Ziarah Kehidupan

Kamis, 27 Juni 2024

Baca: Ibrani 11:13-16

11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

11:14 Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.

11:15 Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.

11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. —Ibrani 11:16

Lebih dari dua ratus juta orang dari berbagai kepercayaan melakukan ziarah setiap tahunnya. Dari zaman ke zaman, tugas seorang peziarah adalah melakukan perjalanan ke sebuah tempat suci untuk menerima berkat tertentu. Tujuan perjalanan mereka adalah sebuah kuil, katedral, tempat suci, atau suatu lokasi, tempat berkat itu dapat diterima.

Namun, umat Kristen dari suku Celtic di Inggris memandang ziarah dengan cara berbeda. Mereka berangkat tanpa tujuan ke tengah alam bebas atau membiarkan perahu mereka hanyut ke mana pun laut membawa mereka. Bagi mereka, ziarah berarti mempercayai Allah di wilayah yang asing sama sekali. Berkat tidaklah ditemukan di tempat tujuan, melainkan di sepanjang perjalanan.

Ibrani 11 merupakan bagian Alkitab yang sangat penting bagi suku Celtic. Karena hidup bagi Kristus berarti meninggalkan cara-cara dunia dan berjalan menuju kota Allah bagaikan orang asing (ay.13-16), ziarah menjadi cerminan perjalanan hidup mereka. Dengan mempercayai bahwa Allah akan memenuhi kebutuhan mereka di sepanjang jalan yang sulit dan belum pernah dilalui, para peziarah mengalami pertumbuhan iman, seperti yang dialami oleh para pahlawan iman di masa lalu (ay.1-12).

Inilah pelajaran yang dapat kita petik, entah kita menempuh perjalanan jasmani atau rohani: bagi mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus, kehidupan adalah sebuah ziarah menuju ke negeri surgawi milik Allah, suatu perjalanan yang penuh dengan hutan gelap, jalan buntu, dan beragam cobaan. Meski demikian, janganlah kita melewatkan berkat Allah yang menyediakan kebutuhan kita di sepanjang jalan. —Sheridan Voysey

WAWASAN
Kisah Alkitab mencatat kisah demi kisah tentang penantian—baik oleh perorangan, sebuah bangsa, ataupun jemaat mula-mula. Nuh menantikan turunnya hujan dan surutnya banjir; Abraham dan Sara menantikan seorang putra; Yusuf menantikan momen untuk bertemu kembali dengan keluarganya; bangsa Israel menantikan waktunya dibebaskan dari perbudakan, masuk ke tanah perjanjian, dilepaskan dari pembuangan, serta kedatangan Mesias untuk menyelamatkan mereka. Pasal iman di Ibrani 11 mencantumkan banyak pribadi di sepanjang sejarah Alkitab yang menanti dengan iman, tetapi yang “tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya” (ay.13). Saat ini kita menantikan Kristus kembali untuk mengakhiri segala kepedihan, rasa sakit, dan kematian. Kita merindukan surga, suatu “tanah air yang lebih baik” (ay.16). Penulis Kitab Ibrani memberi tahu kita untuk “teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia” (10:23). —Alyson Kieda

Ziarah Kehidupan

Hari ini, bagaimana kamu dapat membuka diri untuk menerima berkat-berkat yang Allah sediakan di sepanjang jalan hidup kamu? Bagaimana kamu dapat mengingatkan diri sendiri bahwa dunia yang ada saat ini bukanlah kediaman kamu yang sesungguhnya?

Ya Allah, terima kasih karena Engkau telah menunjukkan bahwa cobaan hidup merupakan kesempatan bagiku untuk menumbuhkan iman yang lebih teguh kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 8-10; Kisah Para Rasul 8:26-40

Bagikan Konten Ini
32 replies
  1. Anonymous
    Anonymous says:

    Ya Tuhan , kami tau bahwa jalanMu sangat terjal dan jujur kami ketakutan jika melalui jalan itu. Sehingga kami mohon dengan sangat untuk menemani kami setiap langkah hidup kami supaya kami selalu yakin dan aman terhadap penyertaanMu. Maafkan kami Ya Tuhan kalau kami seperti tidak tau malu dengan doa serta permohonan kami. Tapi kami sungguh percaya bahwa hanya pernyertaanMu saja yg dapat menyelamatkan kami. Amin

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  3. Melisa Lisa
    Melisa Lisa says:

    Alangkah luar biasanya Tuhan dalm hidupku. Sebab cobaan yg ku alami itu membuat ku sadar bahwa Tuhan ad di pihak ku setiap saat 😇✝️. Terima kasih Tuhan yang amat peduli akan kehidupan ku ini 🙏🙏.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *