Allah sumber Keadilan

Kamis, 29 Agustus 2024

Baca: Amos 2:6-16

2:6 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut;

2:7 mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara; anak dan ayah pergi menjamah seorang perempuan muda, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku;

2:8 mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka.

2:9 Padahal Akulah yang memunahkan dari depan mereka, orang Amori, yang tingginya seperti tinggi pohon aras dan yang kuat seperti pohon tarbantin; Aku telah memunahkan buahnya dari atas dan akarnya dari bawah.

2:10 Padahal Akulah yang menuntun kamu keluar dari tanah Mesir dan memimpin kamu empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kamu menduduki negeri orang Amori;

2:11 Aku telah membangkitkan sebagian dari anak-anakmu menjadi nabi dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir. Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN.

2:12 "Tetapi kamu memberi orang nazir minum anggur dan memerintahkan kepada para nabi: Jangan kamu bernubuat!

2:13 Sesungguhnya, Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.

2:14 Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tidak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tidak dapat melarikan diri.

2:15 Pemegang panah tidak dapat bertahan, orang yang cepat kaki tidak akan terluput dan penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri.

2:16 Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.

Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup. —Amos 5:14

Ryan masih remaja ketika ibunya meninggal dunia karena kanker. Ia pun hidup menggelandang dan tak lama kemudian putus sekolah. Ia merasa putus asa dan sering kelaparan. Bertahun-tahun kemudian, Ryan mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang memberdayakan orang-orang, terutama anak-anak kecil, untuk menanam, memanen, dan menyiapkan bahan makanan dari kebun mereka sendiri. Organisasi tersebut dibangun atas dasar keyakinan bahwa tidak seorang pun boleh mengalami kelaparan dan mereka yang berpunya patut mempedulikan mereka yang tidak punya. Kepedulian Ryan terhadap orang lain itu sejalan dengan hati Allah yang merindukan keadilan dan belas kasih.

Allah sangat peduli terhadap penderitaan dan kesengsaraan yang kita alami. Saat mengetahui terjadinya ketidakadilan yang sangat parah di Israel, Allah mengutus Nabi Amos untuk menegur kemunafikan mereka. Bangsa yang pernah dibebaskan Allah dari penindasan di Mesir itu sekarang justru menjual sesamanya sebagai budak hanya demi sepasang kasut (Am. 2:6). Mereka mengkhianati orang-orang yang tidak bersalah, mengabaikan keadilan bagi yang tertindas, dan “menginjak-injak kepala” orang miskin (ay.6-7), sambil berpura-pura beribadah kepada Allah dengan berbagai persembahan dan perayaan hari suci (4:4-5).

“Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup,” Amos memohon kepada bangsanya. “Dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan” (5:14). Seperti Ryan, mungkin banyak dari kita pernah mengalami penderitaan dan ketidakadilan dalam hidup ini, sehingga kita dapat ikut merasakan kesulitan orang lain dan rindu menolong mereka. Inilah waktunya untuk “mencari yang baik” dan bergabung dengan Allah dengan mengupayakan keadilan dalam segala bentuknya. —Karen Pimpo

WAWASAN
Amos, seorang nabi dari Yehuda, diutus oleh Allah untuk memberikan peringatan keras kepada Israel tentang dosa-dosa mereka dan penghakiman yang akan datang (Amos 7:12). Dalam dua pasal pertama kitabnya, sang nabi menyampaikan penghakiman Allah terhadap tujuh negara tetangga, termasuk Yehuda, serta terhadap Israel sendiri. Ini untuk menunjukkan bahwa Dia adalah penguasa yang adil dan berdaulat. Damsyik (ibu kota Aram), Gaza (Filistin), Tirus, Edom, Amon, dan Moab akan dihukum karena kekejaman mereka terhadap umat Allah (Amos 1:3–2:3). Yehuda dihukum karena penyembahan berhala mereka (Amos 2:4-5). Israel sendiri dihukum karena pelanggaran terhadap perjanjian dengan Allah, yang ditandai dengan ketidakadilan sosial ekonomi (ay.6), penyimpangan hukum dan percabulan (ay.7), serta penindasan terhadap orang miskin dan penyembahan berhala (ay.8). – —K.T. Sim

Allah sumber Keadilan

Ketidakadilan apa yang kamu lihat dialami orang lain yang menyerupai pengalaman kamu sendiri? Bagaimana Allah dapat memakai kamu untuk menolong mereka?

Allah yang Mahaadil, terima kasih, karena Engkau tidak menutup mata terhadap kesulitan dan penderitaan kami di dunia ini.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 126-128; 1 Korintus 10:19-33

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *