Perkataan yang Bertanggung Jawab

Sabtu, 20 Juli 2024

Baca: Amsal 15:1-9

15:1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

15:2 Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.

15:3 Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.

15:4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

15:5 Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.

15:6 Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.

15:7 Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, tetapi hati orang bebal tidak jujur.

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

15:9 Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya.

Hidup dan mati dikuasai lidah. —Amsal 18:21

Kita jarang mendengar ada institusi yang mengaku bersalah setelah terjadinya sebuah tragedi. Namun, satu tahun sesudah peristiwa kematian seorang siswa berusia 17 tahun akibat bunuh diri, sebuah sekolah bergengsi mengaku bahwa mereka telah “gagal secara tragis” untuk melindunginya. Siswa tersebut telah menjadi korban perundungan yang tak kenal ampun, dan pengurus sekolah yang sebenarnya mengetahui perlakuan itu tidak berbuat banyak untuk menolongnya. Kini sekolah itu bertekad mengambil langkah-langkah signifikan untuk melawan perundungan dan memperhatikan kesehatan mental para siswa dengan lebih baik.

Kerusakan yang ditimbulkan perundungan adalah bukti nyata dari kekuatan kata-kata. Dalam Kitab Amsal, kita diajarkan untuk tidak meremehkan dampak dari perkataan kita, karena “hidup dan mati dikuasai lidah” (Ams. 18:21). Perkataan kita dapat menguatkan, atau sebaliknya menghancurkan orang lain. Kata-kata yang kejam bahkan dapat menyebabkan kematian seseorang.

Bagaimana kita membawa kehidupan lewat perkataan kita? Kitab Suci mengajarkan bahwa dari kata-kata kita bisa mengalir pengetahuan atau kebodohan (15:2). Kita menerima hikmat dengan mendekatkan diri kepada Allah, sumber hikmat yang memberi kehidupan (3:13,17-19).

Kita semua memiliki tanggung jawab—dalam perkataan maupun perbuatan—untuk mempertimbangkan dengan serius dampak dari perkataan kita, dan menjaga serta melindungi mereka yang terluka oleh ucapan orang lain. Kata-kata bisa membunuh, tetapi ucapan penuh kasih dapat menyembuhkan, dengan menjadi “pohon kehidupan” (15:4) bagi orang-orang di sekitar kita. —Monica La Rose

WAWASAN
Amsal 15:1-9 berbicara banyak tentang pentingnya perkataan kita. Hal ini juga merupakan tema yang menonjol dalam kitab Yakobus di Perjanjian Baru. Meskipun dapat diterapkan secara luas, Yakobus memperingatkan para “guru”—mereka yang mempengaruhi orang lain melalui perkataan mereka—bahwa mereka akan diadili dengan lebih keras (3:1). Kita lebih rentan berbuat dosa melalui perkataan kita dibandingkan dengan cara lain (ay.2). Dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya, lidah mempunyai kekuatan yang jauh lebih besar dan lebih sulit dijinakkan (ay.3-8). Kita juga cenderung tidak konsisten dalam menggunakan kata-kata kita. Bisa saja kita memakai ucapan kita untuk merendahkan sesama kita yang diciptakan menurut gambar Allah seolah-olah mereka tidak berguna, sementara pada saat yang sama kita menggunakan kata-kata kita untuk memuji Allah yang menciptakan mereka (ay.9-12). Biarlah kita berkata seperti pemazmur, “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku” (Mazmur 19:15). —Arthur Jackson

Perkataan yang Bertanggung Jawab

Pernahkah kamu menyaksikan kerugian atau kehancuran yang timbul akibat ucapan yang ceroboh? Bagaimana kamu dapat menunjukkan belas kasihan Allah lewat perkataan kamu?

Allah Mahakasih, tolonglah aku untuk tidak meremehkan dampak dari kata-kata, dan semakin bergantung pada-Mu untuk mengucapkan perkataan yang membawa kehidupan.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 26-28; Kisah Para Rasul 22

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *