4 Nama Panggilan Tuhan dan Maknanya Buat Kita

Artikel asli dalam bahasa Inggris: 4 Names of God and What They Mean for You

Apa arti sebuah nama? Apakah itu sebatas label? Atau, apakah itu menangkap esensi dari siapa kita dan siapa kita seharusnya? Tuhan tidak cuma punya satu nama—Dia terlalu besar untuk itu. Namun, Dia tetap mengundang kita untuk menggunakan kata-kata, dalam bahasa apa pun kita berbicara, untuk memanggil Dia dengan beragam istilah dan metafora tentang bagaimana Dia bertemu dengan kita di mana pun kita berada.

Alkitab beberapa kali menggambarkan Allah sebagai batu karang (Mazmur 62:6) atau burung (Ulangan 32:10-13). Allah memang tidak secara harafiah berupa batu granit atau pun burung rajawali—ini hanyalah kata-kata manusia yang mencoba menggambarkan Tuhan sebagai fondasi atau sosok yang melindungi kita.

Istilah lain yang digunakan juga bisa bersumber dari kosakata sehari-hari seperti kata Raja atau Tuan. Namun, untuk merujuk pada Allah, ada bobot ekstra di balik penggunaan kata-kata ini. Semisal, Allah digambarkan sebagai Raja di atas segala raja, atau Tuan di atas segala tuan (1 Timotius 6:15).

Tidak ada satu pun dari nama-nama yang kita gunakan dapat menggambarkan seluruh esensi-Nya, tetapi semuanya menunjukkan pada kita siapa Dia. Berikut ini adalah empat nama Allah yang menurut kami memiliki makna yang sangat dalam:

1. Pencipta

Allah mengambil tanah dan menjadikan kita manusia segambar dan serupa dengan-Nya. Dia kemudian menghembuskan napas kehidupan ke dalam diri kita, menghidupkan debu menjadi makhluk yang dikasihi-Nya, yang Dia inginkan berelasi dengan-Nya. Namun, Allah tidak berhenti sampai di situ. Dia juga menciptakan tempat bagi kita untuk hidup dengan kelimpahan dan keindahan (Kejadian 1-2). Dan, Dia menyebut kita sangat baik!

2. Bapa

Tuhan menciptakan kita, tetapi bukan sebagai budak, benda, atau malaikat. Dia menciptakan kita untuk berelasi dengan-Nya. Kita adalah anak-anak-Nya. Dia mengasihi kita. Dia menginginkan yang terbaik bagi kita. Dia memberi kita pemberian-pemberian yang baik. Sosok Allah sebagai Bapa benar-benar ditekankan oleh Yesus ketika Dia bercerita tentang seorang ayah yang murah hati, yang mengampuni dan mengejar anak-anaknya, bahkan ketika mereka tidak memperlakukannya dengan baik (Lukas 15:11-32).

3. Imanuel

Allah bukanlah Bapa yang tidak hadir. Dia berjanji tidak pernah dan tidak akan meninggalkan kita. Dia adalah Allah yang berjalan mendahului kita, berjalan di samping kita, serta mengikuti di belakang kita. Jadi, ketika Allah datang ke dunia dan dilahirkan oleh seorang anak dara bernama Maria, Dia meminta agar Dia disebut “Imanuel” yang berarti “Allah menyertai kita” (Matius 1:23).

4. Juruselamat

Ketika kita mengacaukan segalanya. Ketika kita melarikan diri. Ketika kita merusak sesuatu. Dialah yang datang untuk menyelamatkan kita. Penyelamatan yang Tuhan Yesus lakukan ini berlangsung sekali untuk selamanya (melalui kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya). Tuhan Yesus menyelamatkan kita dari dosa dan maut dan Dia memperlengkapi kita untuk melanjutkan karya-Nya untuk kebaikan kita pula (Roma 8:28).

Kamu diberkati oleh ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu ♥

Bagikan Konten Ini
6 replies
  1. Eriz Nichole Boco
    Eriz Nichole Boco says:

    Tuhan adalah Pencipta, Bapa, dan Juruselamat yang selalu menyertai aku! Puji Tuhan!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *