Berserah Penuh kepada Kristus

Rabu, 31 Januari 2024

Baca: Markus 8:34-38

8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

8:36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.

8:37 Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.”

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. —Markus 8:36

Pada tahun 1920, John Sung, anak keenam seorang pendeta Tionghoa, menerima beasiswa untuk belajar di sebuah universitas di Amerika Serikat. Ia lulus dengan nilai tertinggi, menyelesaikan program master, bahkan meraih gelar PhD. Akan tetapi, dalam usahanya mengejar ilmu, ia telah menjauh dari Allah. Kemudian, suatu malam di tahun 1927, ia menyerahkan hidupnya kepada Kristus dan merasa terpanggil untuk menjadi pengkhotbah.

Banyak pekerjaan bergaji tinggi yang menantinya di Tiongkok. Namun, dalam perjalanan pulangnya dengan kapal laut, ia merasakan dorongan Roh Kudus untuk menyingkirkan ambisinya. Sebagai simbol komitmennya, ia pun membuang semua penghargaannya ke laut, dan hanya menyimpan ijazah PhD untuk diberikan kepada orangtuanya demi menghormati mereka.

John Sung memahami pernyataan Yesus tentang apa yang diperlukan untuk menjadi murid-Nya: “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya” (Mrk. 8:36). Saat kita menyangkal diri dan meninggalkan kehidupan lama kita untuk mengikut Kristus serta menaati pimpinan-Nya (ay.34-35), mungkin kita perlu mengorbankan keinginan pribadi dan keuntungan materi yang berpotensi untuk menyimpangkan jalan kita.

Selama dua belas tahun berikutnya, John menjalankan misi yang diberikan Allah dengan sepenuh hati, memberitakan Injil kepada ribuan orang di seluruh Tiongkok dan Asia Tenggara. Bagaimana dengan kita? Kita mungkin tidak dipanggil untuk menjadi pengkhotbah atau misionaris. Akan tetapi, di mana pun Allah memanggil kita untuk melayani, dengan kuasa Roh-Nya yang bekerja di dalam kita, kiranya kita berserah penuh kepada-Nya. —Jasmine Goh

WAWASAN
Dalam penafsirannya terhadap Kitab Markus, William Hendriksen menyebut Markus 8:34-38 sebagai suatu “paragraf singkat yang indah.” Bagaimana bisa perkataan tentang mengikut Kristus yang “memikul salib” adalah sesuatu yang “indah”? Keindahan itu terletak pada kesederhanaan dan singkatnya kata-kata Yesus, sekaligus kejelasannya. Dalam Markus 8:31-32, Yesus berbicara tentang penderitaan, kematian, dan kebangkitan yang akan Dia alami (lihat juga 9:30-32; 10:32-34). Panggilan yang dinyatakan di Markus 8:34 berlaku untuk “setiap orang.” Ayat 35 menekankan bahwa sejatinya, sikap mementingkan diri sendiri akan membawa pada tipu daya, sedangkan penyerahan diri pada Kristus akan menyelamatkan hidup. Dalam The Cost of Discipleship, Dietrich Bonhoeffer membantu kita memahami bahwa persekutuan kita dengan Yesus seperti yang disampaikan dalam ayat-ayat ini adalah inti kehidupan sejati dalam Kristus, “Setiap orang Kristen harus memikul salibnya. . . . Itulah permulaannya; salib bukanlah akhir yang mengerikan bagi kehidupan yang tadinya bahagia dan saleh, melainkan salib membawa kita kepada permulaan dari persekutuan kita dengan Kristus. Ketika Kristus memanggil seseorang, Dia memanggilnya untuk datang dan mati.” —Arthur Jackson

Berserah Penuh kepada Kristus

Apa yang perlu kamu serahkan kepada Yesus untuk benar-benar mengikut Dia? Apa saja ambisi pribadi yang masih kamu pegang?

Ya Bapa, tolonglah aku untuk menyingkirkan apa pun yang menghalangiku dari penyerahan diri yang penuh kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 25-26; Matius 20:17-24

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. Chelsea
    Chelsea says:

    Amin. Mengandalkan siapa pun, termasuk diri sendiri, bisa berujung pada kekecewaan. Namun, Tuhan mau kita sepenuhnya mengandalkan Dia dan submit to Him. Di situlah kita bisa melihat keselamatan.

  2. Rico Art
    Rico Art says:

    Bapa kami yang ada di sorga Dikuduskanlah namaMu Datanglah kerajaanMu. Jadilah kehendakMu. Di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini. Makanan kami yang secukupnya. Ampunilah kami akan kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *