Pandanglah ke Langit

Kamis, 23 Mei 2024

Baca: Mazmur 19:2-10

19:2 (19-3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.

19:3 (19-4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;

19:4 (19-5) tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,

19:5 (19-6) yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.

19:6 (19-7) Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.

19:7 (19-8) Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.

19:8 (19-9) Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.

19:9 (19-10) Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,

19:10 (19-11) lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.

Langit menceritakan kemuliaan Allah. —Mazmur 19:2

Alex Smalley ingin semua orang bangun lebih pagi—atau mengambil rehat sejenak di penghujung hari. Untuk apa? Untuk memandangi terbit dan terbenamnya matahari. Momen-momen yang cepat berlalu itulah saat-saat paling indah dan mempesona dari sebuah hari, menurut Smalley, ketua tim peneliti dari sebuah studi di Inggris mengenai efek cuaca yang membuat orang terpesona. Lebih dari langit biru atau malam yang berkilauan bintang, matahari terbit atau terbenam yang memukau dapat memperbaiki suasana hati, meningkatkan perasaan positif, dan mengurangi tingkat stres. Smalley berkata, “Ketika kamu melihat sesuatu yang begitu besar dan mencengangkan, atau sesuatu yang menimbulkan perasaan terpesona, masalah-masalah hidup kamu bisa terasa lebih kecil, sehingga kamu tidak lagi terlalu mengkhawatirkannya.”

Penemuannya tentang perasaan takjub itu menggaungkan perkataan Nabi Yeremia: “Tuhan Yang Mahatinggi, Engkaulah yang menciptakan langit dan bumi dengan kuasa dan kemampuan-Mu yang besar. Tak ada sesuatu pun yang sukar bagi-Mu!” (Yer. 32:17 bimk).

Raja Daud juga memandang karya ciptaan Allah dan berkata, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam” (Mzm. 19:2-3). Tentang matahari, ia berkata, “Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya” (ay.7). Alam ciptaan Allah yang agung mencerminkan Penciptanya yang Mahakuasa. Hari ini, maukah kamu mengambil waktu untuk memandang ke langit dan mengagumi Allah kita? —Patricia Raybon

WAWASAN
Dalam Mazmur 19:2-7, Daud memuji Allah sebagai Pencipta. Namun, dalam ayat-ayat selanjutnya, ia mengalihkan fokusnya kepada cara ia menghargai Kitab Suci (ay. 8-14). Perubahan tiba-tiba ini membuat beberapa pakar mempertanyakan apakah ini adalah bagian dari mazmur yang sama. Namun, Allah menunjukkan diri-Nya melalui ciptaan maupun dalam Kitab Suci, dan keduanya adalah ungkapan yang kuat tentang hakikat diri-Nya. Para teolog menyebut dua ide tersebut sebagai wahyu umum (ciptaan) dan wahyu khusus (Kitab Suci). Kedua hal itu menjelaskan bagaimana Allah mengungkapkan diri-Nya—tetapi wahyu terutama tentang diri-Nya ada di dalam Kristus, Firman yang hidup. Inilah yang dikatakan dalam Ibrani 1:1-2, “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.” Penulis Kitab Ibrani menyebut Yesus sebagai “gambar yang nyata dari diri Allah sendiri” (ay. 3 BIMK). —Bill Crowder

Pandanglah ke Langit

Di mana tempat favorit kamu untuk menyaksikan matahari terbit atau terbenam? Ketika kamu memandang ke langit, apa yang kamu sadari tentang Allah?

Ya Bapa, dalam langit ciptaan-Mu yang agung, Engkau menunjukkan kepadaku keajaiban kuasa-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 19-21; Yohanes 8:1-27

Bagikan Konten Ini
18 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *