Mengampuni dan Melupakan

Rabu, 20 Desember 2023

Baca: Yesaya 43:18-25

43:18 firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!

43:19 Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

43:20 Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku;

43:21 umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”

43:22 “Sungguh, engkau tidak memanggil Aku, hai Yakub, dan engkau tidak bersusah-susah karena Aku, hai Israel.

43:23 Engkau tidak membawa domba korban bakaranmu bagi-Ku, dan tidak memuliakan Aku dengan korban sembelihanmu. Aku tidak memberati engkau dengan menuntut korban sajian atau menyusahi engkau dengan menuntut kemenyan.

43:24 Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu, engkau menyusahi Aku dengan kesalahanmu.

43:25 Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.

Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu . . . dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu. —Yesaya 43:25

Jill Price dilahirkan dengan kondisi yang disebut hipertimesia: kemampuan untuk mengingat secara mendetail dan tepat semua yang pernah terjadi kepadanya. Ia dapat memutar ulang dalam pikirannya semua peristiwa yang pernah dialaminya selama hidupnya.

Serial TV berjudul Unforgettable berkisah tentang seorang perwira polisi wanita yang mengidap hipertimesia. Kondisi tersebut menguntungkan baginya, terutama untuk memenangi permainan trivia dan mengurai kasus kejahatan. Namun, bagi Jill Price, kondisi itu tidak terlalu menyenangkan. Ia tidak dapat melupakan momen-momen dalam kehidupannya ketika ia dikritik, mengalami kedukaan, ataupun melakukan sesuatu yang sangat disesalinya. Ia bisa berulang kali memutar adegan-adegan tersebut dalam kepalanya.

Allah kita Mahatahu (mungkin bisa disebut hipertimesia ilahi), dan Alkitab memberi tahu kita bahwa pengetahuan-Nya tidak terbatas. Kendati demikian, dalam Kitab Yesaya kita membaca pernyataan yang paling memberi kepastian: “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu . . . dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu” (43:25). Kitab Ibrani menguatkan hal ini: “Kita telah dikuduskan . . . oleh persembahan tubuh Yesus Kristus . . . dan Allah tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan kita” (Ibr. 10:10,17).

Dengan mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, kita dapat berhenti memutar ulang dosa-dosa itu dalam benak kita. Kita perlu melepaskan dosa-dosa itu, seperti yang Dia lakukan: “Jangan mengingat hal-hal yang dahulu, ataupun merenungkan hal-hal pada masa lalu” (Yes. 43:18 ayt). Dalam kasih-Nya yang besar, Allah memilih untuk tidak lagi mengingat dosa-dosa kita. Camkan itu.

—Kenneth Petersen

WAWASAN
Umat Allah di Israel dan Yehuda hidup dengan tidak setia. Mereka sangat keras kepala menolak untuk bertobat dan kembali kepada Allah (Yesaya 43:22-24). Allah sudah memperingatkan mereka bahwa Dia akan memakai bangsa-bangsa asing untuk menghukum mereka karena ketidaksetiaan mereka kepada perjanjian dengan-Nya (7:18-25; 10:3-6; 39:6-7). Dengan latar belakang penghakiman yang keras itu, Allah mengingatkan mereka bahwa sebagai umat pilihan-Nya, mereka mempunyai ikatan yang tidak terpatahkan dengan Dia, bahkan meyakinkan mereka tentang kasih-Nya yang tidak berkesudahan. “Engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau” (43:4). Allah berkata bahwa Dia akan menyelamatkan, menebus, dan memulihkan mereka jika hukuman telah diselesaikan (ay. 5-21). Dalam karunia dan belas kasihan-Nya, Dia akan menghapus kesalahan mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka (ay. 25). Pengampunan itu tidak didasarkan pada apa yang pantas mereka peroleh, tetapi pada watak Allah sendiri: “Aku mengampuni engkau karena begitulah sifat-Ku; Aku tidak mengingat-ingat dosamu” (ay. 25 BIS). —K.T. Sim

Mengampuni dan Melupakan

Penyesalan apa saja yang kamu simpan dalam ingatan dan terus kamu ingat berulang kali? Bagaimana kamu dapat menyerahkannya kepada Allah dan melepaskan yang sudah lalu?

Ya Allah, terima kasih, karena Engkau telah mengampuni dan melupakan dosa-dosaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mikha 1-3; Wahyu 11

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *