Pengalaman di padang Gurun

Senin, 26 Agustus 2024

Baca: Ulangan 2:1-7

2:1 "Kemudian kita balik dan berangkat ke padang gurun, ke arah Laut Teberau, seperti yang difirmankan TUHAN kepadaku. Lama kita berjalan keliling pegunungan Seir.

2:2 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku, demikian:

2:3 Telah cukup lamanya kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang ke utara.

2:4 Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali;

2:5 janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki dari negeri mereka, karena kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya.

2:6 Makanan haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat minum.

2:7 Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apapun.

Tuhan Allahmu . . . memelihara kamu selama kamu mengembara di padang gurun yang luas ini. —Ulangan 2:7 bimk

Ketika baru menjadi orang percaya, saya pernah mengira bahwa saya akan bertemu Yesus dalam pengalaman-pengalaman “di puncak gunung”. Namun, pengalaman indah seperti itu jarang bertahan lama atau menghasilkan pertumbuhan. Penulis Lina AbuJamra berkata bahwa justru lewat pengalaman-pengalaman di padang gurun kita akan bertemu Allah dan mengalami pertumbuhan. Dalam buku pendalaman Alkitab yang berjudul Through the Desert, ia menulis, “Allah ingin menggunakan pengalaman-pengalaman di padang gurun kehidupan kita untuk menjadikan kita lebih kuat.” Ia melanjutkan, “Kebaikan Allah dimaksudkan untuk diterima di tengah penderitaan kita, bukan dibuktikan dengan tidak adanya penderitaan.”

Di tengah pengalaman-pengalaman sulit seperti dukacita, kehilangan, dan penderitaan, Allah menolong kita untuk bertumbuh dalam iman dan menjadi lebih dekat dengan-Nya. Inilah yang dipelajari oleh Lina, “Padang gurun bukanlah kekeliruan dalam rencana Allah, melainkan bagian penting dari proses pertumbuhan [kita].”

Allah telah memimpin para leluhur dalam Perjanjian Lama ke padang gurun. Abraham, Ishak, dan Yakub memiliki pengalaman-pengalaman mereka sendiri di padang gurun. Di padang gurun Allah juga menyiapkan hati Musa dan memanggilnya untuk memimpin umat-Nya keluar dari perbudakan (Kel. 3:1-2,9-10). Di padang gurun jugalah Allah “memelihara [bangsa Israel]” selama 40 tahun dengan pertolongan dan tuntunan-Nya (Ul. 2:7 bimk).

Allah menyertai setiap langkah Musa dan bangsa Israel dalam perjalanan mereka melewati padang gurun. Demikian pula Dia menyertai kamu dan saya dalam padang gurun yang kita hadapi. Di padang gurun itulah kita belajar untuk bergantung kepada Allah. Di sanalah Dia menjumpai kita—dan di sana jugalah kita bertumbuh. —ALYSON KIEDA

WAWASAN
Pelajaran berharga bisa ditemukan di tempat-tempat yang tidak terduga. Bagi bangsa Israel kuno, padang gurun yang tandus menjadi tempat pembelajaran penting (Ulangan 2:1-7). Nilai dari pengalaman mereka di tempat-tempat sulit tersebut dijelaskan dalam Ulangan 8: “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu. . . . Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, . . . untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN” (ay.2-3). Keamanan sejati tidak bergantung pada lokasi kita berada, baik itu gua singa, tungku api, lembah bayang-bayang maut, perjalanan melewati api atau air. Keamanan itu berasal dari kepercayaan kita kepada Pribadi yang selalu menyertai kita di mana pun kita berada. – —Arthur Jackson

Pengalaman di padang Gurun

Kapan Allah pernah menjumpai kamu di tengah pengalaman padang gurun hidup kamu? Apa hasil dari perjumpaan itu?

Allah yang baik, terima kasih, karena Engkau selalu menyertaiku dalam padang gurun kesulitan hidupku. Engkau setia dan penuh kasih.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 119:89-176; 1 Korintus 8

Bagikan Konten Ini
34 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *