Lebih dari Keluarga

Jumat, 16 Agustus 2024

Baca: Markus 6:1-6

6:1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.

6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?

6:3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."

6:5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.

6:6 Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

Mereka kecewa dan menolak [Yesus]. —Markus 6:3

Jon dilantik sebagai guru besar di sebuah perguruan tinggi bergengsi. Kakak laki-lakinya, David, merasa senang, tetapi seperti saudara laki-laki kebanyakan, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggoda Jon. David mengingatkan Jon bagaimana ia pernah bergulat dan mengalahkan si adik sewaktu mereka masih kecil. Jon sudah mencapai banyak keberhasilan dalam hidup, tetapi ia akan selalu menjadi adik laki-laki David.

Membuat keluarga terkesan memang tidak mudah—sekalipun kamu adalah Sang Mesias. Yesus tumbuh besar di tengah orang-orang Nazaret, sehingga mereka sulit mempercayai bahwa Dia seorang yang istimewa. Namun, mereka merasa kagum pada-Nya. “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? . . . Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria . . . ?” (Mrk. 6:2-3). Yesus berkata, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya” (ay.4). Orang-orang ini mengenal Yesus dengan baik, tetapi mereka sulit mempercayai bahwa Dia adalah Anak Allah.

Mungkin kamu dibesarkan di dalam keluarga yang saleh dan beriman. Salah satu kenangan masa kecil kamu adalah pergi ke gereja dan menyanyikan lagu-lagu pujian. Yesus selalu terasa seperti bagian dari keluarga kamu. Jika kamu sudah mempercayai dan mengikut Dia, maka Yesus sungguh keluarga kamu. Dia “tidak malu menyebut [kita] saudara” (Ibr. 2:11). Yesus adalah kakak sulung kita di dalam keluarga Allah (Rm. 8:29)! Ini suatu keistimewaan besar, tetapi kedekatan kita mungkin membuat Dia tampak biasa saja. Namun, hanya karena seseorang adalah keluarga, bukan berarti mereka tidak istimewa.

Tidakkah kamu bersyukur bahwa Yesus adalah keluarga kamu, bahkan lebih dari sekadar keluarga? Kiranya Dia menjadi semakin berarti, dan semakin istimewa, ketika kamu mengikut Dia hari ini. —MIKE WITTMER

WAWASAN
Yesus memiliki hubungan yang unik dengan kampung halaman-Nya di Nazaret. Dia dan keluarga-Nya dikenal oleh penduduk kota itu (Markus 6:1-3). Jelas juga bahwa warga kota itu tidak memahami kata-kata-Nya yang penuh kuasa atau perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib (ay.2). The Bible Knowledge Commentary menunjukkan bahwa mungkin ada alasan lain di balik ketidakpercayaan mereka: “Ungkapan ‘anak Maria’ juga bersifat merendahkan, karena dalam tradisi Yahudi, seorang laki-laki biasanya tidak disebut sebagai anak dari ibunya, sekalipun ia seorang janda, kecuali untuk menghina (lihat Hakim-Hakim 11:1-2; Yohanes 8:41). Kata-kata mereka, yang penuh dengan hinaan yang disengaja, juga menunjukkan bahwa mereka menyadari ada yang tidak biasa tentang kelahiran Yesus.”

Tidak mengherankan jika Kristus merespons dengan mengingatkan mereka bahwa “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri” (Markus 6:4), termasuk Nazaret. Sepertinya, Yesus tampak terlalu biasa bagi mereka, tersirat dari sebutan mereka terhadap Dia sebagai “tukang kayu” (ay.3), sebuah pekerjaan yang dianggap biasa. – —Bill Crowder

Lebih dari Keluarga

Bagaimana Yesus telah menjadi semakin berarti bagi diri kamu? Bagaimana kamu dapat memastikan bahwa Dia tetap istimewa?

Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau telah membawaku masuk ke dalam keluarga Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 94-96; Roma 15:14-33

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kam iDan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *