Sukacita di dalam Kota

Senin, 8 April 2024

Baca: Amsal 11:1-11

11:1 Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.

11:2 Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.

11:3 Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.

11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

11:5 Jalan orang saleh diratakan oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya.

11:6 Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya.

11:7 Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi sia-sia.

11:8 Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya.

11:9 Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.

11:10 Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.

11:11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

Bila orang benar mujur, beria-rialah kota. —Amsal 11:10

Ketika tim nasional Prancis dan Argentina berhadapan dalam final Piala Dunia 2022, pertarungan mereka berlangsung sangat luar biasa, sehingga banyak orang menyebutnya sebagai “pertandingan Piala Dunia terbesar dalam sejarah”. Setelah detik-detik terakhir perpanjangan waktu berlalu dan skor masih seri 3-3, kedua tim pun melakukan adu tendangan penalti. Setelah Argentina mencetak gol kemenangan, seluruh negeri meletup dalam kebahagiaan. Lebih dari satu juta warga memenuhi pusat ibu kota Buenos Aires. Rekaman drone yang memenuhi media sosial memperlihatkan suasana gempita dan sukacita tersebut. Salah satu laporan kantor berita BBC menggambarkan bagaimana kota itu berguncang dengan “ledakan sukacita”.

Sukacita selalu merupakan anugerah yang indah. Namun, Kitab Amsal menggambarkan bagaimana sebuah kota, sebuah bangsa, dapat mengalami sukacita yang lebih mendalam dan lebih menetap. “Bila orang benar mujur,” kata Amsal, “beria-rialah kota” (11:10). Ketika mereka yang sungguh-sungguh hidup menurut rancangan Allah bagi umat manusia mulai memberikan pengaruh terhadap kehidupan sebuah masyarakat, ini menandakan kabar baik, karena artinya keadilan Allah sedang ditegakkan. Keserakahan berkurang. Orang miskin terbantu. Kaum yang tertindas dilindungi. Setiap kali jalan hidup Allah yang benar bertumbuh subur, akan ada sukacita dan “berkat” di dalam kota (ay.11).

Apabila kita sungguh-sungguh menghidupi jalan Allah, maka hasilnya adalah kebaikan bagi semua orang. Cara hidup kita akan menjadikan komunitas kita lebih baik dan lebih utuh. Allah mengundang kita mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya untuk memulihkan dunia. Dia mengundang kita untuk membawa sukacita ke dalam kota. —Winn Collier

WAWASAN
Kitab Amsal termasuk dalam Sastra Hikmat dari Perjanjian Lama. Kitab ini terdiri dari dua bagian. Dalam pasal 1–9, Salomo membagikan hikmat kepada putranya tentang berbagai hal, seperti mengelola uang, memilih teman, dan kesucian seksual. Namun, pasal 10–31 kelihatan seperti sekumpulan peribahasa bijaksana yang tidak beraturan. Beberapa bagian disajikan dalam bentuk perbandingan yang berlawanan (yang disebut paralelisme antitesis), ketika orang baik dikontraskan dengan orang jahat. Sebagian besar amsal ditulis oleh Salomo (10:1–22:16). Pasal 25–27 adalah amsal-amsal Salomo yang disusun oleh pegawai-pegawai Raja Hizkia. Yang lainnya datang dari sekelompok orang bijak yang tidak disebutkan namanya (22:17–24:34), Agur (pasal 30), dan Raja Lemuel (pasal 31).
Kitab Amsal berisi harta kekayaan hikmat tentang hal-hal yang selalu relevan bagi kita, seperti cara menjalin hubungan, pekerjaan, integritas hidup, dan pengasuhan anak. Beberapa di antaranya juga dikutip dalam Perjanjian Baru; contohnya, Roma 12:20, Yakobus 4:6, dan 1 Petrus 5:5. —Bill Crowder

Sukacita di dalam Kota

Di manakah sukacita dibutuhkan dalam kota kamu? Bagaimana kamu dapat membawa sukacita Allah di sana?

Allah yang baik, mampukanlah aku untuk bersama-Mu menghadirkan sukacita bagi sesamaku.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 10-12; Lukas 9:37-62

Bagikan Konten Ini
17 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *