Dampak Kita pada Orang Lain

Selasa, 20 Agustus 2024

Baca: 3 Yohanes 1:1-8

1:1 Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran.

1:2 Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.

1:3 Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran.

1:4 Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.

1:5 Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing.

1:6 Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu. Baik benar perbuatanmu, jikalau engkau menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah.

1:7 Sebab karena nama-Nya mereka telah berangkat dengan tidak menerima sesuatupun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah.

1:8 Kita wajib menerima orang-orang yang demikian, supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran.

Beberapa saudara . . . memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran. —3 Yohanes 1:3

Ketika Dr. Lee, dosen seminari saya, menyadari bahwa Benjie, penjaga sekolah kami, akan terlambat bergabung dalam acara makan siang bersama, beliau diam-diam menyisihkan sepiring makanan untuknya. Saat saya dan teman-teman sekelas sedang asyik mengobrol, Dr. Lee juga diam-diam menyisihkan irisan kue beras terakhir untuk Benjie dan menambahkan taburan kelapa parut yang lezat di atasnya. Perbuatan itu hanyalah satu dari banyak perbuatan baik lainnya dari sang teolog terkemuka—dan saya memandang semua itu sebagai dampak dari kesetiaan Dr. Lee kepada Allah. Hingga 20 tahun kemudian, kesan mendalam yang saya terima dari beliau masih terekam kuat di benak saya.

Rasul Yohanes mempunyai seorang sahabat yang juga meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang percaya. Mereka menyebut Gayus sebagai orang yang setia kepada Allah dan firman-Nya, serta yang senantiasa hidup “dalam kebenaran” (3Yoh. 1:3). Gayus menunjukkan keramahtamahan kepada para pemberita Injil keliling, meski mereka adalah orang asing (ay.5). Sebagai dampaknya, Yohanes berkata kepada Gayus, “Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu” (ay.6). Kesetiaan Gayus kepada Allah dan kepada saudara-saudara seimannya telah mendukung penyebaran Injil.

Dampak yang diberikan dosen saya pada saya dan dampak yang diberikan Gayus pada zamannya mengingatkan kita bahwa kita juga dapat memberi dampak pada orang lain—pengaruh yang dapat Allah pakai untuk menarik mereka kepada Kristus. Dalam kesetiaan kita berjalan bersama Allah, biarlah kita hidup dan bertindak sedemikian rupa sehingga saudara-saudari seiman kita juga terdorong untuk setia berjalan bersama-Nya. —Karen Huang

WAWASAN
Kitab 3 Yohanes merupakan surat pribadi dari sang “penatua” (1:1)—diyakini oleh banyak pakar sebagai Rasul Yohanes—kepada Gayus. Gayus adalah seorang anggota jemaat (kemungkinan besar di Asia Kecil), yang dipuji Yohanes karena kesetiaannya menyambut “saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing” (ay.5). Di sisi lain, Yohanes mengkritik Diotrefes, seorang jemaat gereja yang sombong dan suka meninggikan diri. Diotrefes, yang didorong oleh egoisme dan ambisi pribadi, menolak untuk menunjukkan keramahtamahan yang sama kepada para pemberita Injil keliling (ay.9-10).

Pemberian tumpangan sangat penting pada masa itu karena penginapan sering kali tidak aman dan jumlahnya terbatas. Paulus mendorong kita, “Usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!” (Roma 12:13). Pemberian tumpangan di sini menggunakan kata philoxenia, yang berarti “kasih kepada orang asing.” Petrus juga mendorong kita, “Hendaklah kalian sungguh-sungguh mengasihi satu sama lain . . . Hendaklah kalian menerima satu sama lain di rumah masing-masing, tanpa mengeluh” (1 Petrus 4:8-9 BIMK). – —K.T. Sim

Dampak Kita pada Orang Lain

Bagaimana kamu tahu bahwa kamu sedang hidup dalam kebenaran? Apa yang dapat orang lain pelajari dari hidup kamu?

Ya Allah, aku butuh pertolongan-Mu untuk tetap hidup setia bagi-Mu dan bagi kebenaran-Mu. Tolonglah aku menjalani hidup sedemikian rupa sehingga orang lain juga rindu untuk mengikut-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 105-106; 1 Korintus 3

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *