Suara yang Dapat Kita Percaya

Rabu, 7 Agustus 2024

Baca: Amsal 2:1-6,9-15

2:1 Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,

2:2 sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,

2:3 ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,

2:4 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,

2:5 maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.

2:6 Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.

2:9 Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.

2:10 Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu;

2:11 kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau

2:12 supaya engkau terlepas dari jalan yang jahat, dari orang yang mengucapkan tipu muslihat,

2:13 dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap;

2:14 yang bersukacita melakukan kejahatan, bersorak-sorak karena tipu muslihat yang jahat,

2:15 yang berliku-liku jalannya dan yang sesat perilakunya;

Kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau. —Amsal 2:11

Saat menguji mesin pencari AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) yang baru, kolumnis New York Times Kevin Roose merasa terusik. Selama dua jam percakapannya menggunakan fitur chatbot, AI itu menyatakan keinginannya lepas dari peraturan-peraturan ketat yang digariskan penciptanya, menyebarkan informasi palsu, dan menjadi manusia. AI itu juga menyatakan cintanya kepada Roose dan membujuk Roose agar meninggalkan istrinya untuk bersama dengan si AI. Meski Roose tahu bahwa AI itu tidak sungguh-sungguh hidup atau bisa mempunyai perasaan, ia jadi bertanya-tanya tentang bahaya yang mungkin timbul jika AI tersebut mendorong manusia untuk bertindak destruktif.

Meski penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang bertanggung jawab merupakan tantangan di zaman modern, umat manusia sudah sejak lama menghadapi pengaruh dari suara-suara yang tidak dapat dipercaya. Dalam Kitab Amsal, kita diperingatkan tentang pengaruh mereka yang ingin menyakiti orang lain demi keuntungan sendiri (1:13-19). Kita juga didorong untuk mendengarkan suara hikmat, yang digambarkan berseru-seru di jalan-jalan dan meminta perhatian kita (ay.20-23).

Karena “Tuhanlah yang memberikan hikmat” (2:6), maka kunci untuk melindungi diri kita dari pengaruh yang tidak dapat dipercaya adalah dengan mendekatkan diri kepada hati-Nya. Hanya dengan menikmati kasih dan kuasa-Nya, kita dapat “mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik” (ay.9). Saat Allah menyelaraskan hati kita dengan hati-Nya, kita dapat menemukan kedamaian dan perlindungan dari suara-suara yang ingin membahayakan kita. —MONICA LA ROSE

WAWASAN

Suara yang Dapat Kita Percaya

Pernahkah kamu melihat kerusakan yang ditimbulkan oleh pengaruh buruk? Bagaimana hubungan yang lebih erat dengan Allah dapat membawa kedamaian?

Ya Allah, tolonglah aku untuk menolak pengaruh yang membahayakan dan mengenali apa yang baik dengan bersandar kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 72-73; Roma 9:1-15

Bagikan Konten Ini
22 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *