Penuh Kehausan dan Rasa Syukur

Selasa, 4 Juni 2024

Baca: Mazmur 42:2-6

42:2 (42-3) Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

42:3 (42-4) Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"

42:4 (42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.

42:5 (42-6) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

42:6 (42-7) Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar.

Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. —Mazmur 42:2

Saya dan dua orang teman pernah mencoba mewujudkan salah satu impian kami, yaitu mendaki Grand Canyon. Saat memulai pendakian, kami sempat ragu apakah air minum yang kami bawa itu cukup. Benar saja, tak lama kemudian persediaan air itu pun habis, sementara perjalanan masih jauh. Sambil terengah-engah, kami pun berdoa. Kemudian, di suatu belokan, tampaklah apa yang kami sebut sebagai keajaiban. Kami melihat tiga botol air minum terselip di sela-sela batu dengan sebuah catatan: “Pasti kamu butuh ini. Selamat menikmati!” Kami hanya bisa tercengang dan saling berpandangan. Sambil mengucap syukur kepada Allah, kami minum beberapa teguk dan melanjutkan bagian akhir perjalanan. Belum pernah saya merasa begitu haus—dan begitu bersyukur—dalam hidup saya.

Pemazmur tidak mempunyai pengalaman seperti kami di Grand Canyon, tetapi jelas ia mengenali perilaku rusa yang haus dan mungkin ketakutan. Rusa itu “merindukan” (Mzm. 42:2), suatu kata yang menunjukkan kehausan dan kelaparan yang besar, hingga timbul perasaan takut mati jika keadaan tidak berubah. Pemazmur lalu menyamakan seekor rusa yang begitu haus dengan kerinduannya kepada Allah: “demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah” (ay.2).

Seperti air yang sangat kita butuhkan, Allah adalah sumber pertolongan kita yang senantiasa hadir. Kita merindukan-Nya karena Dia memberikan kekuatan yang baru dan menyegarkan hidup kita yang letih. Kita pun diperlengkapi untuk siap menghadapi apa saja yang mungkin terjadi dalam perjalanan kita. —John Blase

WAWASAN
Mazmur 42 adalah yang pertama dari sebelas mazmur yang disebutkan digubah oleh bani Korah (juga Mazmur 44–49, 84–85; 87–88). Akan tetapi, siapakah mereka? Kata bani di sini berarti keturunan dari seorang bernama Korah, yang terlibat dalam konspirasi penggulingan kepemimpinan Musa di padang gurun dalam Kitab Keluaran. Korah (dari suku Lewi), Datan, Abiram, dan On—bersama 250 pemimpin umat yang ternama—bergabung dalam konspirasi tersebut (Bilangan 16:1-3). Sungguh ironis bahwa bertahun-tahun kemudian, keturunan Korah mengikuti pelayanan yang ditetapkan bagi suku Lewi (lihat pasal 18) untuk menjadi pemimpin penyembangan bagi bangsa mereka. Sungguh kisah penebusan yang luar biasa ketika suara pertentangan berganti dengan suara pujian. —Bill Crowder

penuh kehausan dan rasa Syukur

Pernahkah kamu mengalami rasa haus, lapar, atau ketakutan yang luar biasa? Mengapa kita perlu merindukan kehadiran Allah?

Allah Mahakasih, terima kasih untuk kekuatan baru yang kuterima ketika Engkau memenuhi hidupku. Ampunilah aku karena pernah berharap pada hal-hal lain selain Engkau.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 21-22; Yohanes 14

Bagikan Konten Ini
19 replies
  1. Anonymous
    Anonymous says:

    Hari ini terasa kosong bagi saya, seperti ada lubang kosong karena sakit hati. Tapi harapan apa yang kami harapkan tanpa bantuan Allah, Dia lah yang maha kuasa. Penuhi kami akan toh kudus, keselamatan kudus dan pengampuan dosa . amin

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *