Mengabdi dengan Senang Hati

Senin, 1 Juli 2024

Baca: Efesus 4:11-16

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

 

Kita harus menyatakan hal-hal yang benar dengan hati penuh kasih, sehingga dalam segala hal kita makin lama makin menjadi sempurna seperti Kristus, yang menjadi kepala kita. —Efesus 4:15 bimk

Andrew Card menjabat sebagai Kepala Staf Gedung Putih di bawah Presiden George W. Bush. Dalam sebuah wawancara mengenai perannya, Card menjelaskan, “Dalam ruang kantor setiap anggota staf tergantung sebuah tulisan tentang tujuan kami: ‘Kami mengabdi kepada keinginan Presiden’. Namun, itu tidak berarti kami berusaha menyenangkan hati Presiden atau mengikuti apa saja kemauannya. Sebaliknya, kami mengabdi dengan memberi tahu Presiden apa yang perlu diketahui agar beliau dapat melaksanakan tugasnya.” Tugas Presiden tersebut adalah memerintah negara Amerika Serikat.

Dalam banyak peran dan relasi kita, sering kali kita justru lebih berusaha menyenangkan orang lain ketimbang membangun satu sama lain dalam kesatuan, suatu sikap yang didorong oleh Rasul Paulus. Dalam Efesus 4, Paulus menulis, “[Kristus]lah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman” (ay.11-13). Dalam ayat 15-16, Paulus menegur kecenderungan kita untuk menyenangkan orang lain. Ia menekankan bahwa karunia-karunia tadi harus dipergunakan dengan sikap yang “menyatakan hal-hal yang benar dengan hati penuh kasih” supaya “seluruh tubuh itu akan bertumbuh menjadi dewasa dan kuat melalui kasih” (bimk).

Sebagai orang percaya, kita melayani orang lain dengan tujuan untuk membangun mereka dan menggenapi tujuan Allah. Entah kita menyenangkan orang lain atau tidak, yang pasti kita menyenangkan hati Allah dengan mengizinkan-Nya bekerja melalui diri kita untuk menciptakan kesatuan dalam gereja-Nya. —ELISA MORGAN

WAWASAN
Dalam Perjanjian Baru, beberapa perikop mencantumkan serangkaian karunia rohani yang diberikan oleh Roh Kudus kepada orang-orang percaya untuk melayani tubuh Kristus. Dua daftar utama terdapat dalam Roma 12:6-8 dan 1 Korintus 12:4-11. Beberapa ahli memasukkan Efesus 4:11 juga, tetapi sejumlah ahli lain meyakini bahwa bagian ini lebih berbicara tentang peranan atau jabatan kepemimpinan dalam gereja dan bukan tentang karunia rohani. Efektivitas jabatan-jabatan tersebut didasarkan pada karunia-karunia yang tercantum dalam Roma dan 1 Korintus. Misalnya, agar dapat berperan secara efektif sebagai gembala sekaligus pengajar (Efesus 4:11), sangat penting bagi seseorang untuk memiliki karunia mengajar (Roma 12:7). Roma 12 dan 1 Korintus 12 tampaknya berfokus pada karunia-karunia itu sendiri, sedangkan dalam Efesus 4, penekanannya lebih kepada orang-orang yang diberi karunia. —Bill Crowder

mengabdi dengan Senang Hati
 

Siapkah yang kamu layani dengan senang hati? Bagaimana kehadiran Allah yang mulia mempengaruhi perkataan kamu?

Ya Allah, aku ingin menyenangkan hati-Mu lewat sikapku yang menyatakan kebenaran dengan penuh kasih kepada sesamaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 20-21; Kisah Para Rasul 10:24-48

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. Margaretha Tobing
    Margaretha Tobing says:

    amin, kiranya saya diberi hikmat utk mendorong seseorang bertumbuh dalam pelayanan kami bersama, bukannya fokus menyenangkan hati mereka.

  2. Anonymous
    Anonymous says:

    Ya Tuhan maafkan hambaMu ini yang belum bisa memuliakan namaMu ditempat kerja hamba. Bantulah hamba bisa berubah menjadi yang lebih baik lagi serta memuliakan Engkau di sepanjang hidup kami. Amin

  3. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  4. Ani
    Ani says:

    Melayani ini dengan setulus hati, tidak harus melayani di rumah ibadah dimanapun kita bisa melayani , di lingkungan kerja ,keluarga kita tetap bisa melayani dengan setulus hati kita.

    Terima kasih Tuhan buat setiap hati kami yang bisa melayaniMu Tuhan.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *