Keindahan di Lahan Kosong

Minggu, 26 Mei 2024

Baca: Yesaya 61:1-3

61:1 Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,

61:2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,

61:3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

[Karuniakan] kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar. —Yesaya 61:3

Suatu malam, saya melihat adanya lajur-lajur gundukan tanah yang berbaris rapi di lahan kosong dekat rumah. Setiap lajur berisi daun-daun hijau kecil dengan tunas muda yang menyembul keluar. Keesokan paginya, langkah saya terhenti ketika melihat sepetak tulip merah yang indah mulai bertumbuh di lahan kosong itu.

Pada musim gugur lalu, sekelompok orang telah menanam seratus ribu umbi di berbagai lahan kosong di sepanjang sisi selatan Chicago. Mereka memilih warna merah untuk melambangkan bagaimana praktik redlining (diskriminasi pemberian pinjaman oleh bank) telah mempengaruhi lingkungan yang sebagian besar dihuni oleh kelompok warga minoritas. Bunga tulip melambangkan rumah-rumah yang sebenarnya bisa dibangun di lahan-lahan tersebut.

Umat Allah telah menghadapi banyak tantangan—mulai dari diasingkan dari tanah air mereka hingga didiskriminasi oleh praktik seperti redlining. Namun, harapan masih ada. Kepada bangsa Israel yang diasingkan, Yesaya mengingatkan bahwa Allah tidak akan meninggalkan mereka. Dia akan memberi mereka “perhiasan kepala” sebagai ganti abu (61:3). Bahkan orang miskin dan tertindas akan menerima “kabar baik” (ay.1). Allah berjanji akan menggantikan semangat yang pudar dengan “nyanyian puji-pujian.” Semua gambaran ini memperlihatkan keindahan Allah yang membawa sukacita bagi umat-Nya, yang kini menjadi “pohon tarbantin kebenaran” dan bukan lagi orang buangan yang bersedih (ay.3).

Bunga-bunga tulip itu juga menunjukkan bahwa Allah mampu menciptakan keindahan dari sesuatu yang dianggap kotor dan terbuang. Saya menantikan saatnya tulip-tulip itu mekar setiap musim semi, dan yang terlebih penting, harapan yang dipulihkan di lingkungan saya dan komunitas lainnya. —Katara Patton

WAWASAN
Yang indah dari Yesaya 61:1-3 adalah kebenaran bahwa bagian ini dimaksudkan untuk menyiapkan bangsa Israel dalam menyambut Mesias mereka. Bagaimana kita mengetahuinya? Karena ketika Yesus—Sang Mesias—datang, Dia menggunakan teks ini untuk mengumumkan kedatangan dan pelayanan-Nya kepada orang-orang Nazaret, kampung halaman-Nya. Setelah masa pencobaan Kristus di padang gurun, Dia kembali ke kampung halaman (Lukas 4:14). Ketika masuk ke sinagoga, Dia membaca gulungan kitab Yesaya. Janji besar Yesaya adalah untuk “memberitakan tahun rahmat TUHAN” (Yesaya 61:2), dan itu tergenapi dengan kedatangan Yesus. Bagaimana reaksi orang-orang? Pada awalnya mereka kagum dengan “kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya” (Lukas 4:22), tetapi sikap itu berubah ketika Dia menjelaskan tentang pelayanan-Nya kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi (ay. 24-27). Orang-orang menjadi “sangat marah” terhadap Dia dan mencoba membunuh-Nya (ay. 28-29). —Bill Crowder

Keindahan di Lahan Kosong

Pernahkah kamu melihat keindahan menggantikan keputusasaan dalam komunitas kamu? Bagaimana kamu dapat berperan serta dalam menciptakan keindahan di tempat-tempat yang sarat dengan kesedihan dan keputusasaan?

Ya Allah, terima kasih atas keindahan yang masih Engkau tunjukkan kepadaku sekalipun aku berada dalam keadaan terpuruk.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 28-29; Yohanes 9:24-41

Bagikan Konten Ini
17 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  2. jeje anee
    jeje anee says:

    Amin.. terima kasih untuk keindahan yg Engkau tunjukkan ditengah badai kehidupanku

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *