Berpegang Teguh pada Allah

Sabtu, 10 Agustus 2024

Baca: 2 Samuel 23:8-12

23:8 Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran.

23:9 Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang, padahal orang-orang Israel telah mengundurkan diri.

23:10 Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya. TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar. Rakyat datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas.

23:11 Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi–di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah–dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin,

23:12 maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar.

[Eleazar] bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu. —2 Samuel 23:10

Ketika Joni Eareckson Tada berbicara tentang Rika, ia menyoroti “iman[nya] kepada Allah yang amat mendalam dan teruji oleh waktu” serta ketabahan hidup yang dikembangkan sahabatnya itu dalam kondisi menderita sakit kronis yang melemahkan tubuh. Selama lebih dari 15 tahun, Rika yang terbaring di tempat tidur bahkan tidak dapat melihat bulan dari jendela kamarnya yang kecil. Namun, Rika tidak kehilangan harapan; ia percaya kepada Allah, tekun membaca dan mempelajari Alkitab, dan seperti yang Joni gambarkan, “tahu bagaimana harus berdiri teguh menghadapi pertempuran sengit melawan keputusasaan.”

Joni menyamakan ketekunan dan kegigihan Rika dengan Eleazar, seorang prajurit pada zaman Raja Daud yang menolak melarikan diri dari ancaman bangsa Filistin. Alih-alih bergabung dengan pasukan Israel yang kabur, “[Eleazar] bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya” (2Sam. 23:10). Dengan kuasa Allah, “Tuhan memberikan pada hari itu kemenangan yang besar” (ay.10). Seperti yang Joni katakan, sebagaimana Eleazar memegang pedangnya dengan teguh, demikian pula Rika memegang “pedang Roh, yaitu firman Allah” dengan teguh (Ef. 6:17). Di dalam Allah, Rika menemukan kekuatannya.

Baik saat menikmati kesehatan yang prima atau saat bergumul dengan keputusasaan karena penyakit kronis, kita juga dapat berharap kepada Allah untuk meneguhkan pengharapan kita dan memampukan kita untuk bertekun. Di dalam Kristus saja kita menemukan kekuatan. —AMY BOUCHER PYE

WAWASAN
2 Samuel 23 menggarisbawahi peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Daud, termasuk aksi heroik dari tiga pahlawannya (ay.8-12) dan 30 pemimpin pasukannya (ay.13-39). Di masa-masa akhir hidupnya, kerajaan Daud mengalami kedamaian dalam hubungan internasional. Namun, masa itu sebenarnya penuh dengan konflik keluarga, dengan masalah-masalah yang timbul bertahun-tahun sebelumnya menjadi semakin intens, dan Daud menyaksikan perebutan kekuasaan yang menyedihkan dan berdarah di antara anak-anaknya sendiri. Putranya, Absalom, mencoba mengambil alih tahta Daud (ps.15). Sekarang, putra keempatnya, Adonia (3:4), berusaha untuk mengklaim mahkota untuk dirinya sendiri (1 Raja-Raja 1).

Kehidupan Daud menunjukkan seorang pria yang jauh dari sempurna. Ia adalah seorang pezinah dan pembunuh (2 Samuel 11) dan ia gagal mendisiplinkan anak-anaknya (ps.13–14). Namun, hati Daud terus tertuju kepada Allah dan tetap setia kepada-Nya, dan ia rela bertobat ketika sudah menyadari dosa-dosanya (Mazmur 32, 51). – —Alyson Kieda

Berpegang Teguh pada Allah

Teladan kegigihan dan ketabahan siapa yang pernah kamu saksikan? Bagaimana Allah memulihkan dan memperbarui kamu saat kamu merasa lelah dan terkuras?

Allah Mahakuasa, terima kasih, karena Engkau mengasihiku dan menolongku untuk bertahan. Tolonglah aku memusatkan perhatianku pada-Mu agar aku dapat terus mempercayai dan mengasihi-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 79-80; Roma 11:1-18

Bagikan Konten Ini
21 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *