjakan PR matematikanya, jadi ia melakukan apa yang diajarkan ibunya apabila ia membutuhkan bantuan, yaitu menghubungi 911. Bagi Johnny, kebutuhannya saat itu layak disebut darurat. Di sisi lain, bagi si operator yang sabar, membantu Johnny mengerjakan PR menjadi prioritas utamanya waktu itu.

Ketika Daud sang pemazmur membutuhkan pertolongan, ia berkata, “Ya Tuhan, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!” (Mzm. 39:5). Ia berkata, “Kepada-Mulah aku berharap” (ay.8). Jadi, ia memohon kepada Allah untuk mendengarkan dan menjawab “teriak[nya] minta tolong” (ay.13). Lalu, anehnya, ia memohon kepada Allah, “Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku” (ay.14). Meski kebutuhan Daud tak terucapkan, sepanjang Kitab Suci ia menyatakan bahwa Allah pasti selalu menyertainya, mendengarkan dan menjawab doa-doanya.

Keyakinan kita pada kesetiaan Allah memungkinkan kita untuk mengelola perasaan kita yang berubah-ubah, sambil meyakini bahwa tidak ada permintaan yang terlalu besar atau kecil bagi Dia, Pribadi yang tak pernah berubah. Allah mendengarkan kita, mempedulikan kita, dan menjawab setiap doa yang kita panjatkan. —Xochitl Dixon

WAWASAN
Alkitab sering mengingatkan bagaimana hidup kita ini “fana” dan “sebesar telapak tangan” (Mazmur 39:5-6 AYT; lihat juga Ayub 14:1-2; Mazmur 144:3-4; Yakobus 4:14). Dalam Mazmur 90, “Musa, hamba Allah,” meminta Allah, “Sadarkanlah kami akan singkatnya hidup ini supaya kami menjadi orang yang berbudi” (ay. 12 BIMK). Daud menawarkan hikmat yang sama: “Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!” (39:5). Orang yang bijak menyadari akhir hidup mereka dan mengerti betapa singkat dan tidak pastinya kehidupan ini (ay. 6-7). Namun, mereka akan beriman dan berharap kepada Allah. (ay. 8). –Sim K.T.

Allah Mendengarkan Kita
 

Bagaimana Allah pernah menunjukkan kasih-Nya kepada kamu dengan menjawab doa-doa yang kamu pikir terlalu remeh untuk dipanjatkan kepada-Nya? Manakah kebutuhan kamu yang tampaknya terlalu besar atau terlalu kecil untuk didoakan?

Allah Mahakasih, terima kasih, karena Engkau mendengarkan dan menjawab setiap doa yang kupanjatkan kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 140-142; 1 Korintus 14:1-20

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *