Dosa dan Berhala

Sabtu, 8 Juni 2024

Baca: Kejadian 35:1-5

35:1 Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."

35:2 Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.

35:3 Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh."

35:4 Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem.

35:5 Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar.

Jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada Tuhan, Allah Israel. —Yosua 24:23

Sebuah kelompok pendalaman Alkitab yang saya tahu beranggotakan para pria yang sudah berusia hampir 80 tahun, jadi saya cukup terkejut saat mengetahui bahwa ternyata mereka bergumul dengan hawa nafsu. Pergumulan yang mereka hadapi sejak usia muda itu masih terus mereka rasakan. Setiap hari mereka bertekad untuk mengikut Yesus dalam pergumulan tersebut dan meminta pengampunan-Nya saat mereka gagal.

Bisa jadi kita kaget melihat bagaimana orang-orang beriman masih berjuang melawan godaan-godaan moral dalam usia mereka yang sudah lanjut, tetapi itulah kenyataannya. Berhala adalah segala sesuatu yang mengancam untuk menggantikan tempat Allah dalam hidup kita, dan hal-hal seperti itu dapat muncul kembali setelah kita mengira semua itu telah lama berlalu.

Dalam Alkitab, Yakub berhasil melepaskan diri dari pamannya Laban dan saudaranya Esau. Ia sedang berada dalam perjalanan kembali ke Betel untuk menyembah Allah dan merayakan berkat-Nya yang melimpah, akan tetapi keluarganya masih menyimpan dewa-dewa asing yang harus Yakub kuburkan (Kej. 35:2-4). Pada akhir Kitab Yosua, setelah Israel mengalahkan musuh-musuhnya dan menetap di Kanaan, Yosua masih mendesak mereka: “Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada Tuhan, Allah Israel” (Yos. 24:23). Istri Daud, Mikhal, rupanya memelihara berhala karena ia meletakkannya di tempat tidur untuk menipu para prajurit yang datang untuk membunuh Daud (1Sam. 19:11-16).

Kita mungkin tidak menyadari banyaknya berhala yang bercokol dalam hidup kita, tetapi Allah masih begitu sabar terhadap kita. Godaan untuk berpaling kepada berhala akan datang, tetapi pengampunan Allah lebih besar dari kegagalan kita. Kiranya kita dikuduskan bagi Tuhan Yesus, dengan berpaling dari dosa-dosa kita dan menemukan pengampunan di dalam Dia. —Mike Witmer

WAWASAN
Dalam Perjanjian Lama, penyembahan berhala marak terjadi di Israel. Inilah salah satu hal utama yang diperingatkan Allah atas bangsa Israel sebelum mereka dibawa masuk ke dalam tanah perjanjian, karena penyembahan berhala yang dilakukan bangsa-bangsa di sekeliling mereka: “Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu. . . . Janganlah kaubuat bagimu allah tuangan.” (Keluaran 34:14,17; lihat Imamat 19:4). Berhala tersebut antara lain adalah Asyera (nama lainnya Asytoret), Baal (dewa cuaca), Dagon (dewa separuh ikan, separuh manusia), dan masih banyak lagi. Bertahun-tahun setelah Israel memasuki tanah perjanjian, Nabi Yesaya memberi gambaran yang luar biasa tentang berhala: “Sisa kayu itu dikerjakan [tukang kayu] menjadi allah, menjadi patung sembahannya; ia sujud kepadanya, ia menyembah dan berdoa kepadanya, katanya: ‘Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku!’ Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami” (Yesaya 44:17-18). Ucapan keras ini menyingkapkan kebodohan dari penyembahan berhala. —Bill Crowder

dosa dan berhala

Dosa apa yang paling menggoda kamu? Langkah apa saja yang dapat kamu ambil untuk menghancurkan berhala tersebut?

Ya Bapa, aku mengakui dosaku, dan dengan penuh syukur menerima pengampunan-Mu dalam nama Tuhan Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 30-31; Yohanes 18:1-18

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Anonymous
    Anonymous says:

    Bapa, maafkan kami atas dosa dan kesalahan kami. kami tidak mampu menahan nafsu kami. Sehingga terkadang kami menyakiti hatiMu dan hati ciptaanMu. Kami berharap pengampunanMu, kami bergantung kepadaMu dalam setiap langkah kehidupan kami. Ketika kami berjalan tanpa dampinganMu, disitu kami merasa hampa. Segala harapan kami serahkan kedalaman bantuan tanganMu yang nyata dan dahsyat. Biarlah mujizat terjadi didalam harapan dan diri kami sekalian. Amin

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  3. Anonim
    Anonim says:

    Seringkali saya berpikir, apakah ada batasan tertentu makanya sesuatu atau bahkan seseorang bisa dikatakan berhala kita atau tidak. Tapi semoga Tuhan memampukan kita untuk melawan godaan dosa tsb.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *