Membangun Niat Baik

Sabtu, 2 Desember 2023

Baca: Efesus 4:15-16,22-32

4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,

4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,

4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Dari pada Kristus-lah seluruh tubuh . . . sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota––menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. —Efesus 4:16

Ketika berpikir tentang praktik bisnis yang paling berhasil, yang pertama terlintas dalam pikiran kita mungkin bukan sifat-sifat seperti kebaikan dan kemurahan hati. Namun, itulah yang diyakini oleh pengusaha James Rhee. Pengalaman Rhee sebagai CEO sebuah perusahaan yang nyaris bangkrut mengajarkannya bahwa dengan memprioritaskan apa yang ia sebut “niat baik”––suatu “budaya kebaikan” dan semangat rela memberi—ia dapat menyelamatkan dan bahkan mengembangkan perusahaannya. Mengutamakan sifat-sifat tersebut dapat memberikan harapan dan motivasi yang dibutuhkan untuk bersatu, berinovasi, dan memecahkan masalah. Rhee menjelaskan bahwa “Niat baik . . . adalah aset nyata yang dapat dilipatgandakan dan diperkuat.”

Dalam kehidupan sehari-hari, kita terlampau mudah menganggap kebaikan sebagai sesuatu yang samar dan tidak berwujud, yang baru terpikirkan setelah prioritas-prioritas kita yang lain. Namun, seperti diajarkan Rasul Paulus, sifat-sifat seperti itu justru yang paling penting.

Dalam suratnya kepada orang-orang yang baru percaya, Paulus menekankan bahwa tujuan hidup orang percaya adalah mengalami transformasi oleh Roh Kudus yang mendewasakan anggota tubuh Kristus (Ef. 4:15). Untuk itu, setiap perkataan dan tindakan hanya bernilai jika itu membangun dan bermanfaat bagi orang lain (ay.29). Transformasi dalam Tuhan hanya dapat terjadi ketika kita memprioritaskan kebaikan, belas kasihan, dan pengampunan dalam hubungan kita sehari-hari (ay.32).

Ketika Roh Kudus mendekatkan kita kepada saudara-saudari seiman, dan kita belajar dari satu sama lain, kita akan bertumbuh dewasa dalam iman.

—Monica La Rose

WAWASAN
Salah satu tema yang mendasari surat Paulus kepada jemaat di Efesus adalah hubungan kota Efesus dengan sihir. Kisah Para Rasul 19:19 mengatakan bahwa karena dampak Injil terhadap penduduk kota itu, “banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak” (sekeping uang perak bernilai sekitar upah satu hari). Oleh karena itu sangatlah penting umat Tuhan di Efesus memahami dengan jelas bahwa keajaiban-keajaiban yang berlangsung di tengah mereka adalah hasil dari kuasa Allah, bukan mantra sihir yang digerakkan oleh kuasa kegelapan (Efesus 5:8,11; 6:12). —Bill Crowder

Membangun Niat Baik

Menurut kamu, mengapa kita sering gagal melihat dampak nyata dari “niat baik”? Bagaimana kamu dapat lebih sungguh-sungguh memprioritaskan kebaikan?

Ya Allah, ajari aku setiap hari tentang apa yang benar-benar penting, yakni kasih yang tercurah kepada sesama melalui Kristus, Anak-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 42-44; 1 Yohanes 1

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *