Makam Sebna

Selasa, 11 Juni 2024

Baca: Yesaya 22:15-24

22:15 Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan:

22:16 Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?

22:17 Sesungguhnya, TUHAN akan melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan memegang engkau dengan kuat-kuat

22:18 dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!

22:19 Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.

22:20 Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia:

22:21 Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda.

22:22 Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

22:23 Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya.

22:24 Dan padanya akan digantungkan segala tanggungan kaum keluarganya, tunas dan taruk, beserta segala perkakas yang kecil, dari piring pasu sampai periuk belanga.

Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan. —Wahyu 14:13

Penyair Irlandia W. B. Yeats ingin dimakamkan “Di Bawah Ben Bulben”, sebuah gunung megah berpuncak datar yang dijadikan salah satu judul puisi terakhirnya. Baris terakhir puisi tersebut terukir pada batu nisannya: “Menatap dingin / pada kehidupan, pada kematian. / Penunggang kuda, lewatlah!”

Banyak spekulasi bermunculan mengenai arti puisi ini. Kemungkinan itu merupakan pengakuan sang penyair tentang realitas kehidupan sekaligus kematian. Keinginan Yeats soal tempat ia dimakamkan dan apa yang ditulis pada batu nisannya memang terwujud. Namun, kenyataan pahitnya adalah bahwa hidup ini terus berjalan tanpa kita dan masa bodoh dengan kepergian kita.

Dalam masa yang sulit dalam sejarah Yehuda, seorang pengurus istana bernama Sebna membuat makam bagi dirinya sendiri untuk memastikan warisannya tetap terpelihara setelah kematian. Namun, melalui Nabi Yesaya, Allah memberitahunya, “Sangkamu engkau ini siapa? Apa hakmu sehingga engkau memahat kuburan bagimu di bukit batu?” (Yes. 22:16 bimk). Sang nabi berkata pada Sebna, “[Allah] akan membuang engkau jauh-jauh. Engkau akan Kucekam dan Kugulung-gulung lalu Kugulingkan seperti bola ke negeri yang besar. Di sana engkau akan mati” (ay.17-18 bimk).

Sebna telah gagal menangkap maksud Allah. Yang penting bukanlah di mana kita dikuburkan, melainkan siapa yang kita layani. Mereka yang melayani Yesus memiliki penghiburan yang tak terhingga: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan” (Why. 14:13). Kita melayani Allah yang tidak pernah masa bodoh dengan “kepergian” kita. Dia menanti-nantikan kedatangan kita untuk menyambut kita pulang! —Tim Gustafson

WAWASAN
Yesaya 22 mengandung peringatan terhadap Sebna, pengurus istana, sebab ia yakin akan sanggup memenuhi keperluannya sendiri (ay.15-19). Allah berkata bahwa Dia akan menggantikannya dengan seseorang yang mengandalkan-Nya: “Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan. . . . Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia . . . Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya” (ay.19-21). Ketika kita berjumpa dengan kedua individu ini lagi, Elyakim disebut sebagai kepala istana dan Sebna disebut panitera atau sekretaris negara. (36:3,22; 37:2). —J.R. Hudberg

Makam Sebna

Apa yang ditunjukkan hidup kamu tentang siapa yang kamu layani? Bagaimana kamu ingin dikenang orang lain setelah kepergian kamu?

Bapa di surga, tolonglah aku untuk menjalani kehidupanku dengan menanti-nantikan waktu yang akan kujalani bersama-Mu dalam kekekalan.

Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 1-2; Yohanes 19:23-42

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Anonymous
    Anonymous says:

    Hampir setiap membaca firmanMu, saya tidak mengerti apa yang Kau maksud. Seperti saat ini, tapi berdasarkan penafsirannya dikatakan adalah tidak penting tentang apapun tapi yang penting ada melayani dan seturut perintahMu. Tuhan bantulah kami berjalan dengan baik dan seturut perintah Tuhan

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  3. Frontier Immanuel
    Frontier Immanuel says:

    Matius 23:12 (TB) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

    Tidak sepatutnya kita menyombongkan diri, selalulah merendahkan diri dihadapan Tuhan dan sesama, Apabila kita mendapatkan suatu berkat yang berlimpah dari Tuhan…

    Tuhan Yesus Kristus Memberkati…
    Amiinnn… 🙏🏿

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *