Gagal Memahami Hal-Hal Mendasar

Selasa, 26 Maret 2024

Baca: Matius 22:23-33

22:23 Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:

22:24 “Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.

22:25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.

22:26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.

22:27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.

22:28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia.”

22:29 Yesus menjawab mereka: “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!

22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

22:31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:

22:32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.”

22:33 Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.

 

Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! —Matius 22:29

Selama berdekade-dekade, McDonald’s merajai dunia makanan cepat saji dengan menu burger Quarter Pounder (seperempat pon). Pada dekade 1980-an, sebuah jaringan waralaba pesaing memunculkan ide untuk mengalahkan perusahaan yang terkenal dengan lengkungan emasnya itu. A&W menghadirkan burger Third Pound (sepertiga pon)—berukuran lebih besar daripada burger McDonald’s tetapi dengan harga yang sama. Burger A&W ini bahkan memenangi berbagai ajang uji rasa yang dilakukan dengan mata tertutup. Meski demikian, burger ini gagal di pasar. Tidak ada yang membelinya. Riset mengungkapkan bahwa masyarakat gagal memahami hitung-hitungannya dengan mengira bahwa Third Pound (sepertiga) itu lebih kecil daripada Quarter Pounder (seperempat). Sebuah ide cemerlang yang gagal karena orang-orang gagal memahami hal-hal yang mendasar.

Yesus pernah memperingatkan betapa mudahnya kita gagal memahami hal-hal mendasar. Para pemimpin agama, dalam usaha untuk menjebak dan mencemarkan nama Yesus pada minggu Dia disalibkan, mengajukan sebuah skenario mengada-ada mengenai wanita yang sudah menjanda tujuh kali (Mat. 22:23-28). Yesus menjawab dengan menegaskan bahwa dilema rumit itu bukan masalah sama sekali. Justru masalahnya, mereka tidak “mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!” (ay.29). Yesus menekankan bahwa Kitab Suci tidak dimaksudkan untuk menjawab persoalan logika atau filsafat. Tujuan utama Alkitab adalah untuk menuntun kita agar mengenal dan mengasihi Yesus serta agar kita “mempunyai hidup yang kekal” di dalam Dia (Yoh. 5:39). Itulah hal-hal mendasar yang luput dari pemahaman para pemimpin agama tersebut.

Kita pun sering gagal memahami hal-hal mendasar. Perjumpaan dengan Yesus yang hidup adalah tujuan utama dari Alkitab. Sungguh memilukan jika kita gagal memahaminya. —Winn Collier

WAWASAN
Matius 22 mengandung salah satu dari banyak contoh dalam Injil yang berbicara mengenai “kontes antara rasa malu dan kehormatan.” Sebagian besar dunia Timur hari ini masih berakar dalam konsep rasa malu dan kehormatan karena kebudayaannya lebih dipengaruhi oleh tuntutan komunal daripada oleh hak-hak perorangan. Namun sebaliknya, dalam kebudayaan Barat, hak individu lebih ditonjolkan. Dalam sebuah kontes antara rasa malu dan kehormatan, tujuan akhirnya adalah merenggut kehormatan dari seseorang dan mempermalukannya. Untuk hal ini dibutuhkan komunitas sebagai audiensnya.

Dalam Matius 22, para pemimpin agama menyerang Yesus di depan orang banyak dengan serangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk mempermalukan Dia di muka umum (ay. 15). Kristus pun menjawab mereka dengan hikmat yang tidak terbantahkan, dan para pemimpin agama itu gagal dalam usaha mereka untuk mempermalukan diri-Nya. —Bill Crowder

Gagal Memahami Hal-Hal Mendasar
 

Apa saja hal mendasar dalam Kitab Suci yang gagal kamu pahami? Bagaimana kamu dapat kembali kepada hal-hal mendasar . . . yaitu kembali kepada Yesus?

Ya Allah, kadang-kadang aku tersesat, bahkan di tengah-tengah hal-hal yang baik. Tolonglah aku.

Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 22-24; Lukas 3

Bagikan Konten Ini
16 replies
  1. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu Jadilah kehendakMu Di bumi seperti di sorga Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami yang secukupnya Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

  2. Anonymous
    Anonymous says:

    saya sering bilang kalau jadi Kristen. jangan pakai logika jika memberikan penjelasan atau mempertimbangkan apa saja yang berkaitan dengan firman Tuhan. nanti akan tersesat. dan di sisi inilah kita sering blunder dan di manfaatkan untuk kikalahkan dalam memeberikan argumen. salam waras yaa untuk saudara ku yang punya Tuhan Yesus. sekali lagi lupakan logika jika mau jadi Kristen.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *