Identitas Baru di dalam Yesus

Senin, 1 Januari 2024

Baca: 2 Korintus 5:14-21

5:14 Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.

5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

5:16 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.

5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita. —1 Yohanes 3:1

“Saya bukanlah diri saya yang dulu. Saya adalah manusia baru.” Kata-kata sederhana yang diucapkan putra saya di hadapan para murid dalam suatu pertemuan sekolah itu menggambarkan perubahan yang telah Allah lakukan dalam hidupnya. Geoffrey pernah menjadi pencandu heroin yang menilai dirinya menurut dosa dan kesalahan yang pernah ia lakukan. Namun, sekarang ia melihat dirinya sebagai anak Allah.

Alkitab menguatkan kita dengan janji ini: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2Kor. 5:17). Terlepas dari siapa kita dahulu atau apa yang pernah kita lakukan di masa lalu, ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus untuk diselamatkan dan menerima pengampunan yang ditawarkan melalui salib-Nya, kita menjadi manusia baru. Sejak peristiwa di Taman Eden, pelanggaran dan dosa telah memisahkan kita dari Allah, tetapi kini Dia “dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya,” dan “tidak memperhitungkan” pelanggaran kita (ay.18-19). Kita adalah anak-anak yang sangat dikasihi-Nya (1Yoh. 3:1-2), dibasuh bersih dan dijadikan baru untuk semakin serupa dengan Anak-Nya.

Tuhan Yesus membebaskan kita dari dosa dan kuasanya, serta membawa kita ke dalam hubungan yang baru dengan Allah. Kini kita bebas untuk tidak lagi hidup bagi diri sendiri, melainkan “untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk [kita]” (2Kor. 5:15). Di Tahun Baru ini, marilah kita mengingat bahwa kasih-Nya yang mengubahkan itu mendorong kita untuk hidup dengan identitas dan tujuan yang baru. Kita pun dimampukan untuk mengarahkan orang lain kepada Juruselamat kita, Pribadi yang sanggup menjadikan mereka baru juga! —James Banks

WAWASAN
2 Korintus 5:21 menjelaskan inti pesan Injil dengan menyatakan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Melalui pertukaran agung, yang disebut sebagai penebusan oleh penggantian atau perwakilan, Allah mengambil dosa-dosa kita dan menanggungkannya pada Kristus yang tidak berdosa, lalu menempatkan kebenaran-Nya pada kita. Yesus menanggung segenap hukuman yang seharusnya kita terima. Rasul Petrus menggambarkan pertukaran ini sebagai demikian: “Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (1 Petrus 3:18).

Saat kita percaya bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita, kita mengenakan kebenaran-Nya (Roma 3:22) dan dipandang benar di hadapan Allah (lihat 4:3-4). Rasul Paulus menyebut tentang karunia ini: “Betapa lebih besar lagi akibat dari apa yang dilakukan oleh satu orang yang lain, yaitu Yesus Kristus. Melalui Dia, Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada begitu banyak orang” (5:17 BIMK). K.T. Sim

Identitas Baru di dalam Yesus
 

Apa artinya bagi kamu bahwa kita dapat memiliki awal yang baru bersama Allah? Bagaimana saat ini kamu dapat menjalani hidup sebagai “ciptaan baru”?

Abba, Bapa, terima kasih karena Engkau mengutus Anak-Mu untuk menyelamatkanku. Utuslah aku kepada seseorang yang juga membutuhkan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 1-3; Matius 1

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen.

  2. christa
    christa says:

    shalom, terimakasih untuk renungan dan santapan rohani di hari pertama pada tahun baru 2024, saya merasa sangat diberkati. kiranya kita semua selalu merasakan kasih karunia Allah dan terus menjalani hidup sebagai manusia yang baru, sekali lagi terimakasih! shalom.

  3. reen
    reen says:

    saya sangat berdosa, dan merasa bahwa Tuhan begitu membenci saya sehingga apapun yg saya kerjakan selalu gagal. hidup saya selalu kesusahan dan tidak pernah ada sukacita dalam hidup saya. dan saya berfikir bahwa Tuhan sangan membenci saya sehingga selama 7 tahun ini saya mundur dr Tuhan.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *